Makin naik level kelasnya, makin aku tahu apa itu cinta, apa
itu kasih sayang, apa itu teman dan apa itu sahabat. Bukan aku sih yang
merasakannya, ini cerita dari teman-temanku. Kita berteman memang tidak lama,
mungkin bisa dihitung dengan jari, yah kira-kira baru sekitar enam bulan kami
berteman. Banyak yang kita share
bersama. Tentang keluarga, teman-teman dekat, bahkan tentang orang yang kita
sukai. Aku tahu, mereka teman-teman yang baik. hang out bareng, makan ice cream, nonton biskop, itu seperti
keseharian kita selama akhir pekan.
Nadine memang lucu, tapi kadang sifatnya yang memang
kekanak-kanakan itu yang membuat aku sulit menjelaskan sesuatu yang kita lihat.
Misalnya, waktu kelas kita menontot film yang memang bisa dibilang filmnya
banyak adegan jorok. Sudah kita risih melihatnya, tapi apa yang dikatakan
Nadine, “Kenapa sih? itu tadi ngapain?” Oh my God. Itulah Nadine.
“Heh, ada gosip baru!” Kata Icha ditengah-tengah kita
mengobrol. Ini dia, temanku yang satu ini memang paling muda diantara kita
semua. Tapi selera style-nya
mengalahkan kita semua. Yah, tapi namanya juga manusia pasti punya kekurangan
dan kelebihan. Sayangnya kekuranganya itu kurang percaya diri. Tapi maklum sih,
aku juga kadang kurang percaya diri. Bukan cuma itu, Icha juga termasuk anak
yang periang dan suka meramaikan suasana.
Kecil, pintar, imut (kadang aku tidak percaya, aku bisa
memujinya seperti ini) itulah Ita. Dia salah satu temanku yang paling bisa
ketawanya cuma nyengir. Kadang juga, kata-katanya menyakitkan hati padahal sih
maksudnya bercanda. Tapi itulah dia. Dengan apa adanya dia sampai sering main
sembunyi-sembunyian karena takut ketahuan teman-teman dekatnya.
Ini dia, temanku yang satu ini namanya Ryka. Dia memang
sedikit berbeda daripada yang lain. Bukan cuma hanya dia yang sudah punya pacar
diantara kita, Ryka juga dikenal orangnya santai sekali. Bisa dibilang santai
dalam hal apapun ya. Ryka memang baik, tapi kadang ketidaktahuannya itu yang
membuat kita jengkel. Sempat waktu itu kita membicarakan tentang salah satu
anak dikelas lain, tapi Ryka tidak juga paham dengan cerita kita, dia terus
bertanya, “Siapa se?” Padahal pertanyaannya simple
dan jawabannya pun simple tapi
meskipun kita jelasin Ryka tak kunjung mengerti.
Berbedaan kitalah, yang menyatukan kita setiap akhir pekan.
Dengan kemangkuk ice cream, kita selalu bercanda dan juga berfoto. Berberapa
donut pun menemani candaan kami, dan cerita-cerita kami.
Comments
Post a Comment