Skip to main content

Posts

Showing posts from 2022

Thanks.

Hari ini, aku mulai menyadari akan kata layak dan tidak layak. Dalam hidup aku diberikan banyak sekali pilihan untuk tetap bertahan. Menahan ego untuk tetap tinggal tapi tidak bahagia. Dulu aku pernah diposisi ini, bertahan dengan keadaan yang aku sendiri tidak bahagia ada didalamnya. Menghambat segala aktivitas yang seharusnya ada dalam hidup aku. Yang pada akhirnya aku bisa menentukan apakah bertahan itu layak dalam hidupku atau tidak. Keputusan yang aku ambil mungkin menyisakan luka tapi aku yakin itu sementara. Keyakinanku akan hal itu ternyata terwujud dalam bentuk email hari ini. Aku dinyatakan lulus dengan gelar yang aku impikan selama ini, dan dengan nilai baik. Dreamlist yang aku buat beberapa tahun lalu sebentar lagi terpenuhi satupersatu. Bukti bahwa sesuatu yang telah aku tinggalkan memang tidak layak aku  pertahankan. Menyesal? Tentu tidak, karena dengan adanya luka sementara itu aku belajar bagaimana rasa bahagia. Terima kasih karena terlalu banyak orang yang telah memban

Penyesalan Terberatku

Aku hidup dengan cukup, cukup segi ekonomi, cukup segi pendidikan, dan cukup segi perhatian. Tapi ada yang sesekali menggangguku, perhatian yang orang tua kasih terkadang membuatku tertekan hingga aku mencari perhatian itu dari orang lain. Layaknya pemuda pada umumnya, aku menggoda beberapa perempuan hingga akhirnya aku menemukannya. Waktu luang yang cukup banyak membuatku sering bertemu dengannya. Dan ini awal mulanya. Siang itu tepat di rumahku yang lain kota dengan rumah orang tuaku, aku mengajaknya main hingga kekhilafan itu terjadi. Kami sadar akan hal yang telah kami lakukan adalah salah, tapi terlalu pendek untuk kami berpikir apa akibatnya. Terjawab sudah setelah satu bulan lamanya, dia mengabariku dengan isak tangis bahwa dirinya hamil. Iya betul, hamil anakku. Bersama kami berpikir seminggu lamanya, bulat tekat kami untuk mengumpulkan keberanian bicara kepada kedua orang tuaku. Harga diri keluargaku telah aku bayar murah karena kesalahan ini. Benar dan sesuai bayanganku, kedu

Keputusannya

Setelah beberapa bulan yang lalu aku ceritakan bagaimana awal dari keputusan yang dia buat. Hari itu tiba, tepatnya tanggal 20 Agustus 2022. Dia datang bersama dengan kedua orang tuanya persis seperti bayanganku. Tidak banyak yang ku harapkan selain hari itu akan jadi hari bahagia tak terlupakan khususnya untuk aku dan dia. Dengan baju brukat dan kebaya serasi dengan kemeja yang dia pakai, aku masuk ke ruangan itu. Banyak mata tertuju padaku. "Sebelum saya selaku wali mengutarakan tujuan dari kedatangan kami, saya ingin bertanya dulu, apakah mba Vina sudah ada yang punya?", Kata Ayahnya setelah aku duduk tepat di samping beliau. "Ada, yang punya ya mas Bim", Jawabku sembari tersenyum melihat ke arahnya. Prosesi demi prosesi hingga waktunya tukar cincin, ibunya memakaikan cincin di jari manisku dan begitu sebaliknya, ibuku memakaikan cincin di jari manisnya. Tidak akan banyak yang aku ceritakan disini, karena akan panjang dan akan aku ceritakan di lain post. Berikut

Memikat hingga Mengikat

Menemuiku memang bukan pengalaman pertama baginya, begitupun aku menjemputnya bukanlah hal yang asing. Hanya dua kali dalam setahun kami bertemu, tidak membuat jarak tampak jelas. Dia bukan sosok yang aku kagumi layaknya bintang iklan, tapi karena bertemu dengannya membuka mataku tentang sisi lain seorang bintang. Orang tua yang mulai mengkhawatirkan anaknya, saat itu telah tiba. Dari memikat hingga mengikat, aku tidak pernah meragukan hubungan ini karena kami tulis ceritanya bersama. Dan ini awalnya. Sore itu aku menjemputnya seperti biasa, di salah satu Stasiun di pinggir kota Surabaya. Wajahnya yang lagi-lagi menarikku untuk selalu tersenyum ketika melihatnya. Bulu mata yang lentik itu tak lama membuat aku terpikat olehnya. “Sudah lama nunggunya?”, tanyanya sembari menarik tanganku . “Lumayan, ayo! Disana mobilnya”, jawabku dengan menunjuk arah.             Kami pergi ke salah satu tempat makan untuk bertemu dengan orang tuaku. Ada beberapa hal yang dia sampaikan ke orang tu

Selulitis

Selulitis adalah infeksi bakteri pada kulit dan jaringan di bawah kulit. Hal ini terjadi ketika bakteri masuk dari kulit yang terbuka (luka) dan menyebar. Hasilnya adalah infeksi yang dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, nyeri, ataupun hangat pada kulit. I nfeksi kulit bakteri umum yang menyebabkan kemerahan, pembengkakan, dan nyeri di area kulit yang terinfeksi. Jika tidak diobati, dapat menyebar dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.  Perawatan luka dan kebersihan yang baik penting untuk mencegah selulitis. Berbagai jenis bakteri dapat menyebabkan selulitis, yang merupakan infeksi pada lapisan kulit yang lebih dalam. Penyebab paling umum seluliti adalah bakteri grup A Streptococcus atau grup A strep. Para ahli tidak tahu bagaimana bakteri masuk ke dalam tubuh bagi banyak orang yang mendapatkan selulitis. Terkadang bakteri masuk ke dalam tubuh melalui lubang di kulit, seperti luka atau luka operasi. Umumnya orang tidak dapat tertular selulitis dari orang lain. Secara u

