Skip to main content

Imflamasi? #14

Bismillah, hai guys!
Aku baru pulang dari check up di rumah sakit nih.
Alhamdulillah, setelah tanganku dicubles-cubles hasilnya tidak terlalu parah.
Kata dokter, ada perang sodara didalam tubuhku.
Kalau ilmiahnya sih namanya "imflamasi"
Jadi ada semacam radang dalam tubuhku.
Dan sistem kekebalan tubuhku lagi memperbaikinya.
Sekaranglah prosesnya.
Sempetnya sangat parno karena dokter bilang ada tumor ditulang.
Tapi ternyata tidak ada protein bence jones dalam urineku
Alhasil bisa dipastikan ini cuma ada pasukan tentara membawa bendera putih lagi masuk dalam tubuhku dan memerangi pasukan yang berbendera putih juga.
Seperti salah sasaran gitu guys.
Serem gak sih.
Tapi itu artinya tubuhku kuat.
Aku strooooong wkwk
Imunku lagi memerangi sesuatu yang aneh masuk dalam darahku.
Yang mengakibatkan nyeri sendi dan kata dokter kompres aja dengan air dingin dibagian yang nyeri.
Dan aku juga dikasih resep obat gitu guys.
Obat anti imflamasi dan vitamin.
Obat anti imflamasinya itu "zaldiar"
Harganya lumayan mahal guys.
Sekitar 100-200 gitu.
Tapi saran sih guys, kalo kalian nyeri sendi jangan langsung minum obat ini
Kalian harus konsultasi dulu ke dokter.
Ceritanya sampai sini saja deh.
Tapi sebelumnya, aku mau ngucapin terimakasih untuk temanku Dila yang udah nemenin aku tes darah, sampe check up.
Terimakasih juga buat temenku Ifa yang udah nemenin aku foto rontgent.
Terimakasih untuk Dokter yang telah membantu aku selama aku sakit
Terimakasih untuk Adik saya Vani yang udah ngasih support setiap aku check up
Terimakasih untuk orang tua saya yang udah mendoakan aku setiap saat
Terimakasih untuk Febby Mahendra yang udah ngomelin aku tiap pagi, yang nenangin aku disaat-saat getir, yang tetep sayang sama aku. Terimakasih banyak.
Aku sayang kalian semua. Love you

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi

Kosong

Hai! Mungkin ini bukan pertama kali aku merasa berbeda. Em, sorry bukan berbeda boleh dibilang spesial. Pernikahanku berjalan tujuh bulan dan alhamdulillah aku positif hamil. Kami tidak menyangkah karena honestly kami bertemu hanya beberapa kali selama pernikahan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kami, membuat kami jarang bertemu. Dengan adanya sesuatu diperut ini sedikit banyak mengubah dunia kami. Dari cara berpikir, sampai cara bersyukur.  Satu bulan kehamilan ini aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit swasta. Memastikan, dan memeriksa keadaannya. Entah apa yang aku dengar ini membuatku bimbang tentang keberadaannya. "Masih belum terlihat karena rahim retrofleksi". Aku sempat diberikan obat penguat kandungan dan beberapa vitamin. Dokter menyarankan untuk kembali setelah minggu ke sepuluh. Sepulang dari sana, aku mencari tau apa yang dikata dokter tadi. Kata yang ku ingat hanya retrofleksi. Okay. Aku mengabari suami yang saat itu sedang bekerja, dia sempat kaget da

18 Februari 2023

Hari itu tepat 18 Februari 2023 jam 09.00 wib, dia mengucapkan janji bahwa dia akan menerima kelebihan dan kekuranganku, menjaga dan membimbingku, mengasihi dan menyayangiku sepanjang waktu kami mengarungi kehidupan ini. Terima kasih telah menjadi akhir yang membahagiakan dalam senyum ini. Air mata yang jatuh itu akan aku balas dengan seluruh kasih sayang yang aku miliki. Sungguh.