Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

Kecewa sekali #04

"Mungkin kau bahagia bila dengan yang lain" - Tompi Bodoh jika aku tetap mempertahankan keinginan aku, tanpa aku berusaha mengerti kamu. Aku sudah salah menilai hati kamu. Aku pikir memang benar, bahagiamu itu aku. Tapi sekarang sepertinya engga. Aku sudah bukan kebahagiaan untukmu. Aku mengalah untuk tidak egois, melepasmu yang mungkin bukan inginku. Selama ini ratusan kata sayang tidak cukup untukmu mengerti seberapa rasa ini ada. Dan janjipun rasanya tak mampu mengalahkan egomu untuk terus mengatakan 'tinggalkan aku'. Ingin rasanya aku berkata kasar, 'aku sayang sama kamu bego! jangan suruh aku ninggalin kamu terus! bodo!'

Mengecewakan #03

Aku menunggumu, bukan untuk kau sia-siakan.  Aku menunggumu, untuk kau perjuangkan.  Coba sebentar saja kau memikirkan perasaan aku.  Coba sebentar saja kau mengerti aku.  Andai kau tau, aku takut kecewa karenamu.  Andai kau tau, aku takut kecewa itu terulang lagi.  Aku tak tau kenapa aku mudah kecewa.  Aku tak tau kenapa aku mudah mengecewakan.  Selalu berulah seperti yang tak sesuai keinginamu.  Selalu berulah seperti yang tak sesuai denganmu.  Aku menjadi sosok orang yang selalu merasa kecewa.  Aku menjadi sosok orang yang selalu mengecewakan.  Sempat aku berpikir, masih pantaskah aku untukmu?  Masih pantaskah kau katakan aku bahagiamu?  Masih pantaskah kau katakan cinta padaku?  Masih pantaskah kau katakan merindukanku?  Sedang aku tak sanggup untuk mengecewakanmu lagi. 

Kecewa dan rindu #02

Rindu. Kau tau apa itu rindu? Menyenangkan bukan ketika kau tau apa itu rindu? Lantas apa yang rasakan selain rindu? Sedang aku disini tak merindukanmu. Kau tau seberapa besar rinduku dengan kebiasaan yang kau bentuk? Tapi sebesar apapun itu, kalah dengan rasa kecewaku. Aku diam, bukan berarti aku tak mengerti. Justru semakin aku diam, semakin aku mengerti apa itu rindu akan kekecewaan. Aku berhenti memikirkan rindu, tapi tidak dengan kamu. Yang aku yakini sekarang, kau sedang merindu. Entah apa yang kau rindukan. Aku tak mau tau, sekalipun kau kembali dengan rindu. Baru kali ini, aku merasakan rindu dan kecewa bertemu. Sering aku bertanya, mengapa dan mengapa? Tapi aku tak menyadari, setiap darah mengalir dalam tubuhku telah menjawabnya. Rindu ini ada karna telah kecewa. Dan rindu ini ada karna telah terluka. Tak selalu rindu datang dengan bahagia. Tak selalu rindu datang dengan indah. Karena aku dan kamu, tak lagi bersatu dalam ikatan janji rindu.

Aku Kecewa #01

Kau buat aku kecewa dengan sikapmu. Lagi, lagi, dan lagi.. Luka lamaku kau ingatkan kembali saat ini. Mungkin kamu tak menyadari itu. Tapi aku terlalu perasa untukmu. Kau buat aku kecewa dengan hal kecil yang terlalu kau gampangkan. Jika memang aku bukan satu-satunya, tinggalkan aku. Detik ini, tak akan ada bedanya dengan besok ataupun lusa. Jika cerita tak berarti ini akan segera berhenti. Aku dengan rasaku memohon untuk kau tidak kembali. Dengan alasan apapun, atau tanpa alasan apapun. Aku kecewa.

Kamu itu aku.

