Skip to main content

Posts

Showing posts from 2019

Akhir cerita ini

Apa cuma aku yang tidak mau mengerti dengan kata ini. Jujur aja, bukan sekedar main-main perasaan. Seperti anak SMP yang lagi kasmaran. Bisa gampang gonta-ganti prinsip mengenai pasangan. Ketika kita dihadapkan dengan rasa ini, menurut aku ada 2 pilihan. Kamu bisa pilih tetap bertahan dengan melalukan sesuatu yang baru dengan 'dia', atau kamu bisa memilih jalan lain yang mungkin bukan cuma bisa menghilangkan rasa itu (jenuh) untuk selamanya dengan tidak lagi bersamanya. Itu pilihan yang seharusnya kamu pilih cuma dalam hati, tanpa 'dia' harus tau apa yang kamu rasakan (jenuh). Pernahkah kamu berpikir bagaimana jika 'dia' yang merasakan (jenuh) dan dia mengatakan itu padamu? Sehancur apa hati dan perasaanmu? Mungkin benar apa kata orang, hubungan itu tak baik jika terlalu berlebihan. Berlebihan rasa sayang, kasih, cinta. Yang mungkin akan membuatmu jatuh sejatuhjatuhnya. Dan sesakitsakitnya. Sampai kamu lupa kenapa kamu pernah menyayanginya. Tidak ada yang bi

Hati yang Terluka

Apa kabar hati yang tergores luka? Kini kau kesepian bukan? Terlalu banyak hal yang sudah kau lalui Membuat kau hilang arah  Apa kabar hati yang tersakiti? Rayuan lembut yang dulu sering kau dengar Kini akan menjadi hal yang paling kau rindukan Apa kabar hati yang rapuh? Sudahkah bisa berdiri tegak? Aku tak yakin, ini seperti tak nyata Aku tak percaya, ini seperti fana Kau hanya bisa terdiam bukan? Jalinan kasih yang kau bentuk hilanglah sudah Hanya sedikit rasa kecewa yang tertinggal Mungkin karena cinta yang terlalu dalam Hati yang begitu keras seperti batu ini Seketika hilang tak tau kemana Jejaknya sudah tak terlihat lagi Akankah kau beristirahat dan diam sejenak? Wahai hati yang terluka..

Ini belum berakhir

Aku lelah harus berpura-pura bahagia. Aku lelah harus menjadi orang bertopeng. Air mata ini tak lagi bisa ku bendung, hanya dengan selalu tersenyum bahkan tertawa didepan mereka. Entah apa yang terjadi dengan hati dan pikiranku. Seperti ada yang tidak sinkron. Aku butuh sosok yang bukan cuma mengerti tapi juga sosok yang siap menegur saat aku salah. Pertanyaan yang selalu muncul dalam hatiku, siapa yang benar-benar menyayangiku dengan tulus? Dan siapa yang benar-benar aku butuhkan? Hidup memang banyak pilihan, karena itulah untuk aku yang susah menentukan mana pilihan yang tepat untukku, menjadikan aku sulit dalam menjalani hidup. Aku yakin ada sebagian orang pernah berada diposisiku, tak mengerti harus berjalan kemana karna tak bisa memilih atau bahkan Ia sudah memilih tapi bingung cara menjalaninya karna pilihan itu sulit dilalui. Sempat aku menyerah, tapi aku pikir ini belum berakhir.

Selamat Sore

Selamat sore. 19sept19. Dingin ya? Apa cuma aku yang ngerasa dingin? Kalau cuma kecewa rasanya sudah biasa aku rasakan. Kalau dingin baru pertama kali aku rasakan. Mungkin kalau orang lain yang berkomentar dan menilai kita seenaknya aja sih wajar. Mereka tidak mengenal kita. Jadi mau mereka bilang apa tentang aku, aku bodoamat. Tapi kalau sudah orang yang terdekat kita yang menilai kita atau bahkan orang yang kita sayangi bisa menilai kita "negatif" rasanya dingin aja. Entah itu karena mungkin perasaannya beku. Atau mungkin karena ada orang lain yang mempengaruhi pikirannya. Entah. Yang aku rasain cuma dingin. Karena penilaian dia terhadapku. Salam.

