Skip to main content

Kuliah lagi? #7

Bismillah, halo guys!
Pagi ini aku abis debat sama anu.
Ini soal aku harus ngapain abis lulus.
Aku pengennya ikut sm3t, tapi anu pengennya aku ambil s2.
Katanya semua butuh pertimbangan andai aku ikut sm3t.
Aku paham, seandainya aku ikut sm3t aku bakal ditempatkan didaerah terpencil.
Aku paham betul.
Tapi emang sebelum ada sm3t, aku uda pengen kerja diluar jawa.
Cuma orang tua pasti ga ngijinin.
Aku berharap anu dukung aku, biar dia bisa bantu aku buat bilang ke ibu sama ayah.
Tapi ternyata harapanku pupus wkwk
Dia ga setuju aku ikut itu.
Dia sempat bilang kalo aku pengen kerja di luar pulau, aku disuruh ikut dia aja ke sulawesi.
Ada saudaranya dia disana, dan dia juga bakal kerja disana.
Aku bilang ke dia kalo aku aja yang keluar jawa, biar dia tetap disurabaya.
Lagian aku pengennya bukan di sulawesi tapi di kalimantan.
Terus dia bilang dia juga punya kok keluarga di kalimantan.
Ni anak punya sodara dimanamana kayak nusantara (batin sih)
Aku cuma pengen ndang kerja ndang bisa gantiin biaya sekolahku selama ini.
Cuma anu mesti bilang aku sekolah aja sampe s2 biar dia yang kerja.
Kenapa harus dia aja yang boleh kerja sih.
Kan aku juga pengen kerja setelah lulus ini.
Akhir pembicaraan tadi mengarah kalo aku tetap ga dibolehin ikut sm3t ataupun kerja diluar jawa.
Aku bilang aja, "oke aku lanjut s2, tapi boleh diluar surabaya?"
Dia jawab "kalo aku sih boleh, tapi kan masih banyak universitas disurabaya"
Kayaknya itu jawaban intinya tetap gaboleh keluar surabaya deh.
Dan kemaren malem dia sempat bilang kalo dia gamau jauh-jauh dari aku.
Aku jawab "kapan sih aku berusaha jauhin kamu?"
Dan setelah ini aku mau cari info-info universitas selain Unesa.
Harusnya memang aku menuruti dulu apa kata orang tua.
Setelah lulus aku les bahasa dulu terus lanjut sekolah.
Semoga jalan yang aku pilih ini benar dan lancar prosesnya.
Untuk kalian guys yang uda mau lulus dan bingung bakal ngapain.
Saran aja sih, ga pake gopoh ya buat ambil keputusan.
Inti dari tulisanku kali ini, salah selangkah bisa mengubah masa depanmu.
Nantikan sampah yang lain ya. Bye

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi

Kosong

Hai! Mungkin ini bukan pertama kali aku merasa berbeda. Em, sorry bukan berbeda boleh dibilang spesial. Pernikahanku berjalan tujuh bulan dan alhamdulillah aku positif hamil. Kami tidak menyangkah karena honestly kami bertemu hanya beberapa kali selama pernikahan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kami, membuat kami jarang bertemu. Dengan adanya sesuatu diperut ini sedikit banyak mengubah dunia kami. Dari cara berpikir, sampai cara bersyukur.  Satu bulan kehamilan ini aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit swasta. Memastikan, dan memeriksa keadaannya. Entah apa yang aku dengar ini membuatku bimbang tentang keberadaannya. "Masih belum terlihat karena rahim retrofleksi". Aku sempat diberikan obat penguat kandungan dan beberapa vitamin. Dokter menyarankan untuk kembali setelah minggu ke sepuluh. Sepulang dari sana, aku mencari tau apa yang dikata dokter tadi. Kata yang ku ingat hanya retrofleksi. Okay. Aku mengabari suami yang saat itu sedang bekerja, dia sempat kaget da

18 Februari 2023

Hari itu tepat 18 Februari 2023 jam 09.00 wib, dia mengucapkan janji bahwa dia akan menerima kelebihan dan kekuranganku, menjaga dan membimbingku, mengasihi dan menyayangiku sepanjang waktu kami mengarungi kehidupan ini. Terima kasih telah menjadi akhir yang membahagiakan dalam senyum ini. Air mata yang jatuh itu akan aku balas dengan seluruh kasih sayang yang aku miliki. Sungguh.