Skip to main content

Pernah Percaya

Apa itu percaya? Rasanya aku lupa, apa itu percaya. Pernah aku percaya dengan orang tapi dikecewakan. Beberapa saat memang bisa ditahan dan diredam. Tapi tidak untuk dilupakan, karena mungkin terlalu kecewa. Sudah lama aku tidak mengucapkan kata kecewa, baru kali ini ku ucapkan lagi. Dan beberapa kali aku ucapkan, dalam hati maupun dengan lisan. 

Percaya dengan orang yang kita sayang, kita sanjung, kita hormati, kita hargai. Rupanya bisa membuat kita jatuh sedalam-dalamnya. Ini sungguh menguras perasaan, tenaga, maupun pikiran. Aku lelah untuk bertahan, aku juga lelah untuk berkorban. Aku gagal menjadi pribadi yang tegar. Ternyata aku bisa berkali-kali jatuh dengan orang yang sama. 

Thanks 7,
Sudah menemani disetiap langkah dalam hidupku. Saat aku terjatuh, saat aku lemah tak berdaya, kamu selalu menjadi tempat aku mengadu. Saat aku bahagia, kamu juga yang selalu ada. Banyak cerita tentangmu, disetiap hariku. Aku menyayangimu, dengan apa adanya kamu. Tetaplah baik-baik saja, denganku ataupun tanpaku..

Comments

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi

Kosong

Hai! Mungkin ini bukan pertama kali aku merasa berbeda. Em, sorry bukan berbeda boleh dibilang spesial. Pernikahanku berjalan tujuh bulan dan alhamdulillah aku positif hamil. Kami tidak menyangkah karena honestly kami bertemu hanya beberapa kali selama pernikahan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kami, membuat kami jarang bertemu. Dengan adanya sesuatu diperut ini sedikit banyak mengubah dunia kami. Dari cara berpikir, sampai cara bersyukur.  Satu bulan kehamilan ini aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit swasta. Memastikan, dan memeriksa keadaannya. Entah apa yang aku dengar ini membuatku bimbang tentang keberadaannya. "Masih belum terlihat karena rahim retrofleksi". Aku sempat diberikan obat penguat kandungan dan beberapa vitamin. Dokter menyarankan untuk kembali setelah minggu ke sepuluh. Sepulang dari sana, aku mencari tau apa yang dikata dokter tadi. Kata yang ku ingat hanya retrofleksi. Okay. Aku mengabari suami yang saat itu sedang bekerja, dia sempat kaget da

18 Februari 2023

Hari itu tepat 18 Februari 2023 jam 09.00 wib, dia mengucapkan janji bahwa dia akan menerima kelebihan dan kekuranganku, menjaga dan membimbingku, mengasihi dan menyayangiku sepanjang waktu kami mengarungi kehidupan ini. Terima kasih telah menjadi akhir yang membahagiakan dalam senyum ini. Air mata yang jatuh itu akan aku balas dengan seluruh kasih sayang yang aku miliki. Sungguh.