Aku bukan boneka dan kita semua bukan boneka.

Aku bukan boneka. Kadang orang itu gampang banget menilai kita cuma dari ngobrol pertama kenal. Padahal banyak hal yang mereka gaakan pernah tau sebelum mereka mengenal kita lebih dekat. Suka ga abis pikir aja. Kapan orang lain bisa ga mudah, maaf ngejudge kita. Pengen gitu rasanya bilang ke mereka, kalau mereka tuh ga kenal kita. Jadi jangan asal ngejudge. Kita semua tau kalo setiap orang punya hati dan perasaan. Jadi jangan asal ngomong, bisa jadi omongan kita itu menyakiti orang lain :( kita semua kan bukan boneka. Kalian ngomong, kita dengar. Please ayolah jadi pribadi yang lebih baik lagi. Toh kita hidup juga butuh orang lain. Ayo kita bangun silahturahmi yang baik dengan sesama. Kita ini sodara, kawan :)

Selamat malam kamu yang disana.

Selamat malam kamu yang disana. Sudahkah kamu menjemput rinduku ini? Rasanya sudah menumpuk dan aku tak mampu lagi menampungnya. Selamat malam kamu yang disana. Rindukah kamu kepadaku, yang kau puji setiap waktu? Rasanya aku sudah tidak tahan lagi untuk bisa memelukmu. Selamat malam kamu yang disana. Pernahkah kamu mengingat hari dimana kita saling merajut kasih? Iya tentu dihari itu aku bahagia, dan kaupun begitu. Selamat malam kamu yang disana. Aku rindu dan aku tak mampu menghapusnya hanya dengan mendengar suaramu.

Flashback 2017

Aku terlahir sebagai anak yang tidak sempurna. Memiliki banyak kekurangan, dari fisik yang lemah, pribadi yang mudah menyerah, sulit untuk berpikir positif. Tapi aku selalu mencoba menjadi orang yang mau terus berkembang. Tentu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sempat aku terjatuh dan sangat terpuruk. Mengetahui bahwa dugaan dokter tentang fisik aku yang lemah ini ternyata mematikan. Aku menangis hampir setiap hari. Tapi aku beruntung, aku punya keluarga, teman layak sodara, dan semua orang terdekat aku selalu ada disampingku. Semangat mereka semua, buat aku berpikir lagi dan lagi akan kesembuhan. Menjalani beberapa operasi yang sulit dibayangkan, karna aku tak pernah menyentuh alat kedokteran dari aku kecil. Rumah sakit yang tadinya seperti neraka, menjadi hunian yang nyaman untukku waktu itu. Melewati itu semua memang tidak mudah, butuh perjuangan, keringat, airmata, bahkan kasih dan sayang tanpa henti mereka tunjukkan padaku. Sekali lagi aku beruntung punya mereka didunia ini.

Curahan Hati 00.45

Ku ingin bersimpuh padaMu yaAllah untuk mengadu dan mengeluh. Tentang bagaimana caranya memperlakukan aku seperti bukan siapa-siapa. Tapi aku tak mampu mengutarakan semuanya padaMu, karna ku tau aku bukan hambaMu yang taat. Aku takut keluhanku hanya akan menjadi bomerang untukku sendiri. Ijinkan aku untuk mengulang dan mencoba terus bersyukur atas apa yang aku terima. Aamin.

Aku kira...

Aku kira ga akan ada orang yang takut akan darahku. Aku kira dia pun ga akan kecewa ketika darahku bercampur dengan tubuhnya. Aku kira dia ga akan ragu akan kasih dan sayangku padanya. Aku kira darah yang tak seperti orang lain ini ga akan jadi masalah besar untuknya. Aku kira cuma aku yang menganggap bahwa darah ini membuat aku mati perlahan. Aku kira dia ga akan berpikir bahwa darahku buruk untuknya. Aku kira ga akan ada ketakutan dalam dirinya ketika darah itu mulai masuk dalam tubuhnya. Aku kira dia ga pernah kecewa. Aku kira dia ga pernah ragu. Aku kira dia ga pernah menyesal. Ternyata aku salah, bahkan kenyataan yang harus aku tau, ini menyakitkan. Dia membuat aku merasa kotor dan tak layak bersamanya. Dari sekian banyak memory yang bisa aku ingat, mungkin ini moment paling terburuk dalam buku kita.

