Skip to main content

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya. 

Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain. 

Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegiatan di luar pembelajaran juga kami lalui dengan sangat menyenangkan. Nanti akan aku share beberapa memory kegiatan bersama mereka. Dibilang bahagia yang tidak berjalan begitu saja, karena ada banyak masalah yang terjadi ketika aku bersama mereka. Kasus pertama yang akan selalu aku ingat, mulai banyaknya kehilangan uang dalam kelas. Entah sampai sekarangpun masih jadi misteri. 

Kasus kedua, mulai ada komplain dengan adanya uang kas dalam kelas. Yang tadinya uang kas itu untuk kebutuhan kelas, tapi apa daya. Yah, saat itu aku tidak banyak berpikir, langsung saja aku putuskan untuk tidak perlu ada uang kas berkelanjutan. Kasus ketiga, perpecahan pendapat yang terjadi antar kelas. Aku ingat sekali sampai batas antar kelas mau runtuh, hari itu jadi hari yang menegangkan. Dan banyak kasus lainnya, aku yakin ketika mereka membaca ini akan mengingat kejadian semua itu. 

Moment kebersamaan dengan mereka selalu tergambar jelas di benakku. Do'a terbaikku akan selalu mendampingi langkah mereka. Dimanapun merekaberada nanti, dan dengan siapapun mereka nanti, semoga hasil belajar bersamaku tidak akan terlupakan dan selalu bermanfaat untuk mereka. Sampai bertemu lagi, love you all to the moon and back 🀍


















Comments

Popular posts from this blog

21.07 10.02.20

Aku pernah larut dalam kesedihan yang akibatnya kondisiku semakin memburuk. Aku sering berpikir berlebihan yang membuat aku kebingungan sendiri. Iya sebenernya bukan itu yang mau aku ceritakan. Tapi ini soal kecewa (lagi) yang mungkin aku bingung bagaimana mengobatinya. Aku pernah sangat menyayangi, dan merasa sangat disayang. Tapi itu sesaat sebelum dia ga bisa nahan ego dan sikap angkuhnya. Aku diam, dan merenungkan tentang rasa yang kupunya. Mungkin benar jika rasanya tak sebesar rasaku. Dan mungkin benar jika aku bukan yang terbaik untuknya. Kalo ngomongin tentang ikhlas mungkin dengan waktu yang cukup lama kebersamaan ini sangat berarti untuk aku, yang tidak untuknya, buat aku susah mengikhlaskan semuanya. Tapi aku bisa apa? Sudah cukup dicampakkan berkalikali, sekali dua kali mungkin aku masih bisa mengalah, kalo suda berkalikali? Apakah aku masih harus percaya kalo ada cinta dihatinya? Atau cuma ego dan angkuhnya saja? Aku memang bukan wanita baik, tapi aku punya hati dan harg...

Hitam Putih

Vina's typograph