Nadine memang lucu, tapi kadang sifatnya yang memang
kekanak-kanakan itu yang membuat aku sulit menjelaskan sesuatu yang kita lihat.
Misalnya, waktu kelas kita menontot film yang memang bisa dibilang filmnya
banyak adegan jorok. Sudah kita risih melihatnya, tapi apa yang dikatakan
Nadine, “Kenapa sih? itu tadi ngapain?” Oh my God. Itulah Nadine.
“Heh, ada gosip baru!” Kata Icha ditengah-tengah kita
mengobrol. Ini dia, temanku yang satu ini memang paling muda diantara kita
semua. Tapi selera style-nya
mengalahkan kita semua. Yah, tapi namanya juga manusia pasti punya kekurangan
dan kelebihan. Sayangnya kekuranganya itu kurang percaya diri. Tapi maklum sih,
aku juga kadang kurang percaya diri. Bukan cuma itu, Icha juga termasuk anak
yang periang dan suka meramaikan suasana.
Kecil, pintar, imut (kadang aku tidak percaya, aku bisa
memujinya seperti ini) itulah Ita. Dia salah satu temanku yang paling bisa
ketawanya cuma nyengir. Kadang juga, kata-katanya menyakitkan hati padahal sih
maksudnya bercanda. Tapi itulah dia. Dengan apa adanya dia sampai sering main
sembunyi-sembunyian karena takut ketahuan teman-teman dekatnya.
Berbedaan kitalah, yang menyatukan kita setiap akhir pekan.
Dengan kemangkuk ice cream, kita selalu bercanda dan juga berfoto. Berberapa
donut pun menemani candaan kami, dan cerita-cerita kami.
Comments
Post a Comment