Waktu yang Salah

Beri kisah kita sedikit waktu Semesta mengirim dirimu untukku Kita adalah rasa yang tepat diwaktu yang salah~ Lagu ini tiba-tiba jadi terfavorit bulan ini deh hmm Kalian juga harus denger nih lagu, dengerin, masukin dalam hati. Kalian bisa check  disini (Jangan bilang-bilang ini lagu dari aku ya, ntar dikira aku galau wkwk)

Tutup Telinga

Ada yang bilang aku ini cupu, karena ga punya banyak teman. Ada yang bilang aku ini plinplan, karena mood aku yang suka berubah. Ada yang bilang aku norak, karena aku suka histeris melihat keindahan yang haqiqi wkwk. Ada yang bilang aku ini alay, karena aku suka pake bahasa-bahasa yang tidak seharusnya. Pernah aku mencoba untuk jadi seseorang yang dilihat orang lain itu sebagai pribadi yang baik-baik saja. Pernah aku coba jadi orang yang tidak apa adanya, sok rajin, sok paling bener, eh dibilang egois wkwk. Kalau dipikir-pikir nurutin apa kata orang gaada abisnya. Mending ngelakuin semuanya dengan hati dan gaperlu nutup-nutupin apapun dari orang lain. Simplenya sih jadi diri sendiri aja gitu. Bakal lebih better kok, percaya ga percaya aku udah ngelakuin itu sekarang. Dan aku merasa lebih baik, menutup kuping bukan berarti ga peka atau ga perhatian, tapi lebih menutup komentar orang ajasih. Biar akunya juga bisa berkembang sesuai harapan aku, bukan cuma harapan orang lain. Tangan cuma p

Cuma sesaat

Angin berhembus kencang, membuat aku lupa akan debu. Gelombang begitu tinggi, membuat aku lupa akan tsunami. Daun menghijau, membuat aku lupa akan musim gugur. Hanya keindahan yang aku lihat, sampai aku lupa indahnya cuma sesaat.

Kosong

Aku gatau apa tujuanku menulis ini. Aku gatau apa harapanku menulis ini. Yang aku tau hanya aku ingin menulis ini dengan hati. Dear.. Terlalu banyak hal yang kamu tidak mengerti, atau mungkin bukan tidak mengerti tapi kamu tidak mau mengerti. Jujur, aku selalu berusaha menuruti apa maumu. Bahkan dititik lelahpun aku tetap menurutimu. Tapi pernahkah kamu berpikir, bagaimana perasaanku? Aku menurutimu dengan hati, tapi kamu tak pernah melihatnya. Aku gaakan kasih contoh, karna kamu sudah dewasa. Kini ku serahkan kembali kepadamu rasa yang tulus dalam hati. Yang mungkin rasa ini, yang telah membagi kebahagian padaku. Setalah sore ini, aku tak bisa membayangkan bagaimana malamku tanpamu, hariku tanpamu, tanpa kasih sayangmu. Ternyata benar, sederas apapun hujan tiba, akan ada saatnya untuk redah. Dulu, kamu begitu mempertahankan aku. Dulu, kamu begitu menyayangiku. Dulu, kamu begitu berkorban untukku. Dulu, tapi itu dulu. Kini hujan mulai redah, akankah ada pelangi yang indah dihariku?

22.29

Malam ini tepat pukul 22.29 aku mendengarnya meminta maaf. Tapi aku tak mampu menjawabnya. Aku kecewa, tapi aku tak mau dia mengetahuinya. Aku tak marah padanya, mungkin ini cuma rasa sedih. Takkan banyak yang akan aku ceritakan. Aku benci dengan kondisi ini. -250319

Jatuh Cinta?

