Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2019

Kosong

Aku gatau apa tujuanku menulis ini. Aku gatau apa harapanku menulis ini. Yang aku tau hanya aku ingin menulis ini dengan hati. Dear.. Terlalu banyak hal yang kamu tidak mengerti, atau mungkin bukan tidak mengerti tapi kamu tidak mau mengerti. Jujur, aku selalu berusaha menuruti apa maumu. Bahkan dititik lelahpun aku tetap menurutimu. Tapi pernahkah kamu berpikir, bagaimana perasaanku? Aku menurutimu dengan hati, tapi kamu tak pernah melihatnya. Aku gaakan kasih contoh, karna kamu sudah dewasa. Kini ku serahkan kembali kepadamu rasa yang tulus dalam hati. Yang mungkin rasa ini, yang telah membagi kebahagian padaku. Setalah sore ini, aku tak bisa membayangkan bagaimana malamku tanpamu, hariku tanpamu, tanpa kasih sayangmu. Ternyata benar, sederas apapun hujan tiba, akan ada saatnya untuk redah. Dulu, kamu begitu mempertahankan aku. Dulu, kamu begitu menyayangiku. Dulu, kamu begitu berkorban untukku. Dulu, tapi itu dulu. Kini hujan mulai redah, akankah ada pelangi yang indah dihariku?

22.29

Malam ini tepat pukul 22.29 aku mendengarnya meminta maaf. Tapi aku tak mampu menjawabnya. Aku kecewa, tapi aku tak mau dia mengetahuinya. Aku tak marah padanya, mungkin ini cuma rasa sedih. Takkan banyak yang akan aku ceritakan. Aku benci dengan kondisi ini. -250319

Jatuh Cinta?

Aku tak pernah jatuh cinta. Aku tak pernah merasakan apa itu cinta. Atau mungkin aku pernah merasakan tanpaku sadar. Atau mungkin aku pernah jatuh cinta tapi terluka sangat dalam. Jadi aku lupa akan cinta. Aku selalu berharap bahwa cinta yang aku nantikan akan indah pada waktunya. Aku sedang mencarinya, aku sedang mendambanya. Memuji setiap langkahnya, tanpa terlewatkan. Aku putihkan semua waktu, aku kosongkan hati untuknya. Hanya untuknya. Entah rasa ataupun harapan, kini ku pasrahkan pada Tuhan hanya karenanya. Mungkin waktu akan ada habisnya, mungkin jarak akan lebih jauh dari sebelumnya. Tapi rasa takkan pernah bohong untuk selamanya..

Kamu benar.

Kamu benar. Ada yang aku sembunyikan. Tapi aku tak mau membuatmu khawatir akan hal ini. Aku tau, suatu saat kamu akan baca tulisan ini. Kalo memang benar kamu baca ini, aku minta maaf. Aku kecewa, memang benar. Aku merindukanmu sebesar rindumu padaku, mungkin. Aku ingin bertemu denganmu. Tapi aku tak bisa memaksamu untuk menemuiku. Aku payah, memang benar. Yang harus kamu tau, aku merindukanmu. Sangat merindukanmu. Doa yang terbaik akan selalu ada untukmu :)

Terbang Melayang

Rasanya berbeda, seperti aku ingin terbang tapi tak kunjung bisa. Aku ingin sekali punya sayap, yang bisa aku terbang melayang. Bagiku, jika aku bisa terbang, aku bisa lupa dengan masalahku. Semuanya. Pernah aku bertemu dengan dia, yang bisa menjadi sayap terindah untukku. Tapi dia tak pernah membawaku terbang melayang. Entah apa yang ada di pikirannya, entah apa yang belum bisa dia gapai. Aku merasa berbeda. Dengannya, dengan semuanya. Sebelum membawaku terbang, dia menjauh sampai tak terlihat. Aku tak sanggup bertanya, apa tujuannya. Karna aku tau, apa yang aku tanyakan jawabannya menyakitkan. Ternyata, sebelum aku bertanya, jawaban itu datang dengan sendirinya. Bidadari lain jawabannya. Bukan lagi patah tapi hancur dan tak berbentuk. Sayap itu bukan lagi milikku. Bukan lagi harapanku untuk bisa membawaku terbang melayang.