Skip to main content

Bersama Vina (1)

Selamat siang, kali ini aku mau cerita tentang orang terdekat aku yang punya banyak cerita bareng aku. Aku awali cerita ini tentang teman baik aku, namanya Ifa (btw maaf ya fa aku ga samarin nama haha, sengaja). Dia termasuk orang terdekat aku, karena banyak hal yang pernah kita lalui bareng. Kita bertemu dan mengenal satu sama lain tepatnya karena kita satu kelas waktu aku kuliah. Aku inget betul bagaimana awal kita berkenalan dan memutuskan untuk bersahabat. Satu tahun berlalu seperti anak kuliahan yang lain aja gitu, sampai akhirnya kita mengikuti pemilihan HIMA alias himpunan mahasiswa. Dibilang aktif juga ga aktif banget sih, kita kebanyakan main diluar bareng dengan 4 teman dekatku yang lain (mungkin akan aku ceritakan di part selanjutnya ya hehe). 

Tergolong dekat memang, aku sering membantu pekerjaan Ifa di Hima meskipun kita tidak satu divisi. Hal yang paling aku ingat sampai sekarang, aku dibonceng dia sampai ke ujung Kota ini hanya untuk membagikan sertifikat dan brosur kompetisi ke sekolah-sekolah. Dari jalan yang gede banget sampai jalan sempit, dari yang jalan ditengah truk besar-besar karena kita melewati pelabuhan gitu sampai kita tersesat akibat google maps yang maybe kita ga bisa bacanya gitu wkwk. Dan ini ga berjalan hanya sehari, bahkan ini kita lakukan berhari-hari boncengan kesana-kesini. Lelah sih tapi cukup mengesankan sampai aku bisa cerita ke kalian semua hehe. 

Ifa menurutku orang yang sangat sensitif, bahkan di hal-hal sekecil apapun itu, bagai langit dan bumi kalau dibandingkan dengan aku yang super cuek. Beruntung punya teman yang seperhatian ini, membuat aku percayakan rahasia-rahasia aku ke dia. Tidak hanya tentang hubungan aku dengan pasanganku saat itu yang rumit, tapi juga tentang kesehatan aku yang mulai tidak baik. Dia salah satu orang yang pernah menemaniku periksa ke rumah sakit dan dia juga yang menjaga rahasia ini tetap aman. Karena saat itu, tidak ada satu orangpun yang tau aku sedang sakit. Semacam aku gamau dianggap lemah aja, wkwk sok banget ga sih, maap. Btw thanks ya Fa, karena kamu termasuk teman paling bisa aku andalkan sejauh ini. Dan mungkin bukan cuma aku yang merasa nyaman cerita semua keluh kesahku ke kamu, tapi kamu juga gitu. Banyak sekali cerita-cerita luka dalam hidup kamu yang mungkin orang lain ga bakal nyangkah gitu. Karena keceriaan kamu, bahagianya kamu, ternyata kamu menyimpan luka. Tapi aku harap dengan kamu yang sekarang, sudah punya keluarga kecil bisa membuatmu menjadi Ifa yang lebih kuat lagi. 

Sebetulnya masih banyak kenangan yang masih aku ingat tentang kamu, dari cerita masalalu kamu, hubungan dengan sahabat kamu, percintaan kamu. Tapi sayang, aku ga bisa cerita banyak karena aku anggap itu sudah ga penting untuk diingat, karena kamu sudah bahagia dengan hadirnya little princess Indi, yang aku harap akan selalu bisa jadi alasan buat kamu bahagia. Meskipun banyak masalah yang akan membuat hati kamu terluka, inget ya Fa kamu tidak sendirian, ada keluarga kecil kamu, ada aku, ada teman-teman baikmu yang lain, ada Allah itu yang pasti. Sejauh apa kamu melangkah, insyaAllah  Allah selalu menjaga kamu, aamiin.






Comments

  1. Uwuuwuwu aku terharu tau gak sih phiinaaa. Sampek nangis aku tuh inget" kejadian semua itu ..

    Vina.. Karena kamu yg berani simpan cerita ke aku, aku juga percaya bahwa kamu bisa juga jaga ceritaku. Dengan aku dekat sama kamu, aku jd lebih berani cerita entah sedihku atau senangku.

    Aku jg sangat beruntung punya sahabat seperti kamu vin. Kamu juga teman yang bisa ku andalkan . Inget dulu gak, ketika di hima. Tugas kita berempat selalu beda , pdhl aku pengen sedivisi sama kalian. Dan mesti kamu bisa kasih solusi dan nenangin aku hahahaha dasar akunya yg gupuhan. Trus juga tiap kali ujian atau tugas hahhaa ketika aku gk bisa, mesti kamu ada cara utk selesaiin . Dasar kamunya yg kreatif ya jadinya kalo gk bsa gni ya gtu .Penting coba dulu wkwkwk

    Kamu pasti juga msh ingat ketika aku pinjem stipo mu waktu ujiannya prof, akhirnya kmu yg dituduh nyontek. Beeehh dgn kamu nangis sepulang ujian aku ngerasa bersalah banget. Akhirnya aku beranikan diri ke kosan prof sendiri . Aku cerita jujur dan apa adanya ke prof tp beliau tetap pada pendiriannya. Sempat aku bilang ,ujian sya sja yg prof coret ,vina jangan prof. Tetep tidak bisa digugat. Akhirnya aku pulang dgn perasaan bersalah banget, aku takut kehilangan temen .
    Btw aku lupa dlu kamu maafin aku gmn ya . Jadi kepikiran sekarang 😂😂

    Btw semua cerita kita bisa" dibukukan loh vin 😆 bisa jadi kumpulan cerpen 😄

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi

Kosong

Hai! Mungkin ini bukan pertama kali aku merasa berbeda. Em, sorry bukan berbeda boleh dibilang spesial. Pernikahanku berjalan tujuh bulan dan alhamdulillah aku positif hamil. Kami tidak menyangkah karena honestly kami bertemu hanya beberapa kali selama pernikahan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kami, membuat kami jarang bertemu. Dengan adanya sesuatu diperut ini sedikit banyak mengubah dunia kami. Dari cara berpikir, sampai cara bersyukur.  Satu bulan kehamilan ini aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit swasta. Memastikan, dan memeriksa keadaannya. Entah apa yang aku dengar ini membuatku bimbang tentang keberadaannya. "Masih belum terlihat karena rahim retrofleksi". Aku sempat diberikan obat penguat kandungan dan beberapa vitamin. Dokter menyarankan untuk kembali setelah minggu ke sepuluh. Sepulang dari sana, aku mencari tau apa yang dikata dokter tadi. Kata yang ku ingat hanya retrofleksi. Okay. Aku mengabari suami yang saat itu sedang bekerja, dia sempat kaget da

18 Februari 2023

Hari itu tepat 18 Februari 2023 jam 09.00 wib, dia mengucapkan janji bahwa dia akan menerima kelebihan dan kekuranganku, menjaga dan membimbingku, mengasihi dan menyayangiku sepanjang waktu kami mengarungi kehidupan ini. Terima kasih telah menjadi akhir yang membahagiakan dalam senyum ini. Air mata yang jatuh itu akan aku balas dengan seluruh kasih sayang yang aku miliki. Sungguh.