Skip to main content

Fine

Malam kemarin ada yang menyadarkanku betapa berartinya kebahagiaan. Tapi dia salah dalam berkata, bukan pernikahan tolak ukur kebahagiaan seseorang. Banyak orang yang masih belum bahagia setelah menikah. Masih banyak perpisahan setelah bertahun-tahun menikah. Ada beberapa orang yang memutuskan untuk tidak menikah selama hidupnya tapi dia bahagia. Bahagianya setiap orang itu berbeda-beda, dan itu wajar. 

Jika memang memutuskan untuk menikah dalam waktu dekat itu kebahagiaan untukmu, lakukanlah. Karena kita tidak pernah tau kapan kita akan diberikan kesempatan untuk bahagia (lagi). Perjuangkan apa yang ingin kamu perjuangkan. Jagalah apa yang ingin kamu jaga. Jangan pernah mengecewakannya, dia memutuskan untuk mau menikah denganmu itu langkah terbesar yang dia ambil selama hidupnya. Melepaskan orang tuanya demi mengabdi padamu itu hal yang tidak mudah baginya. 

Aku akan baik-baik saja dan akan bahagia. Bukan karena mencintaimu itu sulit, tapi mencintai dalam diam itu pilihan yang tepat. Indahkan harimu, nyamankan hatimu, damaikan duniamu. Bukankah bintang akan selalu bersinar dimanapun dia berada. Terangi dunia ini selalu dengan senyummu. Kelak akan ku temukan senyuman seperti itu lagi dikesempatan yang lain. Im fine, promise! 

Comments

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui ber...

21.07 10.02.20

Aku pernah larut dalam kesedihan yang akibatnya kondisiku semakin memburuk. Aku sering berpikir berlebihan yang membuat aku kebingungan sendiri. Iya sebenernya bukan itu yang mau aku ceritakan. Tapi ini soal kecewa (lagi) yang mungkin aku bingung bagaimana mengobatinya. Aku pernah sangat menyayangi, dan merasa sangat disayang. Tapi itu sesaat sebelum dia ga bisa nahan ego dan sikap angkuhnya. Aku diam, dan merenungkan tentang rasa yang kupunya. Mungkin benar jika rasanya tak sebesar rasaku. Dan mungkin benar jika aku bukan yang terbaik untuknya. Kalo ngomongin tentang ikhlas mungkin dengan waktu yang cukup lama kebersamaan ini sangat berarti untuk aku, yang tidak untuknya, buat aku susah mengikhlaskan semuanya. Tapi aku bisa apa? Sudah cukup dicampakkan berkalikali, sekali dua kali mungkin aku masih bisa mengalah, kalo suda berkalikali? Apakah aku masih harus percaya kalo ada cinta dihatinya? Atau cuma ego dan angkuhnya saja? Aku memang bukan wanita baik, tapi aku punya hati dan harg...

Hitam Putih

Vina's typograph