Skip to main content

Posts

Showing posts from 2009

Konyol!!!

Gila. Banyangin nih, kalau ada di kamus hidup mu, aku yakin kamu adalah orang terkonyol di dunia. Ini kejadian aku yang mengalaminya sendiri. Sekitar dua tahun yang lalu. Ini berawal dari pertama kali aku menginjak dunia remaja. MOS alias Masa Orientasi Siswa itu yang paling aku takuti waktu itu. Secara di sekolah baru ku, tak satu pun orang yang ku kenal. Yah, maklumlah aku kan anak baru. MOS hari pertama aku jalani dengan baik. Tapi, hari itu benar-benar membuat ku trauma dengan yang namanya bawang putih. “Sekarang kalian pake kalung bawangnya, lalu kalian keliling sekolah sambil bergaya mengusir hantu-hantu! CEPET!”,Suruh salah satu kakak kelas seraya teriak-teriak. Mau gimana lagi. Mau tak mau, aku harus melakukannya. Dengan beberapa temanku yang lain, aku mengelilingi sekolah. Dari ujung lapangan bola, lapangan basket, kantin sekolah, sampai belakang sekolah. Di belakang sekolah, aku dan teman-teman yang lain di kejutkan dengan sosok bayangan hitam di belakang kami. “AARRRRGGGGHH

Aku Anak Angkat!!!

--> Aku anak ketiga dari tiga bersaudara. Umurku sekarang genap lima belas tahun. Aku mempunyai dua kakak. Satu cewek dan satu cowok. Namaku Terika Putri biasa di panggil dengan sebutan Rika. Kakakku yang pertama bernama Terisya Putri dan biasanya di panggil kak Risya. Sedangkan kakak cowokku bernama Terico Putra sudah pasti di panggil kak Rico. Aku tinggal bersama kak Rico. Karena kak Risya harus melanjutkan kuliah di luar negri. Sedangkan Papa, dia memiliki kantor di Amerika jadi Papa harus menetap disana. Papa pulang untuk menjenguk kita sekitar sebulan sekali. Itupun kalau sempat. Kalau Mama, dia sudah tidak ada di dunia ini. Pagi yang cerah tapi mungkin tak secerah hati kak Rico. Dia kelihatan sedih sepertinya. “Kak Rico kenapa?”,Tanyaku dengan tersenyum padanya. “Nggak pa-pa kok dek!”,Jawabnya seraya memelukku lembut. “Kak, Rika boleh nanya nggak?”,Tanyaku yang masih merasakan kehangatan pelukan itu. “Boleh kok! Adek mau nanya apa?”,Kata kak Rico seraya melepaskan peluk

just my story

“Hari ini cerah banget!”,Kataku ketika membuka jendela kamar dan lekas bangun. Namaku Biola Venenzia. Orang tuaku memberikan nama itu karena mereka ingin aku menjadi pemain biola terkenal. Bukan hanya kedua orang tuaku, tapi aku juga mengingikan itu. “Ola!! Ayo turun, makan dulu!”,Teriak Mama menyuruhku bergegas turun. “Ops! Aku belum mandi. Hehe”,Kataku yang segera masuk ke kamar mandi. “Bentar, Ma!”,Jawabku di kamar mandi. Setelah sarapan pun selesai, aku segera berangkat sekolah. Ya, seperti biasa aku harus nunggu bus di halte seberang komplek rumahku. Setelah sekitar lima menit aku menunggu, “Akhirnya, bus itu datang juga!”,Kataku ketika melihat bus lewat di depanku dan seakan menarikku untuk memasukinya. Hehe. “Perempatan.. Perempatan..”,Kata seseorang di belakangku. “Pak, aku turun sini! Nih uangnya.”,Ujarku seraya memberikan uang kepada orang itu. Setelah turun bus, aku harus kepangkalan ojek untuk bisa sampai sekolahku tercinta. Hehe. “Bang, ojeknya dong!”,Kataku seraya menga

Critaku nih. .

