Skip to main content

Merayakan ulang tahun?

Assalamualaikuuuuuum..
Kalo sudah baca salam diawal, pasti sudah pada bisa nebak dong aku mau cerita tentang apa hehe
Tapi sebelumnya aku mau tegasin dulu, kalo yang aku ceritakan ini bukan aib dan tujuan aku cuma pengen share pengalaman yang sampe sekarang belum tau ujungnya sih wkwk
Langsung aja ya ke intinya, di suatu waktu aku dan sekeluarga merencanakan untuk makan siang bersama disalah satu resto dikota kami. Yang kebetulan di bulan itu banyak diantara kami yang berulang tahun. Jujur, bukan bermaksud untuk merayakan tapi sebagai rasa syukur kita dengan masih diberi umur sama Allah yang artinya kita masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. Entah apapun sebutannya, kami disini tidak berniat untuk merayakan ada berfoyafoya karena ulang tahun.
Salah satu anggota keluarga kami mengeklaim bahwa itu perayaan ulang tahun jadi mereka tidak mau datang untuk makan bersama tersebut. Awalnya kami kecewa dengan keputusan yang mereka ambil. Tapi kami menyadari bahwa setiap orang berhak memilih keputusan. Seiring berjalannya waktu, yang kami pikir bisa meredam kecewa ternyata tidak semudah itu.
Menjelang hari itu tiba, mereka membuat kami geram dengan postingan mereka di sosial media yang sedikit menyentuh hati kami. Wait! Ini bukan postingan yang membuat kami terharu, tapi membuat kami marah dan memilih untuk semakin kecewa. Kalian pasti penasaran dengan postingan mereka? Oke aku kasih gambaran aja ya, "gambar cake berbentuk makam". Paham? Iya kalian pasti paham.
Sempet mikir "kenapa harus memposting gambar seperti itu?" "apa maksudnya?" "bukankah itu seperti bocil yang lagi suka-sukanya sindir-sindiran di sosmed?". Ah sudahlah. Kami kecewa, tentu. Masih kecewa, tentu. Yang tadinya kami simpati dengan perubahan yang selama ini mereka alami, menjadi kecewa dengan apapun yang baru saja mereka lakukan.
Aku bukan orang baik, bukan ahli agama, tapi aku percaya bahwa Allah bisa melihat niat kita dalam melakukan apapun. Jadi please coba ubah niat kita dalam melakukan sesuatu, jangan cuma karna itu tidak sesuai dengan hati kita jadi kita lupa cara menghargai orang lain, lupa cara menghomati orang tua.
Salah satu hal yang "ibu" aku ceritakan sepulang beliau mengikuti kajian. Bagaimana jika kita diundang ke acara makan-makan merayakan hari natal? Jawaban ustadznya 'ya gapapa kita datang, sekedar makan, tapi tidak mengikuti ritualnya'. So?


Maaf kalo ada salah kata.

Comments

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi

Kosong

Hai! Mungkin ini bukan pertama kali aku merasa berbeda. Em, sorry bukan berbeda boleh dibilang spesial. Pernikahanku berjalan tujuh bulan dan alhamdulillah aku positif hamil. Kami tidak menyangkah karena honestly kami bertemu hanya beberapa kali selama pernikahan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kami, membuat kami jarang bertemu. Dengan adanya sesuatu diperut ini sedikit banyak mengubah dunia kami. Dari cara berpikir, sampai cara bersyukur.  Satu bulan kehamilan ini aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit swasta. Memastikan, dan memeriksa keadaannya. Entah apa yang aku dengar ini membuatku bimbang tentang keberadaannya. "Masih belum terlihat karena rahim retrofleksi". Aku sempat diberikan obat penguat kandungan dan beberapa vitamin. Dokter menyarankan untuk kembali setelah minggu ke sepuluh. Sepulang dari sana, aku mencari tau apa yang dikata dokter tadi. Kata yang ku ingat hanya retrofleksi. Okay. Aku mengabari suami yang saat itu sedang bekerja, dia sempat kaget da

18 Februari 2023

Hari itu tepat 18 Februari 2023 jam 09.00 wib, dia mengucapkan janji bahwa dia akan menerima kelebihan dan kekuranganku, menjaga dan membimbingku, mengasihi dan menyayangiku sepanjang waktu kami mengarungi kehidupan ini. Terima kasih telah menjadi akhir yang membahagiakan dalam senyum ini. Air mata yang jatuh itu akan aku balas dengan seluruh kasih sayang yang aku miliki. Sungguh.