Aku tak pernah jatuh cinta. Aku tak pernah merasakan apa itu cinta. Atau mungkin aku pernah merasakan tanpaku sadar. Atau mungkin aku pernah jatuh cinta tapi terluka sangat dalam. Jadi aku lupa akan cinta. Aku selalu berharap bahwa cinta yang aku nantikan akan indah pada waktunya. Aku sedang mencarinya, aku sedang mendambanya. Memuji setiap langkahnya, tanpa terlewatkan. Aku putihkan semua waktu, aku kosongkan hati untuknya. Hanya untuknya. Entah rasa ataupun harapan, kini ku pasrahkan pada Tuhan hanya karenanya. Mungkin waktu akan ada habisnya, mungkin jarak akan lebih jauh dari sebelumnya. Tapi rasa takkan pernah bohong untuk selamanya..

Kamu benar.

Kamu benar. Ada yang aku sembunyikan. Tapi aku tak mau membuatmu khawatir akan hal ini. Aku tau, suatu saat kamu akan baca tulisan ini. Kalo memang benar kamu baca ini, aku minta maaf. Aku kecewa, memang benar. Aku merindukanmu sebesar rindumu padaku, mungkin. Aku ingin bertemu denganmu. Tapi aku tak bisa memaksamu untuk menemuiku. Aku payah, memang benar. Yang harus kamu tau, aku merindukanmu. Sangat merindukanmu. Doa yang terbaik akan selalu ada untukmu :)

Terbang Melayang

Rasanya berbeda, seperti aku ingin terbang tapi tak kunjung bisa. Aku ingin sekali punya sayap, yang bisa aku terbang melayang. Bagiku, jika aku bisa terbang, aku bisa lupa dengan masalahku. Semuanya. Pernah aku bertemu dengan dia, yang bisa menjadi sayap terindah untukku. Tapi dia tak pernah membawaku terbang melayang. Entah apa yang ada di pikirannya, entah apa yang belum bisa dia gapai. Aku merasa berbeda. Dengannya, dengan semuanya. Sebelum membawaku terbang, dia menjauh sampai tak terlihat. Aku tak sanggup bertanya, apa tujuannya. Karna aku tau, apa yang aku tanyakan jawabannya menyakitkan. Ternyata, sebelum aku bertanya, jawaban itu datang dengan sendirinya. Bidadari lain jawabannya. Bukan lagi patah tapi hancur dan tak berbentuk. Sayap itu bukan lagi milikku. Bukan lagi harapanku untuk bisa membawaku terbang melayang.

God bless you.

Dan untuk kedua kalinya, ini tempat jadi tempat paling buat aku benci!

Kata Hati..

Apa yang aku rasakan saat ini, bisa jadi kau alami juga. Atau bisa jadi tidak sama sekali? Sepi. Aku ditengah keramaian tapi aku masih merasa sepi. Entah apa yang kurasakan saat ini. Aku bertanya pada lidah pun tak bisa menjawab. Mungkin benar apa kata hati, ini rindu. Rindu yang tak tersampaikan, rindu yang membuat luka. Merindukanmu, yang mungkin tak bisa terungkap karna ego yang mendalam. Mungkin benar apa kata hati, tatapan kosong tak membuat aku berhenti merindukanmu. Aku rindu padamu. Aku rindu akan suaramu. Aku rindu akan detak jantungmu. Tak ada lagi yang bisa aku resahkan, kecuali saat aku merindukanmu. Mungkin bukan hanya jam dinding yang tertawa melihat kita diam. Tapi semuapun akan ikut tertawa, karna kita tak mampu menyapa meski rindu yang kurasa. Hati ini benar, memang benar. Tak ada rasa lain yang benar kecuali rindu. Rindu akan kasih sayangmu. Rindu akan kehangatan tawamu. Rindu akan semua tentangmu.

Doaku untuknya.

Aku bersimpu dihadapanmu ya Allah, bukan hanya untuk meminta tapi juga memohon agar kau bisa jaga dia dimanapun dan kapanpun ketika aku jauh darinya. Jaga dan selalu lindungi dia ya Allah. Buat dia selalu berada di tempat yang nyaman. Apapun yang terjadi padanya, buat dia selalu bersyukur kepadamu. Buat selalu tenang hatinya, jernih fikirannya, dan sehat fisiknya. Ya Allah, mungkin orang lain tak tau ini tulisan untuk siapa. Tapi aku yakin engkau tau yang aku maksud. Amiin

Memilikimu..