--> “ Met ultah ya, Tar!”,Terucap dari bibir Mely seraya memelukku. Hari ini, hari ulang tahunku yang ke enam belas. Tidak menyangkah sekarang aku sudah enam belas tahun. Namaku Tari. Anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak aku bernama Denta. Dan adikku bernama Cinta. Kak Denta satu sekolah dengan ku. tapi, dia kelas dua belas sedangkan aku baru kelas sepuluh. Hari ini, memang hari bersejarah sekali bagi ku. Titan, anak kelas dua belas, teman kakakku. Yang selalu ku impi-impikan, ternyata dia datang ke acara ulang tahunku. Aduh! Jatungku berdetak begitu kencang setelah melihat Titan senyum padaku. Titan di sekolah menjadi idola semua cewek, karena prestasi basketnya. Sedangkan di luar sekolah, dia di banggakan hampir semua rakyat Indonesia. Karena dia telah mengankat rakyat miskin di Indonesia. Ku dengar sih, dia mendirikan panti asuhan untuk menampung anak-anak jalanan. Hebatkan dia, masih SMA tapi sudah mengerti banyak hal tentang kemiskinan rakyat terlantar di Indonesia ini.

Mantan balik!!

--> ‘Tama nyebelin. Ngapain sih loe datang lagi. Dulu, seenaknya aja ninggalin gue. Baru sekarang loe minta balikan sama gue gara-gara di duain sama cewek baru loe.’,Gerutu ku panjang lebar seraya menampar muka Tama yang memohon-mohon di depan ku. “Loe pikir loe siapa? Seenaknya aja loe minta maaf ke gue. Loe tau kan, loe ninggalin gue dulu gara-gara apa? Loe duain gue. Sekarang loe bisa rasain sendiri, gimana sakitnya kalau di duain.”,Bentak ku di hadapan Tama. “Iya, gue sekarang bisa rasain apa yang loe rasain dulu. Tapi, plis gue mohon loe mau nerima gue lagi. Gue mohon, Kesya. Gue mohon.”,Jawab Tama sambil memohon-mohon di depan ku. “Udahlah! Loe nggak perlu mohon-mohon gini ke gue. karena...”. “Karena Kesya cewek gue!”,Celah Bintang dari belakang tubuhku. “Bintang?”,Kata ku kaget melihat Bintang yang merangkulku. Bintang hanya tersenyum manis. Kata-kata Bintang membuat konsentrasi ku bubar. ‘Dia bilang, kalau gue ceweknya? Mimpi apa gue semalam bisa dengar Bintang bila

Sumpah I Love U by MahaDewi

Mataku sudah buta Tak dapat melihat Wajah rupawan lagi Selain wajahmu Hatiku sudah mati Tak dapat merasa kerinduan yang dalam Selain rinduku padamu Reff : Sumpah i love you I need you I miss you Aku tak bisa musnahkan Kamu dari otakku Sumpah i love you I need you I miss you Aku tak bisa musnahkan Kamu dari otakku Koleksi Mahadewi yang lain. Mp3 Download & Lirik Lagu Mahadewi - Sumpah I Love You Busby Seo Test neY laGu bUat kaKak aku Yang diSana.. aku Ingin jaGaLah seLalu haTi ini. KaRena aku Ingin kan ini SlamAnya. Vivin

Special to Olie

Begitu bahagianya aku, ikut kemah yang biasanya aku tidak pernah mengikutinya. Contohnya waktu kemah kelas satu yang di adakan di puncak. Padahal aku ingin sekali mengikutinya karena Kak Ebi ikut. Aku memang suka kak Ebi dari pertama kali MOS(Masa Orientasi Siswa). Sempat dengar kabar kalau Kak Ebi ternyata sudah punya cewek. Namanya Jihan. Sebel banget dari situ. Setelah naik kelas dua, aku sebangku dengan cowok yang bernama Bian. “Hai, boleh nggak aku duduk di sini?”,Tanya Bian ke arah ku seraya menunjuk kursi sebelah ku yang masih kosong. Aku hanya menggangguk. “By the way, kenalin aku Bian! Nama kamu siapa?”,Katanya sambil menjulurkan tangannya kearah ku. “Nama ku Olie!”,Jawab ku singkat. “Lie, ketua regu di suruh kumpul tuh! Buruan ke sana!”,Kata Gina membubarkan lamunan ku. “Iya, iya!”,Jawab ku seraya beranjak pergi meninggalkan tenda. “Anak-anak, sekarang kalian harus memberi tahu ke anggota kalian untuk tidur dan satu lagi, jika bapak melihat salah-satu anggota kalian keluar d