Skip to main content

Serius ga sih? #1

Bismillah, Halo guys!
Aku kangen banget deh bisa sharing di blog ini.
Jujur sih banyak waktuku untuk nulis, tapi karena bingung mau nulis apa aja.
Dan sekarang aku mau sedikit cerita nih.
Tadi setelah kelar ujian, aku diajak makan gitu sama temen-temen.
Kayak biasanya, kita makan sambil ngobrol, cerita-cerita, rumpi ketawa-ketawa.
Terus salah satu temenku cerita tentang temannya yang lagi ada masalah.
Masalahnya itu guys soal pacaran tanpa restu orang tua.
Bikin baper.
Secara aku pernah jalanin itu, terus denger temen cerita gitu, jadi keinget masalalu.
Kalau boleh saran sih ya, jauh-jauh deh dari hubungan tanpa restu orang tua gitu.
Ga enak banget guys. Ribet.
Mau jalan juga bingung izin. Harus ngebohong tiap kali keluar bareng doi.
Tapi aku yakin, sebesar apapun dan semanis apapun kalian bohong, orang tua itu tau.
Orang tua kita pasti tau kalau kita udah bohongin mereka.
Inget ya guys, kita hidup ini sementara, jadi jangan dibikin ribet.
So, tinggalin yang sekiranya bikin hidupmu berantakan karena kebohongan-kebohongan kecil yang kamu buat.
Karena suatu hari nanti, kita bakal kena batunya.
Oke, kita balik ke topik awal dari cerita temenku.
Temenku bilang "cari pasangan itu yang bikin kita happy, bukan sedih-sedihan mulu"
Sempat setuju sih dari pernyataan temenku itu, tapi aku pikir-pikir hidup tidak seindah ftv kan guys.
Kalau hubungan kita mulus aja ga bakal ada manis-manisnya gitu.
Tapi setiap masalah dengan pasangan kita itu tergantung cara kita menanggapi masalah tersebut.
Contohnya saja, akhir-akhir ini aku deket gitu sama cowok guys sebut saja "anu"
Anu ini anaknya beda banget sama aku.
Bisa dibilang kayak minyak dan air, yang mungkin tidak akan pernah bisa nyatu.
Aku anaknya kekanak-kanakan banget, tapi dia terlalu dewasa (biasa aku bilangnya tua sih)
Dia pinter banget buat cari muka didepan orang tuaku, khususnya ibuku guys.
Semua pendapat ibuku pasti di 'iya-in' sama dia.
Jadi ibuku serasa ada bolonya hmmm.
Bisa dibilang sekarang dia ditahap dimana orang tuaku dan dia sudah saling mengenal.
Tapi masalahnya guys, aku masih ragu sama keseriusan dia.
Karena kadang aku merasa dia belum bisa memprioritaskan aku.
Dari hal kecil kayak bales message, dia bisa update sebelum bales message dari aku.
Padahal untuk sekedar mengabari yang tidak menyita banyak waktunya.
Aku sempet mikir apa emang cara menunjukkan keseriusan dia harus seperti ini?
Entahlah kenapa aku jadi curhat wkwk.
Btw, udah mulai gelap ni hari. Pamit dulu guys, kapan-kapan disambung lagi ceritanya.
Bakal banyak tulisan sampah kayak gini setelah tulisan ini. Nantikan saja.
Inti tulisanku kali ini, jalani hubungan yang buat kamu enjoy didalamnya. Simple.

Comments

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi

Kosong

Hai! Mungkin ini bukan pertama kali aku merasa berbeda. Em, sorry bukan berbeda boleh dibilang spesial. Pernikahanku berjalan tujuh bulan dan alhamdulillah aku positif hamil. Kami tidak menyangkah karena honestly kami bertemu hanya beberapa kali selama pernikahan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kami, membuat kami jarang bertemu. Dengan adanya sesuatu diperut ini sedikit banyak mengubah dunia kami. Dari cara berpikir, sampai cara bersyukur.  Satu bulan kehamilan ini aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit swasta. Memastikan, dan memeriksa keadaannya. Entah apa yang aku dengar ini membuatku bimbang tentang keberadaannya. "Masih belum terlihat karena rahim retrofleksi". Aku sempat diberikan obat penguat kandungan dan beberapa vitamin. Dokter menyarankan untuk kembali setelah minggu ke sepuluh. Sepulang dari sana, aku mencari tau apa yang dikata dokter tadi. Kata yang ku ingat hanya retrofleksi. Okay. Aku mengabari suami yang saat itu sedang bekerja, dia sempat kaget da

18 Februari 2023

Hari itu tepat 18 Februari 2023 jam 09.00 wib, dia mengucapkan janji bahwa dia akan menerima kelebihan dan kekuranganku, menjaga dan membimbingku, mengasihi dan menyayangiku sepanjang waktu kami mengarungi kehidupan ini. Terima kasih telah menjadi akhir yang membahagiakan dalam senyum ini. Air mata yang jatuh itu akan aku balas dengan seluruh kasih sayang yang aku miliki. Sungguh.