Rasanya baru saja aku tulis bagaimana aku sangat menyayanginya.
Tapi suda dia titipkan luka pada hati ini, kemarin.
Aku kecewa, tentu sangat kecewa.
Melihatnya tertawa bersama orang lain pun aku tak sanggup.
Jangankan tertawa, senyumpun aku tak rela.
Bagaimana mungkin dia memantaskan itu semua disaat aku terpuruk.
Terpuruk dengan kondisi, dengan masalah yang ada.
Aku sakit, tentu sangat sakit.
Tak perlu banyak alasan lagi untuk aku bertahan.
Mungkin karna Tuhan sedang merencanakan hal indah didepan sana.
Selalu aku berdoa tak henti, tapi mungkin memang benar.
Kemarin Tuhan mau lihat seberapa aku mampu melewatinya.
Aku terima semua keputusanNya.
Seharusnya takkan pernah ada alasan untuk saling menyakiti -un
Comments
Post a Comment