Skip to main content

Stretching? #6

Bismillah, halo guys!
Selamat pagi hari kamis:)
Aku mau cerita tentang kemaren nih.
Kemaren pagi aku ke Graha Pena ngurus paspor.
Setelah ngurus itu aku diajak ibu jalan-jalan.
Dan ibu nyuruh aku ngajak si anu.
Ya aku jawab aja "Ajak sendiri loh bu"
Akhirnya ibu yang telfon anu dan ngajakin dia jalan-jalan.
Aku, ibu, dan anu jalan bareng.
Sebenernya bisa dibilang ini aku samu anu nemenin ibu belanja.
Setelah muter-muter di Pusat Pembelanjaan, kita makan.
Makan di foodcourt salah satu mall di Surabaya.
Karena aku ada janji sama temenku untuk ngembaliin buku.
Aku ngajak ibu sama anu ketemu temenku di kampus.
Dan kebetulan temenku ini juga temennya anu.
Kita sempat ngobrol bareng didepan parkiran kampus.
Enggak lama juga sih.
Ngobrolin yang ga penting.
Abis dari kampus, aku, anu, dan ibu pulang.
Anu ikut kerumahku.
Sesampai dirumah kita istirahat sebentar terus sholat terus ngobrol.
Dari yang pagi ketemu sampai sore bareng dia.
Dengerin dia ngoceh, nyanyi ga jelas, sampe ceramahin aku.
Abis magrib aku sama anu disuruh ikut bantuin masku buat ngambil sovenir.
Yang nantinya sovenir ini dibuat nikahannya masku.
Setelah sholat magrib, kita ikut ke rumah orang yang bikin sovenir itu.
Aku sama anu semobil dan masku sm ibu semobil.
Bawa dua mobil karna takutnya ga cukup.
Selama di mobil guys ni anak bisanya cuma ngerusak lagu.
Ngoceh mulu.
Ceramahin aku "kamu itu stretchingo ta yang"
Ngomong gitu mulu. KZL.
Setelah ambil sovenir kita balik ke rumah masku.
Aku lihat waktu itu pukul 20.30 
Dari pagi guys aku jalan sama ni anak sampai semalem itu.
Dan sampe perjalanan pulang guys, dia masih ngomel.
"Kalau kamu sayang aku, kamu stretchingo yang"
Sampai akhirnya kita bikin perjanjian.
Setiap malem kalo dia ninggal aku tidur berarti aku boleh ga stretching.
Tapi kalo dia ga ninggal aku tidur baru aku mau stretching.
Kenapa aku bikin perjanjian kayak gitu?
Soalnya aku bete banget, dia mesti ninggal aku tidur duluan.
Untung aku ga bego-bego banget nungguin dia hmm
Aku mau sarapan dulu ya guys.
Nantikan sampah-sampah yang lain.
Inti dari tulisanku kali ini, senyebelin apapun orang yang kamu sayang, dia pasti mau yang terbaik buat kamu. Hihi

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi

Kosong

Hai! Mungkin ini bukan pertama kali aku merasa berbeda. Em, sorry bukan berbeda boleh dibilang spesial. Pernikahanku berjalan tujuh bulan dan alhamdulillah aku positif hamil. Kami tidak menyangkah karena honestly kami bertemu hanya beberapa kali selama pernikahan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kami, membuat kami jarang bertemu. Dengan adanya sesuatu diperut ini sedikit banyak mengubah dunia kami. Dari cara berpikir, sampai cara bersyukur.  Satu bulan kehamilan ini aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit swasta. Memastikan, dan memeriksa keadaannya. Entah apa yang aku dengar ini membuatku bimbang tentang keberadaannya. "Masih belum terlihat karena rahim retrofleksi". Aku sempat diberikan obat penguat kandungan dan beberapa vitamin. Dokter menyarankan untuk kembali setelah minggu ke sepuluh. Sepulang dari sana, aku mencari tau apa yang dikata dokter tadi. Kata yang ku ingat hanya retrofleksi. Okay. Aku mengabari suami yang saat itu sedang bekerja, dia sempat kaget da

18 Februari 2023

Hari itu tepat 18 Februari 2023 jam 09.00 wib, dia mengucapkan janji bahwa dia akan menerima kelebihan dan kekuranganku, menjaga dan membimbingku, mengasihi dan menyayangiku sepanjang waktu kami mengarungi kehidupan ini. Terima kasih telah menjadi akhir yang membahagiakan dalam senyum ini. Air mata yang jatuh itu akan aku balas dengan seluruh kasih sayang yang aku miliki. Sungguh.