Kau tau ada hal yang tak pernah bisa aku ungkapkan? Bukan karna ku tak mampu, tapi mulutku kaku ketika ingin mengungkapnnya. Didepanmu, itu apa adanya aku. Coba jelaskan apa yang kamu suka dari aku? Aku tak pandai berkata-kata. Aku tak pandai merangkai makna. Bahkan ku hanya bisa diam melihatmu, dan terus melihatmu. Mengikutimu dari belakang, memperhatikanmu. Tak lebih dari seorang pecundang. Tapi yang perlu kamu tau. Mataku tak henti melihatmu. Apa yang ingin ku ungkapkan, kurasa kau sudah merasakannya. Iya, itu rasa rindu yang selalu memenuhi setiap detik duniaku. Merindukanmu, kamu yang selalu ada di hari dan hatiku. Kamu yang selalu mengisi kekosongan dalam jiwaku. Kamu nafasku, kamu salah satu alasan mengapa aku masih bisa bernafas. Itu karnamu, meskipun takkan ada kata yang bisa menggambarkanmu. Tapi yang perlu kamu tau, kamu itu aku.

HEI TAYO!

Hei Hei TAYO Hei TAYO Wkwk apasih vin, gajelas banget dah :)) Ada yang minta first impressions  aku gitu deh pas kenal dia. Dan maunya kesan itu ku tuliskan dalam bentuk cerita disini. Entah tujuannya apa, dan sekarang aku mau cerita sedikit aja dah. Plis jangan ketawa, soalnya ini ga lucu wkwk Okay aku mulai. Aku serius. Awalnya aku kenal dia di game. Dia minta nomor aku, yang katanya sih kalo mau mabar enak ngajaknya. Apasih, aku tau itu modus wkwk. Tapi aku posthink aja. Sebenernya juga ga cuma dia yang minta, beberapa orang juga minta. Dan aku mesti ga mau ngasih dengan cuma-cuma. Aku kasih nomor telfon aku dengan satu nomor aku sembunyiin. Jangan tanya kenapa, emang ku bikin gitu. Sengaja bukan maksud mau bikin kode-kode. Cuma pengen tau aja, siapa yang mau coba-coba wkwk Dan dia salah satu orang yang ga aku sangkah bakal nyoba nebak tu nomor. Sampai ibu-ibu, bapak-bapak, mas-mas, sumpah rasanya aku ngakak. Ku pikir ni anak kocyag wkwk Masa iya dia nebak nomor

Karna Kami Bahagia

Ada kebahagian baru yang singgah. Iya, didalam hati aku yang pernah kau sakiti. Ada keindahan baru yang menghampiriku. Hingga ku lupa akan kesedihan yang pernah kau tinggalkan. Sungguh aku tak pernah ada kerinduan lagi yang terlintas. Sekarang semua hanya tentangnya. Kasih baru yang Ia bawa begitu indah dan menyejukkan. Hati yang telah kosong, Ia isi dengan caranya. Bak ruang kosong, hati aku terpenuhi rasa bahagia olehnya. Tak lagi gundah, sungguh aku bahagia dibuatnya. Tak hentinya ku berkata padanya, aku nyaman dengannya. Dia tak pandai membuat aku melayang tinggi ke angkasa. Tapi Ia pandai melihat hati aku yang membutuhkannya. Dia juga tak pandai merangkai kata demi membuat aku tertawa selepas itu. Tapi Ia pandai membuat aku begitu tak mau kehilangannya. Dia tau apa yang akan terjadi, tapi Ia terus bersamaku. Karna kami bahagia. -vin

