Skip to main content

Bersama Vina (4)

Haiiiiiii!!! Setelah sekian purnama balik lagi cerita Bersama Vina. Kali ini aku mau cerita tentang sahabat aku jaman awal kuliah sarjana. Aku inget banget karena aku ngerasa sendirian waktu ospek dan cuma dia yang nemenin. Kita engga dari sekolah yang sama, engga satu circle pertemanan, cuma entah aku kenapa pertama kenal udah langsung akrab. Sampai-sampai aku maksa masuk kelas dia di hari pertama kuliah wkwk (yang sebenernya kita ga sekelas). Aku rela telfon dosen wali untuk pindah kelas, karena aku ngerasa cuma kenal dia waktu itu. Seribet itu karena aku orangnya susah bergaul, susah memulai berteman dengan orang baru. Emmm, oke aku mulai cerita tentang kita, yang terjadi adalah kita tidak sekelas tapi kita masih saling bertukar cerita lewat BBM. Inget kan jaman dulu kaga ada yang namanya whatsapp atau line. 

Setiap saat kita chat, bahkan ga ada notif selain notif chat dari dia wkwk. Oiya sampe lupa aku sebutin namanya wkwk, namanya Enggal. Kita sadar kita kalahin orang pacaran wkwk karena kita bales-balesan chat gaada lewat 1 menit haha. Bukan cuma chat, tapi juga telfon, sampai videocall hampir setiap hari. Kalau orang pacaran cuma tanya, "udah makan belom? lagi apa?" pertanyaan kayak gini gaada sih di chat kita. Kita lebih sering gibah wkwk, karena kita beda kelas, jadi aku cerita tentang apa yang terjadi di kelas tadi, dan dia pun begitu. Serunya dengan kita berbagi cerita, aku jadi mengenal teman-temannya tanpa bertemu wkwk. Saat itu, rahasia sekecil apapun yang aku tutupin pasti dia tau. 

Semuanya berubah setelah negara api menyerang persabahatan kita, aku males ceritanya Nggal hmmm intinya waktu ulang tahun kamu. Tapi ini bukan satu-satunya alasan kita renggang sih, banyak alasan juga termasuk kita sama-sama punya pacar. Intesitas kita berhubungan akhirnya berkurang, tapi engga berakhir ya. Terakhir aku ketemu dia, iya waktu dia nikah. Btw, kamu cantik banget waktu itu and im happy fo u. Sempat aku telfon kamu untuk tanya kabar tapi engga kamu angkat, mungkin kamu sibuk ya tapi gapapa, aku tau kamu bahagia. Dan beberapa hari yang lalu dapet voice note dari anak kamu sumpil lucuuuu. Pengen deh kapan-kapan ketemu, miss you!!! Semoga dimanapun kamu sekarang, dengan siapapun kamu, bahagia dan sehat terus ya.. love you!







Comments

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi

Kosong

Hai! Mungkin ini bukan pertama kali aku merasa berbeda. Em, sorry bukan berbeda boleh dibilang spesial. Pernikahanku berjalan tujuh bulan dan alhamdulillah aku positif hamil. Kami tidak menyangkah karena honestly kami bertemu hanya beberapa kali selama pernikahan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kami, membuat kami jarang bertemu. Dengan adanya sesuatu diperut ini sedikit banyak mengubah dunia kami. Dari cara berpikir, sampai cara bersyukur.  Satu bulan kehamilan ini aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit swasta. Memastikan, dan memeriksa keadaannya. Entah apa yang aku dengar ini membuatku bimbang tentang keberadaannya. "Masih belum terlihat karena rahim retrofleksi". Aku sempat diberikan obat penguat kandungan dan beberapa vitamin. Dokter menyarankan untuk kembali setelah minggu ke sepuluh. Sepulang dari sana, aku mencari tau apa yang dikata dokter tadi. Kata yang ku ingat hanya retrofleksi. Okay. Aku mengabari suami yang saat itu sedang bekerja, dia sempat kaget da

18 Februari 2023

Hari itu tepat 18 Februari 2023 jam 09.00 wib, dia mengucapkan janji bahwa dia akan menerima kelebihan dan kekuranganku, menjaga dan membimbingku, mengasihi dan menyayangiku sepanjang waktu kami mengarungi kehidupan ini. Terima kasih telah menjadi akhir yang membahagiakan dalam senyum ini. Air mata yang jatuh itu akan aku balas dengan seluruh kasih sayang yang aku miliki. Sungguh.