BUKAN, bukan. Bukan masalah bisa atau enggak bisa. Sempet kaget sih kenapa banyak yang bilang ini lucu. Padahal ini sama sekali bukan lelucon. Dia sering ngece aku! Tapi itu mungkin becanda. Dia sering ngecewain aku dan kita enggak pernah akur! Tapi mungkin dia punya alasan. Selalu ada saja yang membelanya. Sempet punya pikiran buat ngelupain dia, tapi jangan deh. Sekali lagi. Bukan karena omongannya temen-temenku yang bilang aku sama dia cocok. BUKAN. Bukan juga karena omongannya ibuku, buat selalu menjadi cewek jinak-jinak merpati. BUKAN. Aku cuma ingin jadi yang terbaik. Menunggu emang enggak enak kok. Aku tau itu. Menyebalkan bahkan. Tapi apalah arti menunggu, jika kita menjalaninya dengan ikhlas dan apa adanya. Pasti BISA. Percaya apa enggak, dia pernah sempet ngelupain aku, dia lebih milih cewek yang baru dia kenal dan nyia-nyiain aku gitu aja. Fine-fine aja sih aku. Terserah dia juga sih. Siapa aku kan. Tapi eh ternyata kembali juga. Itu yang aku inginkan sebenernya, tapi cuma malu aja mau bilang. Aku bukan orang yang cepet ngelupain orang yang aku sayang. Apalagi orang itu lama bersamaku. Mungkin orang bisa bilang, aku enggak bisa kalau gak deket sama banyak cowok. Tapi itu bener-bener SALAH. Aku bisa. Kalau cowok itu bener-bener bisa serius sama aku. Kalau dia buat aku cuma mainan sih, aku ya bisa kayak gitu. Kenapa enggak? Cewek bukan tempat sampah ya. Inget. Suatu saat bukan cowok lagi yang punya banyak istri tapi cewek yang punya banyak suami *eh haha :p Iseng sih tadinya nulis ini. Emosi sih. Daripada nyampah di timeline cuma bisa bikin orang sebel. Apalagi nyampah di status FB duuuh menuh-menuhin aja. Mikir-mikir juga kalau mau nyampah di recent update bisa-bisa diomongin dan disindir-sindir. Jadi yang paling tepat nulis disini ;;)
Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang on the way remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya. Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain. Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi
Comments
Post a Comment