Penantian

Ada yang rusak, tapi aku bingung cara memperbaikinya. Bukan karena aku tidak mau memperbaikinya, tapi aku tidak tahu bagian mana yang harus diperbaiki terlebih dahulu. Ada yang luka, tapi aku bingung cara menutupnya. Bukan karena aku tidak mau menutup luka itu, tapi luka itu sudah terlalu besar untuk sekedar ditutup. Ada yang sakit, tapi aku bingung cara mengobatinya. Bukan karena aku tidak mau mengobatinya, tapi aku tidak mengerti obat apa yang bisa menyembuhkannya.  Rindu yang amat dalam membutakan mata sehingga nikmat yang ada jadi tidak terlihat. Cinta yang amat besar membekukan hati sehingga kebohongan yang ada jadi tidak terasa. Rasa sayang yang amat luas menutup mata dan hati sehingga  kenyataan pahitpun terasa indah. Janji manis yang terucap dulu, kini hanya tinggal kenangan. Kenangan manis yang dulu, kini hanya peninggalan. Tidak pernah terlihat kah olehmu rasa sayang, cinta, serta rinduku yang begitu melimpah kepadamu? Berdoa dan berharap bahwa mimpi bukan hanya sekedar khaya

Minggu

Selamat malam, minggu. Tenang bukan harimu? Aku diam menatapmu dari jauh. Seperti menangis tengah hujan kala itu. Harapanku runtuh melihatmu. Nyata wujudmu meski tak bisa ku sentuh. Sore berganti malam, minggu. Menyapamu pun aku masih tak mampu. Sungguh, ini bukan karena aku malu. Tapi hati ini terasa rapuh. Detak jantungku berdegup saat itu, Menanti jawaban darimu. Jarum jam itu, terus berputar minggu. Tak bisakah kau jelaskan padaku? Tentang segalanya yang terlihat pilu. Aku ada disini untuk menunggu. vin.

Bersama Vina (4)

Haiiiiiii!!! Setelah sekian purnama balik lagi cerita Bersama Vina. Kali ini aku mau cerita tentang sahabat aku jaman awal kuliah sarjana. Aku inget banget karena aku ngerasa sendirian waktu ospek dan cuma dia yang nemenin. Kita engga dari sekolah yang sama, engga satu circle pertemanan, cuma entah aku kenapa pertama kenal udah langsung akrab. Sampai-sampai aku maksa masuk kelas dia di hari pertama kuliah wkwk (yang sebenernya kita ga sekelas). Aku rela telfon dosen wali untuk pindah kelas, karena aku ngerasa cuma kenal dia waktu itu. Seribet itu karena aku orangnya susah bergaul, susah memulai berteman dengan orang baru. Emmm, oke aku mulai cerita tentang kita, yang terjadi adalah kita tidak sekelas tapi kita masih saling bertukar cerita lewat BBM. Inget kan jaman dulu kaga ada yang namanya whatsapp atau line.  Setiap saat kita chat, bahkan ga ada notif selain notif chat dari dia wkwk. Oiya sampe lupa aku sebutin namanya wkwk, namanya Enggal. Kita sadar kita kalahin orang pacaran wkwk

Malu

Apa benar cinta membuat kita buta? Entahlah aku malu untuk mengungkapkan ini. Mungkin sekarang pipiku memerah, bibirku tersenyum lebar, ini sangat membuat aku malu. Aku merasa bersama dengan orang yang tepat, belajar untuk menjadi dewasa bersama, dan berharap bisa menua bersama. Tidak peduli seberapa banyak orang yang menginginkan perpisahan kita, tapi kita tetap memilih bertahan. Masalah yang dulu terlihat besar, kini mampu kita kecilkan. Masalah yang dulu terasa sepele, sekarang menjadi tidak terasa. Hadiah terindah yang belum pernah aku dapatkan sebelumnya, merasakan cinta kasih. Mungkin aku belum bisa mendefinisikan apa itu cinta, karena terlalu dini untuk mengungkapkan bahwa ini memang cinta. Dimulai dari menganggap dirinya adalah satu-satunya, memahami dan dipahami perasaannya, saling mengasihi dan menerima keadaan yang ada. Sampai dititik aku bisa menertawakan tingkahnya, memaklumi emosinya, memaafkan kesalahannya, dan (iya) aku tidak berhenti memikirkannya.  Tumbuh bersama seti

07.52 05012022

 Pagi ini aku ke puskesmas untuk mengurus salah satu persyaratan perpanjangan SIM. Saat duduk mengantri panggilan masuk ke poli umum, tepat sekali disebelah kanan aku ada ibu-ibu mengantar anaknya. Entah anaknya sakit, atau beliau yang sakit. Tapi yang membuat aku tercengang, melihat bajunya yang super ketat dan super pendek. Beliau menggunakan mini dress dengan nyaman awalnya duduk dan bersantai mendengarkan lagu maybe dengan headset. Tidak begitu lama ada bapak-bapak datang dan duduk tepat didepan ibu itu. Tau dong apa yabg terjadi? Ibu itu seketika salah tingkah. Membenarkan letak kaki, menurunkan dressnya yang menurutku ga bakal bisa turun lagi hemm. Seketika bilang dalam hati, "itu super ketat loh bu hehe".  Aku salah ga sih kalau senyum-senyum melihat ini. Tingkah orang sekarang menggelikan deh. Coba kalau ibu pakai baju yang lebih sopan pasti ga bakal ribet sendiri sampai salah tingkah. Take care ya, bu! :)