Kamu tau apa yang lebih indah dari jatuh cinta? Yang lebih indah dari rasa menyayangi? Yang lebih indah dari rasa mengasihi? Kamu tau? Kamu pasti tau. Iya benar, yang lebih indah dari rasa itu semua yaitu.. Memilikimu, bahagia bersamamu. Senyummu, tawamu, itu nafas bagiku. Rasa rindumu, rasa sayangmu, itu detak jantungku. Pernah kamu berpikir? Seindah apa rasa bahagia ini? Seindah bunga merah yang memekar. Seindah senja di sore hari. Seindah beribu bintang yang kau lihat sepanjang malam. Aku dan kamu selalu bersama. Dengan aku udara dan kamu yang menghirupnya. Coba kamu pejamkan mata dan apa yang kamu lihat? Hitam? Gelap bukan?  Itu contoh hari-hari aku tanpa hadirmu. Gelap. Karena memilikimu membuat hari aku berwarna.

Hanya padanya..

Selamat malam. Ini cerita aku, dan aku awali dengan bahagia. Semenjak aku mengenalnya, semua terasa lebih berwarna. Meski bukan cuma bahasa, tapi juga latar belakang yang berbeda, itu tak jadi masalah baginya. Kita memang tak sama, kita jauh berbeda. Tapi yang aku heran, dengannya aku selalu bisa meredam amarah. Jujur saja, aku bukan tipe orang yang diam jika ada masalah. Aku tipe orang yang besar ambisi, karna aku tak mau mengalah. Tapi dengannya aku belajar untuk bisa mengalah. Aku diam saat dia marah. Aku menunggunya untuk kembali menyayangiku. Entah apa yang membuat aku menghadapinya berbeda dengan yang lain. Mungkin aku bisa semarah itu sama yang dulu, tapi tidak sama dia. Yang dia tau, aku selalu membahas tentang apa yang tidak dia sukai. Tapi aku selalu diam dan memilih untuk mengiyakan semua tuduhannya. Dengan tulisan ini, aku berharap dia tau bahwa sebaik apapun orang di masalalu aku tak sebaik dia. Dan aku berharap seburuk apapun masalalu aku dengan siapapun, takkan merubah r

Untittled

Rasanya baru saja aku tulis bagaimana aku sangat menyayanginya. Tapi suda dia titipkan luka pada hati ini, kemarin. Aku kecewa, tentu sangat kecewa. Melihatnya tertawa bersama orang lain pun aku tak sanggup. Jangankan tertawa, senyumpun aku tak rela. Bagaimana mungkin dia memantaskan itu semua disaat aku terpuruk. Terpuruk dengan kondisi, dengan masalah yang ada. Aku sakit, tentu sangat sakit. Tak perlu banyak alasan lagi untuk aku bertahan. Mungkin karna Tuhan sedang merencanakan hal indah didepan sana. Selalu aku berdoa tak henti, tapi mungkin memang benar. Kemarin Tuhan mau lihat seberapa aku mampu melewatinya. Aku terima semua keputusanNya.  Seharusnya takkan pernah ada alasan untuk saling menyakiti -un

Iya kecewa #05

Aku kecewa? Iya aku kecewa. Tapi aku bisa apa? Takkan ada hal yang bisa mengubah keputusan kamu. Aku rindu? Iya aku rindu. Tapi aku bisa apa? Aku tak punya keberanian untuk menghubungimu. Aku payah? Iya aku payah. Tapi aku bisa apa? Aku merindukan sesuatu yang tak bisa ku gapai. Tunggu, yang harus kamu tau. Aku bukan boneka. Aku punya perasaan, punya hati untuk tau seberapa jarak yang kamu bentuk untuk kita. Kurang seluas apa rasa kecewaku kepadamu. Oh bintang, malam ini aku lukis perasaanku dengan tangis. Aku ingat akan indahnya malam itu, malam dimana dia berjanji untuk terus bersamaku. Lantas apa yang membuatnya lupa akan janji yang ia buat? Aku kecewa tapi aku tak berdaya.