Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2021

Bersama Vina (2)

Bersama Vina yang kedua ini aku mau cerita tentang teman aku yang bisa dibilang kayak saudara gitu. Karena kita dari kecil bersama, bukan dengan ga ada masalah diantara kita karena meskipun sedekat apapun kita dengan siapapun pasti ada permasalahan. Awalnya kita hanya teman sekolah dasar, intinya temenan dari bocil wkwk. Namanya Dila, dia orang yang super hyperactive, kebanyakan tingkah, frontal, tapi juga pekerja keras. Karena aku mengenal dia dari kecil, mungkin terlalu banyak cerita yang kita lewati bersama, kalau aku ceritain semua bisa jadi cerpen ini. Aku cerita part-part yang paling aku ingat aja kali ya.  Suatu ketika, untuk pertama kalinya aku diperbolehkan pergi keluar kota tanpa orang tua ataupun keluarga ya itu sama dia. Cuma berdua, ke Daerah Istimewa Yogyakarta, kota yang indah, orangnya ramah-ramah, sangat menyenangkan. Kita tinggal di kos-kosan temannya dia, dan aku inget banget kita pernah ga mandi seharian karena kos-kosannya mati listrik dan ga ada air. Kita jalan-ja

Bersama Vina (1)

Selamat siang, kali ini aku mau cerita tentang orang terdekat aku yang punya banyak cerita bareng aku. Aku awali cerita ini tentang teman baik aku, namanya Ifa (btw maaf ya fa aku ga samarin nama haha, sengaja). Dia termasuk orang terdekat aku, karena banyak hal yang pernah kita lalui bareng. Kita bertemu dan mengenal satu sama lain tepatnya karena kita satu kelas waktu aku kuliah. Aku inget betul bagaimana awal kita berkenalan dan memutuskan untuk bersahabat. Satu tahun berlalu seperti anak kuliahan yang lain aja gitu, sampai akhirnya kita mengikuti pemilihan HIMA alias himpunan mahasiswa. Dibilang aktif juga ga aktif banget sih, kita kebanyakan main diluar bareng dengan 4 teman dekatku yang lain (mungkin akan aku ceritakan di part selanjutnya ya hehe).  Tergolong dekat memang, aku sering membantu pekerjaan Ifa di Hima meskipun kita tidak satu divisi. Hal yang paling aku ingat sampai sekarang, aku dibonceng dia sampai ke ujung Kota ini hanya untuk membagikan sertifikat dan brosur komp

Sosial Media

Hai, apa kabar? Semoga kamu disana baik-baik aja, jangan lupa untuk bahagia ya.. Aku mau cerita tentang pertanyaan yang selalu muncul dalam benakku, "mengapa?". Di usiaku yang bukan remaja lagi, teman-temanku kebanyakan sudah pada nikah dan sibuk dengan keluarga kecilnya masing-masing. Ada banyak ragam instastory maupun feed yang mereka bagikan di Instagram. Tentunya mereka paham akan banyak pasang mata yang melihat itu. Aku memahami kebahagiaan mereka. Mempunyai keluarga sederhana yang bahagia adalah hal yang ingin mereka tampilkan. Wajar.  Tapi mengapa masih ada orang yang sudah share beberapa moment bahagianya, tapi beberapa waktu kemudian mereka undo. Apa mereka sekita tidak bahagia? Atau cuma ingin membaginya saat mereka bahagia saja? Atau mengapa begitu? Pertanyaan-pertanyaan akan muncul dan apa mereka memahami itu? Beberapa bulan yang lalu membagikan tentang moment bahagianya dengan pasangan di hari pernikahan. Lalu hilang begitu aja, tanpa jejak. Apa mereka menyadari

Thankyou

Entah berapa kali ini anak mengingatkan aku untuk buru-buru lulus, btw thanks ya ndut! Dititik ini aja masih mimpi bagiku, terimakasih banyak ya Vina.. Kamu sudah kuat selama ini, melupakan hal-hal yang membuatmu jatuh, dan mencapai ini mungkin ga gampang tapi kamu kuat buat itu. Semangat ya, Vin! Gatau lagi harus ngomong apa buat ibu, yang Vina dapatkan sekarang itu juga berkat doa ibu, makasih ya bu! Orang tua yang baik mungkin banyak, tapi mereka lebih dari baik bagiku, makasih Ayah dan Ibu untuk semua doa dan semangatnya selama ini!

Innalillahiwainnailahiraji'un

Pernahkah kalian mengagumi seseorang? Bukan sayang, tapi sekedar kagum akan sikapnya, pola pikirnya, habitnya. Karena kali ini aku mau cerita tentang mengagumi seseorang yang telah tiada.  Aku melihatnya pertama kali sebagai sosok yang jutek, keras kepala, egois. Tapi itu semua berubah sejak aku mulai mengenalnya. Dia gampang membuat orang tertawa, respect kepadanya, tingkahnya yang selalu menghidupkan suasana. Sosok yang gampang bergaul, membuat dia punya banyak teman. Terlebih sayang dengan keluarganya membuat aku awal mengaguminya. Suaranya yang merdu saat bersenandung ayat-ayat Al-Quran membuat leleh hati ini mendengarnya. Dikenal sebagai orang yang berdedikasi tinggi membuat sekitarnya selalu bersemangat. Malam itu, seperti malam yang mengerikan bagiku. Mendenger kabar tentangnya dari orang lain, membuat aku berpikir 'ini aneh'. Karena dia yang aku kenal selalu ceria, tidak pernah mengeluh, tiba-tiba dikabarkan sakit dan tiada. Innalillahiwainnailaihirajiun, engkau orang b

Bukan Alasan

Suatu saat kamu akan merasa ada orang yang selalu ada dalam pikiranmu. Meskipun kamu sudah berusaha melupakannya, dengan cara apapun itu, dia tetap ada dalam pikiranmu. Bahkan disaat kamu memutuskan untuk menata masa depan dengan seseorang, dia masih saja terpikir olehmu. Menikah dengan orang yang kamu sayang, tidak bisa membuat dia pergi dari pikiranmu.  Jangan salahkan dia atau kenanganmu bersamanya, karena sesuatu yang tetap ada di ruang paling dalam di hatimu akan sulit untuk pergi. Apalagi itu orang yang pertama kali membuatmu merasakan cinta. Usaha untuk melupakan akan sia-sia, tapi tidak salah. Mencoba untuk melupakan boleh-boleh saja, tapi jangan berharap lebih. Hanya karena dia selalu ada dipikiranmu, bukan alasan untukmu tidak merasakan cinta lagi. Orang yang tepat akan datang seiring berjalannya waktu. Selamat pagi, dan selamat beraktivitas :)