Skip to main content

Tentang Kita (2)

Ada hati yang aku jaga, sampai nanti akan tiba waktunya sang pujaan hati datang padaku dan mengungkapkan janji. Bahwa aku adalah satu-satunya hati yang harus dia jaga. Hehe, semakin hari aku semakin paham kalau setiap orang itu punya kekurangan. Entah egois, cuek, keras kepala, dan banyak lainnya. Termasuk dia, dia yang keras kepala, membuat aku kadang lelah mengalah. Dia yang cuek, membuat aku kadang haus akan perhatian. Dia yang egois, membuat aku kadang menangis. 

Kali ini aku mau cerita tentang dia dan sikap cueknya. Hampir setiap hari kita telfonan, entah hanya beberapa jam, atau bahkan seharian diwaktu tertentu. Jangan kaget hehe, karena memang aku dan dia menjalin hubungan dengan jarak ribuan kilometer. Awalnya memang terasa berat, tapi ya masih terasa berat haha. Tapi dengan komitmen inshaAllah lebih meringankan. Perjalanan kisah aku dan dia masih panjang sekali, masih banyak yang harus kita gapai sebelum bersama-sama selamanya.

Suatu hari aku jatuh sakit, pengennya sih diperhatiin, diingetin makan, disuruh minum obat dan istirahat. Itu pengennya aku, tapi kenyataannya itu ga bisa aku dapetin wkwk. Mau salahin dia juga ga bisa, karena situasinya dia capek kerja seharian, dan yang dia butuhin cuma istirahat setelah itu. Dia bilang, "kalau sakit yauda sih makan, minum obat, terus tidur, gausa ngerengek mulu". Apa cuma dia, laki-laki yang ga paham maksud "rengekan" cewe hemm.  Mau jelasin juga males ih bawaannya, uda keburu kesel sendiri. Kayak uda jatuh sakit ketiban kesel, gimana coba rasanya? Hmm. Bukan cuma itu, waktu aku ijin untuk pergi sama temen. Pengennya sih, aku tuh ditanya pergi sama siapa, kemana, jamberapa, dan diingetin jangan pulang malem-malem ya. Tapi lagi-lagi itu cuma pengennya aku doang. Ga ada dia ngomong gitu, boro-boro tanya panjang lebar. Paling cuma bilang "iya hatihati ya" hmm. WOY YAKALI. Ini orang apa batu, tapi anehnya cueknya dia ini yang kadang bikin aku heran gitu. Aku minta apapun suka diturutin sama dia, aku minta coklat nih, ga lama langsung ada paket dateng coklat bejibun. Aku lagi males ngetik (tugas akhir yang tak kunjung kelar wkwk), aku minta dia ngetikin, dia juga sanggupin. Aku bilang pengen burger sama bento, ga ada sejam eh gojek dateng. Aku minta temenin main game, padahal dia mau keluar, dia juga sempetin nemenin aku main game sebelum keluar. Aku minta ditelfon waktu dia otw dari tempat kerjanya ke rumah, padahal ribet kan telfonan dijalan, tapi dia mau telfon aku sampe rumah hemm. Intinya mah dia cuek tapi dia suka ngabulin apa yang aku minta. Gitulah pokoknya, paham kan? Wkwk

Comments

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi

Kosong

Hai! Mungkin ini bukan pertama kali aku merasa berbeda. Em, sorry bukan berbeda boleh dibilang spesial. Pernikahanku berjalan tujuh bulan dan alhamdulillah aku positif hamil. Kami tidak menyangkah karena honestly kami bertemu hanya beberapa kali selama pernikahan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kami, membuat kami jarang bertemu. Dengan adanya sesuatu diperut ini sedikit banyak mengubah dunia kami. Dari cara berpikir, sampai cara bersyukur.  Satu bulan kehamilan ini aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit swasta. Memastikan, dan memeriksa keadaannya. Entah apa yang aku dengar ini membuatku bimbang tentang keberadaannya. "Masih belum terlihat karena rahim retrofleksi". Aku sempat diberikan obat penguat kandungan dan beberapa vitamin. Dokter menyarankan untuk kembali setelah minggu ke sepuluh. Sepulang dari sana, aku mencari tau apa yang dikata dokter tadi. Kata yang ku ingat hanya retrofleksi. Okay. Aku mengabari suami yang saat itu sedang bekerja, dia sempat kaget da

18 Februari 2023

Hari itu tepat 18 Februari 2023 jam 09.00 wib, dia mengucapkan janji bahwa dia akan menerima kelebihan dan kekuranganku, menjaga dan membimbingku, mengasihi dan menyayangiku sepanjang waktu kami mengarungi kehidupan ini. Terima kasih telah menjadi akhir yang membahagiakan dalam senyum ini. Air mata yang jatuh itu akan aku balas dengan seluruh kasih sayang yang aku miliki. Sungguh.