Skip to main content

Innalillahiwainnailahiraji'un

Pernahkah kalian mengagumi seseorang? Bukan sayang, tapi sekedar kagum akan sikapnya, pola pikirnya, habitnya. Karena kali ini aku mau cerita tentang mengagumi seseorang yang telah tiada. 

Aku melihatnya pertama kali sebagai sosok yang jutek, keras kepala, egois. Tapi itu semua berubah sejak aku mulai mengenalnya. Dia gampang membuat orang tertawa, respect kepadanya, tingkahnya yang selalu menghidupkan suasana. Sosok yang gampang bergaul, membuat dia punya banyak teman. Terlebih sayang dengan keluarganya membuat aku awal mengaguminya. Suaranya yang merdu saat bersenandung ayat-ayat Al-Quran membuat leleh hati ini mendengarnya. Dikenal sebagai orang yang berdedikasi tinggi membuat sekitarnya selalu bersemangat.

Malam itu, seperti malam yang mengerikan bagiku. Mendenger kabar tentangnya dari orang lain, membuat aku berpikir 'ini aneh'. Karena dia yang aku kenal selalu ceria, tidak pernah mengeluh, tiba-tiba dikabarkan sakit dan tiada. Innalillahiwainnailaihirajiun, engkau orang baik yang disayang Allah, munkin benar Allah terlalu sayang sama kamu. Allah terlalu rindu denganmu. Kini sakit yang kamu rasa dulu sudah hilang, kamu pasti bahagia. Terima kasih atas memory indah yang selama ini kamu buat untuk kita semua. Tidak terlewat sedikit saja ingatan kita tentangmu. 

Terima kasih pernah membuatku mengagumi sesok sepertimu. Selamat jalan saudaraku, sampai berjumpa di kehidupan yang lain..

Comments

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui ber...

21.07 10.02.20

Aku pernah larut dalam kesedihan yang akibatnya kondisiku semakin memburuk. Aku sering berpikir berlebihan yang membuat aku kebingungan sendiri. Iya sebenernya bukan itu yang mau aku ceritakan. Tapi ini soal kecewa (lagi) yang mungkin aku bingung bagaimana mengobatinya. Aku pernah sangat menyayangi, dan merasa sangat disayang. Tapi itu sesaat sebelum dia ga bisa nahan ego dan sikap angkuhnya. Aku diam, dan merenungkan tentang rasa yang kupunya. Mungkin benar jika rasanya tak sebesar rasaku. Dan mungkin benar jika aku bukan yang terbaik untuknya. Kalo ngomongin tentang ikhlas mungkin dengan waktu yang cukup lama kebersamaan ini sangat berarti untuk aku, yang tidak untuknya, buat aku susah mengikhlaskan semuanya. Tapi aku bisa apa? Sudah cukup dicampakkan berkalikali, sekali dua kali mungkin aku masih bisa mengalah, kalo suda berkalikali? Apakah aku masih harus percaya kalo ada cinta dihatinya? Atau cuma ego dan angkuhnya saja? Aku memang bukan wanita baik, tapi aku punya hati dan harg...

Hitam Putih

Vina's typograph