Skip to main content

Cincin? #15

Bismillah, halo guys!
Aku mau cerita nih.
Aku baru aja sampe rumah, aku abis dari pesantren.
Ketemu sama bu nyai yang punya pesantren itu.
Waktu aku mau pamit pulang, aku dikasih cincin bentuknya love.
Cincin berlian loh guys.
Serasa aku di lamar wkwk
Pas aku tunjukin ke anu, dia langsung bilang "Loh kamu dilamar siapa? kamu ninggal aku?"
Alay banget ga sih guys.
Aku kerjain aja, aku jawab "Kamu kelamaan sih" wkwk
Becanda loh ya
Aku belum mau nikah ah
Masih banyak yang pengen aku lakukan sebelum bener-bener punya ikatan sama seseorang nantinya
Aku masih pengen kuliah, pengen kerja, buat bangga kedua orang tua
Dan masih banyak lainnya deh.
Dibilang uda waktunya nikah mah bodo amat.
Aku ngerasa masih kecil
Belum siap buat jadi istri wkwk
Kalau lagi becanda sama ibu gitu, mesti bilang "Kalau kamu gamau S2 yasuda nikah aja"
WHAT ???
Aku emoh, mending aku S2 deh
Belajar cari ilmu sampe pinter bener, baru deh mikir nikah.
Umur juga belum sampe batas nikah kok wkwk
Kalau kata kakak batas cewek buat nikah itu sampe umur 25
Berarti aku masih punya 3 tahun lagi buat sampe situ
Jadi sekarang nikmati masa ini aja
Main bareng temen-temen
Seneng-seneng selagi masih bisa indah-indahan
Walau mungkin nikah pun juga masih bisa indah-indahan
Tapi kan pasti beda lagi
Ah ngapain coba ini tadi kok bahas soal nikah wkwk
Oiya tadi si Anu minta pendapat gitu guys
Dia punya rencana buat kerja di luar kota
Kalau menurutku sih selagi dia bisa manage keuangannya dia dan hidupnya dia disana sih gapapa
Aku sih ngebolehin aja asal dia bisa jaga diri.
Jarak itu tidak akan jadi masalah kalau hati kita terus terasa dekat.
Tapi dia tadi sempet bilang kalau dia sebenernya ga tega ninggal mamanya sendiri di surabaya
Aku iseng bilang "Kamu ga tega ninggal mama doang? jadi tega ninggal aku?" wkwk
Drama banget sih sebenernya hahaha
Dia jawab "Ya ga tega ninggal kamu juga sayang"
Wuwuwuwu :3
Udah dulu ya guys ceritanya, aku mau istirahat, capek banget nih
Makasih udah sempetin baca sampahku hari ini
Selamat beristirahat. Love

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi

Kosong

Hai! Mungkin ini bukan pertama kali aku merasa berbeda. Em, sorry bukan berbeda boleh dibilang spesial. Pernikahanku berjalan tujuh bulan dan alhamdulillah aku positif hamil. Kami tidak menyangkah karena honestly kami bertemu hanya beberapa kali selama pernikahan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kami, membuat kami jarang bertemu. Dengan adanya sesuatu diperut ini sedikit banyak mengubah dunia kami. Dari cara berpikir, sampai cara bersyukur.  Satu bulan kehamilan ini aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit swasta. Memastikan, dan memeriksa keadaannya. Entah apa yang aku dengar ini membuatku bimbang tentang keberadaannya. "Masih belum terlihat karena rahim retrofleksi". Aku sempat diberikan obat penguat kandungan dan beberapa vitamin. Dokter menyarankan untuk kembali setelah minggu ke sepuluh. Sepulang dari sana, aku mencari tau apa yang dikata dokter tadi. Kata yang ku ingat hanya retrofleksi. Okay. Aku mengabari suami yang saat itu sedang bekerja, dia sempat kaget da

18 Februari 2023

Hari itu tepat 18 Februari 2023 jam 09.00 wib, dia mengucapkan janji bahwa dia akan menerima kelebihan dan kekuranganku, menjaga dan membimbingku, mengasihi dan menyayangiku sepanjang waktu kami mengarungi kehidupan ini. Terima kasih telah menjadi akhir yang membahagiakan dalam senyum ini. Air mata yang jatuh itu akan aku balas dengan seluruh kasih sayang yang aku miliki. Sungguh.