Skip to main content

Cinta beda keyakinan? #11

Bismillah, halo guys!
Selamat sore semuanya.
Tulisanku kali ini mungkin akan beda dengan tulisanku yang udah-udah.
Aku mau share soal cinta tapi beda keyakinan.
Kalian mungkin paham apa maksudnya, kalo kalian pembaca tetap tulisan-tulisanku yang dulu.
Tuhan menciptakan kita berpasangan.
Karena Tuhan itu adil
Tuhan menciptakan kita sudah bertakdir
Karena Tuhan maha segalanya.
Bagaimana sifat, sikap, pemikiran, semuanya atas rencana Allah.
Aku percaya karena memang jodoh itu sudah ditentukan sang Pecipta.
Tapi kadang Allah tidak akan mempertemukan kita dengan orang yang tepat terlebih dulu.
Ini terjadi ketika kamu dipertemukan dengan orang yang sangat kamu cintai tapi ada benteng yang sangat tinggi di antara kalian.
Tetap Allah yang mempertemukan kalian.
Percayalah, bukan karena Allah tidak menyayangi kita.
Justru Allah sedang menguji seberapa pantas kamu jadi hambaNya.
Bagaimana bisa kamu lebih mencintai ciptaanNya daripada sang Peciptanya?
Memang semua atas izinNya.
Tapi tinggal bagaimana menanggapi semuanya.
Aku pernah merasakannya.
Dan itu sangat membekas.
Orang yang begitu kita sayangi, kita cintai, kita rindukan setiap saat.
Adalah orang yang berbeda keyakinan dengan kita.
Aku tak bisa membayangkan benteng yang begitu tinggi ada diantara kita.
Seringkali aku bertanya dalam doa, "kenapa Allah mempertemukan kita didalam rasa yang begitu dalam sedangkan Allah tau ada benteng yang sangat tinggi diantara rasa ini?"
Tapi saat itu aku yakin sekali, pasti ada hikmah dibalik semuanya.
Allah begitu baik dengan kita.
Karena dengannya, aku menemukan banyak hal baru diluar pengetahuan yang suda aku pelajari.
Termasuk pengetahuan tentang Tuhannya.
Ya Allah, terima kasih Engkau pernah mempertemukan kita didalam rasa yang begitu indah.
Dan terima kasih karena dengan bersamanya, aku bisa lebih tau siapa aku sebenarnya.
Guys, bertemu dengan orang baru yang berbeda dengan kita itu boleh
Berkenalan sampai menumbuhkan rasa itu boleh.
Karena cinta tidak pernah salah.
Tapi yang salah kalau cinta membuatmu buta akan keberadaan Allah.
Allah selalu memberimu sejuta pilihan dalam hidup.
Tinggal kamu memilih mana yang sesuai dengan hidupmu.
Saran aku sih guys, jangan pernah memilih sesuatu dengan mata tapi juga dengan hati.
Karena asal kalian tau, Allah selalu ada didalam hatimu.
Allah selalu ada untukmu.
Inti tulisanku kali ini, cintailah Allah melebihi kau mencintai ciptaanNya. :)

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi

Kosong

Hai! Mungkin ini bukan pertama kali aku merasa berbeda. Em, sorry bukan berbeda boleh dibilang spesial. Pernikahanku berjalan tujuh bulan dan alhamdulillah aku positif hamil. Kami tidak menyangkah karena honestly kami bertemu hanya beberapa kali selama pernikahan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kami, membuat kami jarang bertemu. Dengan adanya sesuatu diperut ini sedikit banyak mengubah dunia kami. Dari cara berpikir, sampai cara bersyukur.  Satu bulan kehamilan ini aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit swasta. Memastikan, dan memeriksa keadaannya. Entah apa yang aku dengar ini membuatku bimbang tentang keberadaannya. "Masih belum terlihat karena rahim retrofleksi". Aku sempat diberikan obat penguat kandungan dan beberapa vitamin. Dokter menyarankan untuk kembali setelah minggu ke sepuluh. Sepulang dari sana, aku mencari tau apa yang dikata dokter tadi. Kata yang ku ingat hanya retrofleksi. Okay. Aku mengabari suami yang saat itu sedang bekerja, dia sempat kaget da

18 Februari 2023

Hari itu tepat 18 Februari 2023 jam 09.00 wib, dia mengucapkan janji bahwa dia akan menerima kelebihan dan kekuranganku, menjaga dan membimbingku, mengasihi dan menyayangiku sepanjang waktu kami mengarungi kehidupan ini. Terima kasih telah menjadi akhir yang membahagiakan dalam senyum ini. Air mata yang jatuh itu akan aku balas dengan seluruh kasih sayang yang aku miliki. Sungguh.