Bukan karna itu

Bukan. Ini bukan untuk kamu. Aku tulis ini, karena aku pengen nulis aja. Bukan karena pesan yang aku terima. Bukan juga karena kenyataan yang aku lihat. Tapi bagiku, bukan lagi kewajiban aku mengabarimu. Bukan lagi kewajiban aku menatamu. Aku melepasmu, karna aku tau kamu bisa bahagia lebih dari itu. Aku melepasmu, karna aku tau kamu bukan takdirku. Semuanya terbukti dari jarak, waktu yang menjawabnya. Tak sebentar buatku dapat meninggalkan kenanganmu. Dan aku pikir dulu, kamupun seperti itu. Bahkan sempat aku berpikir, bagaimana jika kamu tanpa aku? Tapi sekarang semuanya telah terjawab. Tuhan membuka mata dan hati aku untuk melihat siapa kamu. Siapa yang aku sayangi ini, ternyata tak lebih baik dari orang yang aku acuhkan. Aku mencoba berhenti memikirkan kamu Semua tentang kamu, aku melangkah ke depan jauh dari kamu. Tanpa berharap aku bisa melihatmu lagi. Bukan karena aku takut kehilangan kamu. Bukan karena aku takut melihat kenyataan yang ada.

Dear..

Namanya tak lagi elok dihatiku Senyumnya tak berarti untukku Lebih parahnya lagi, sudah tak ada kebahagiaannya yang penting bagiku Hanya manusia dengan penuh ego Yang mampu membiarkan yang terkasih terjatuh sendirian Takkan ada harapan, mimpi, bahkan cinta Hatinya terselimut ego dan amarah Terdiam membawa setitik janji yang dulu pernah ku katakan, padamu Aku tak akan pernah meninggalkanmu, karna kaulah segalanya Yang terindah dalam hidupku, adalah mengenalmu Jika sekarang aku tak lagi bersamamu, itu kemauanmu Kini hanya Tuhan yang tau, apa arti kamu dalam hidupku Seberapa berat hatiku ketika aku harus jauh darimu Tapi aku diam, karna aku tau kau tujuanku Aku selalu minta pada Tuhan untuk mengambil nyawaku sehari sebelum mengambil nyamamu Agar tak ada hariku tanpamu Meski hari ini aku berjalan tanpa melihatmu lagi Aku berharap dimana kau berada, dihatimu aku tetap ada Sampai ketemu dikehidupan yang lain.. -vin

Lantas apa yang harus aku lakukan?

Senja datang menjemput siang Serasa indah sinarnya kuning kemerahan Ku coba menutup mata dan terbayangkan Kau datang dengan senyum bahagia Sungguh aku takut akan ini terjadi Sejak kau pergi dan tak pernah kembali Aku mulai terbiasa tanpamu lagi Tapi apa daya jika hati ini terus merintih Karna tak sanggup berpisah lagi.. Rasa ini memang ada, dan kau pun tau Melupakanmu, membuat aku semakin dekat dengan bayangmu Menjauhimu, membuat aku semakin erat dengan rasa ingin memilikimu Lantas apa yang harus aku lakukan? -vin

Dengarlah teman!

Assalamualaikuuuum. Kalian gimana kabarnya? Baik dong ya. Alhamdulillah aku juga baik hehe. Hari ini aku mau sharing sama kalian semua, tentang kejadian yang di alami sama teman dekat aku. Awalnya bapak (dari teman dekat aku) ini terlibat masalah dengan perusahaan besar di kota. Beliau sampai membawa permasalahan ini di meja hijau. Karna beliau merasa ditipu perusahaan tentang uang pesangon yang harusnya beliau dapatkan. Beberapa persidangan beliau lalui. Sampai akhirnya kemaren lusa sidang terakhir atau sidang keputusan dibacakan. Beliau merasa amat yakin, bahwa berkas atau bukti yang beliau bawa semuanya jelas dan pasti bisa memenangkan persidangan ini. Tetapi hasilnya hakim memutuskan bahwa perusahaanlah yang benar atau perusahaan yang memenangkan persidangan. Beliau dan keluarga (termasuk teman dekatku) semuanya terpukul dengan keputusan hakim. Mereka merasa ini tidak adil, mereka berprasangkah bahwa perusahaan menyuap jaksa agar dapat memenangkan persidangan ini. Jujur, saat cerit

Sahabat adalah...

