Skip to main content

Aku sayang kamu? #33

Bismillah, hai guys!
Sempat aku berpikir untuk tidak memperlakukan dia sesuai kemauanku
Tapi aku pernah tertipu dengan apa yang dia mau
Bukan aku mencoba untuk mengingat yang lalu
Dulu aku pernah sangat menyayangi seseorang
Dia seorang pejalan dan pendaki
Aku tak pernah khawatir dengan keadaannya setiap dia melakukan perjalanan
Karna aku yakin dia adalah orang yang kuat
Dia tak mudah menyerah
Dan aku percaya dia selalu kembali dengan membawa cinta padaku
Pagi itu, dia pamit untuk survey bumi perkemahan untuk acara komunitasnya
Aku tak pernah mengawatirkannya bukan berarti aku tak peduli
Dia pergi bersama teman-temannya
Aku tak pernah tau ternyata dia bersama perempuan lain
Dia bilang mereka cuma berteman
Tak ada perasaan lebih dengannya
Karena aku tau kejadian itu, aku mulai menjauhinya
Aku bilang ke dia, kita tidak akan pernah bisa sama-sama
Sekali saja aku tau orang yang aku sayang jalan dengan perempuan lain
Itu cambuk untuk aku.
Artinya aku bukan lagi perempuan yang dia mau.
Setelah aku mulai menjauh dan semakin jauh
Aku dengar kabar dia dan perempuan itu menjalin hubungan
Semuanya dalam pikiranku
Takkan mungkin jika mereka tak saling memendam rasa
Perjalananlah yang membuuat mereka saling mendekatkan diri
Dan semua itu takkan mungkin mau ku alami lagi bersamamu
Mungkin memang aku tak akan melarangmu menjadi seorang pendaki
Seperti apa yang kau mau
Aku tau mereka punya misi dan visi yang hebat
Aku tau kamu juga orang yang hebat
Semua orang akan percaya jika kamu seorang pendaki yang hebat
Aku akan mudah melepaskanmu jika kamu melakukan hal yang sama dengannya
Kau tau kenapa aku masih melaraangmu?
Itu justru bentuk rasa peduli dan rasa sayangku
Jika aku salah dengan melarangmu, lalu seperti apa rasa sayang bisa ku luapkan?
Aku sayang sama kamu, aku peduli karena aku mulai takut kehilanganmu
Aku tau kamu akan bawa cinta dan hatimu untukku kembali
Tapi siapa yang akan meenjamin  cinta yang kau bawa, akan tertinggal disana?
Aku menyayangimu, mengertilah.
Aku tak meminta bulan, aku tak meminta dunia
Aku cuma minta pengertianmu
Aku tau kamu takkan rela kita terpisah
Cukup kamu tau, akupun juga begitu
Jadi aku mohon sama kamu, jangan pergi
Aku mohon, jangan kamu buat aku menjauhimu.
Sekali lagi aku katakan, aku sayang kamu :)

Comments

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi

Kosong

Hai! Mungkin ini bukan pertama kali aku merasa berbeda. Em, sorry bukan berbeda boleh dibilang spesial. Pernikahanku berjalan tujuh bulan dan alhamdulillah aku positif hamil. Kami tidak menyangkah karena honestly kami bertemu hanya beberapa kali selama pernikahan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kami, membuat kami jarang bertemu. Dengan adanya sesuatu diperut ini sedikit banyak mengubah dunia kami. Dari cara berpikir, sampai cara bersyukur.  Satu bulan kehamilan ini aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit swasta. Memastikan, dan memeriksa keadaannya. Entah apa yang aku dengar ini membuatku bimbang tentang keberadaannya. "Masih belum terlihat karena rahim retrofleksi". Aku sempat diberikan obat penguat kandungan dan beberapa vitamin. Dokter menyarankan untuk kembali setelah minggu ke sepuluh. Sepulang dari sana, aku mencari tau apa yang dikata dokter tadi. Kata yang ku ingat hanya retrofleksi. Okay. Aku mengabari suami yang saat itu sedang bekerja, dia sempat kaget da

18 Februari 2023

Hari itu tepat 18 Februari 2023 jam 09.00 wib, dia mengucapkan janji bahwa dia akan menerima kelebihan dan kekuranganku, menjaga dan membimbingku, mengasihi dan menyayangiku sepanjang waktu kami mengarungi kehidupan ini. Terima kasih telah menjadi akhir yang membahagiakan dalam senyum ini. Air mata yang jatuh itu akan aku balas dengan seluruh kasih sayang yang aku miliki. Sungguh.