Aku kira ga akan ada orang yang takut akan darahku.
Aku kira dia pun ga akan kecewa ketika darahku bercampur dengan tubuhnya.
Aku kira dia ga akan ragu akan kasih dan sayangku padanya.
Aku kira darah yang tak seperti orang lain ini ga akan jadi masalah besar untuknya.
Aku kira cuma aku yang menganggap bahwa darah ini membuat aku mati perlahan.
Aku kira dia ga akan berpikir bahwa darahku buruk untuknya.
Aku kira ga akan ada ketakutan dalam dirinya ketika darah itu mulai masuk dalam tubuhnya.
Aku kira dia ga pernah kecewa.
Aku kira dia ga pernah ragu.
Aku kira dia ga pernah menyesal.
Ternyata aku salah, bahkan kenyataan yang harus aku tau, ini menyakitkan.
Dia membuat aku merasa kotor dan tak layak bersamanya.
Dari sekian banyak memory yang bisa aku ingat, mungkin ini moment paling terburuk dalam buku kita.
Aku kira dia pun ga akan kecewa ketika darahku bercampur dengan tubuhnya.
Aku kira dia ga akan ragu akan kasih dan sayangku padanya.
Aku kira darah yang tak seperti orang lain ini ga akan jadi masalah besar untuknya.
Aku kira cuma aku yang menganggap bahwa darah ini membuat aku mati perlahan.
Aku kira dia ga akan berpikir bahwa darahku buruk untuknya.
Aku kira ga akan ada ketakutan dalam dirinya ketika darah itu mulai masuk dalam tubuhnya.
Aku kira dia ga pernah kecewa.
Aku kira dia ga pernah ragu.
Aku kira dia ga pernah menyesal.
Ternyata aku salah, bahkan kenyataan yang harus aku tau, ini menyakitkan.
Dia membuat aku merasa kotor dan tak layak bersamanya.
Dari sekian banyak memory yang bisa aku ingat, mungkin ini moment paling terburuk dalam buku kita.
Comments
Post a Comment