Assalamualaikuuuuum! Kali ini aku mau cerita tentang sahabat. Pasti kalian semua punya dong temen deket, yang bener-bener bisa mengerti kalian. Tanpa sok jaim, panggil kalian dengan sebutan ga sewajarnya. Buat aku, sahabat adalah orang yang tau apa yang kita rasakan meskipun kita ga cerita. Eits bukan dukun juga loh ya. Tapi lebih ke orang yang hafal mood kita, kapan kita sedih dan butuh sendiri, dan kapan kita seneng dan butuh berbagi. Banyak hal yang semua orang ga tau tentang kita, tapi sahabat kita tau itu. Hangout tanpa tujuan, menertawakan hal receh yang terjadi, gosipin orang sampe ubun-ubunnya. Tanpa ada kata tersinggung meskipun saling adu pendapat. Kadang nemuin orang yang sama kayak kita juga susah kan. Semua perlu waktu buat kita saling mengenal. Tapi beda dengan sahabat. Tanpa kita kenalan pun, dia tau apa yang dia lakukan. Jatuh bareng bukannya nangis malah ketawa. Salah satu sakit lainnya membangun. Itu namanya sahabat. Banyak hal yang seharusnya bisa aku share sama kal

SEMANGAT YAK

Assalamualaikuuuuuummm!!! Aku mau berbagi cerita sedikit nih tentang apa yang uda aku laluin 1tahun yang lalu. Bukan mau mengungkit lembaran yang telah lalu, cumaaaaa aku mau berbagi semangat aja untuk kalian semua. Yang mungkin sekarang lagi sakit, atau lagi putus asa, gapunya semangat lagi karna diagnosa dokter. Sebenernya aku pun juga pernah kayak kalian gitu. Sejak kata dokter aku harus menjalani beberapa medical check up, dan hasilnya ternyata aku terkena TB Tulang Belakang. Aku gabakal banyak cerita soal itu, cuma aku mau berbagi semangatku waktu itu. Aku harus menjalani operasi besar saat itu, sekitar 4-5jam aku di ruang operasi. Yang ada dalam pikiranku saat itu, cuma aku pengen sembuh, aku pengen semua orang yang sudah menemaniku bahagia denger operasinya berhasil dan berjalan dengan lancar. Sekitar 15 menit sebelum aku masuk diruang operasi, ibu selalu menyuruhku berdoa, meminta dan berserah diri padaNya. Aku takut sekali saat itu, tapi aku gamau terlihat takut. Karna aku ta

Mantan buat apa?

Mantan? Lagi-lagi aku membahas soal mantan. Sebenernya ada apa sih sama mantan aku? Atau mantan kamu? Hahaha. Karna menurutku ini hal yang perlu dibahas, jadi aku bahas disini. Kali aja kalian yang baca ini juga pernah merasa kayak aku (#CARITEMEN). Aku awali dari hubungan yang gaada harmonisnya ya. Dulu aku sama mantan sebut saja doi, awalnya sih sayang-sayangan, setelah jadi mantan? DUAAARRR bisa setan-setanan wkwk. Tapi aku maklum sih, emang semua kan ada masanya ya? Cuma bagaimana kita bisa menanggapi masa itu aja sih. Dulu di masanya aku baru putus sama doi, doi masih sering hubungi aku. Karna modusnya kita putus secara baik-baik. Apa doi ga mikir ya? kalo baik-baik aja ya ga mungkin putus atu kang! Tapi gapapa sih, gaada salahnya juga masih menjaga tali silahturahmi. Dan setelah sekian lamanya, tahun ini mencoba menghubungi aku kembali. Tapi alasannya uda beda lagi, bukan karna kita putus secara baik-baik aja tapi karna "KANGEN". Demi apapun, serasa bego. Dan ini