Ada yang rusak, tapi aku bingung cara memperbaikinya. Bukan karena aku tidak mau memperbaikinya, tapi aku tidak tahu bagian mana yang harus diperbaiki terlebih dahulu. Ada yang luka, tapi aku bingung cara menutupnya. Bukan karena aku tidak mau menutup luka itu, tapi luka itu sudah terlalu besar untuk sekedar ditutup. Ada yang sakit, tapi aku bingung cara mengobatinya. Bukan karena aku tidak mau mengobatinya, tapi aku tidak mengerti obat apa yang bisa menyembuhkannya.
Rindu yang amat dalam membutakan mata sehingga nikmat yang ada jadi tidak terlihat. Cinta yang amat besar membekukan hati sehingga kebohongan yang ada jadi tidak terasa. Rasa sayang yang amat luas menutup mata dan hati sehingga kenyataan pahitpun terasa indah. Janji manis yang terucap dulu, kini hanya tinggal kenangan. Kenangan manis yang dulu, kini hanya peninggalan. Tidak pernah terlihat kah olehmu rasa sayang, cinta, serta rinduku yang begitu melimpah kepadamu? Berdoa dan berharap bahwa mimpi bukan hanya sekedar khayalan.
Mungkin benar bahwa kata-kata manis terkesan hiperbola, tapi kenapa itu terdengar seperti nyata bagi telingaku. Hatiku tidak bisa menolak janji yang kau lontarkan, mataku selalu berbinar di setiap aku melihatmu. Memulai untuk jatuh cinta padamu tidak semudah aku rindu padamu saat ini, sulit untukku membuka sedikit ruang untukmu saat itu. Tapi caramu menatapku, mendengarku, merangkulku, di saat aku tak berdaya dan merasa tidak punya siapa-siapa, telah perlahan membuat hatiku belabuh.
Comments
Post a Comment