Setelah sebulan berlalu, aku havefun dengan Wina, Keila, Keyrin, dan Vera. Mereka memang sahabat terbaikku. Bahagia rasanya bisa mengenal mereka. Sayang ini takkan terputus untuk mereka. “Aku sayang kalian!”, Kataku seraya membuka jendela kamar. Hari ini hari minggu, rencananya aku dan Wina akan nonton bioskop bersama. Dan kebetulan ini salah satu film yang ingin ku tonton, “Nonton Avatar ya Win?”, Tanyaku ke Wina yang sedang sibuk bermain handphonenya. “Iya deh!”, Jawab Wina seraya berjalan mengikutiku dari belakang. “Wah antri gini Ri!”, Kata Wina. “Iya udah, mau apa lagi?”, Kataku seraya berdiri di antrian paling belakang. Setelah membeli tiket nonton, aku duduk di sebelah Wina. Dari jauhan, aku melihat Ferri dan Mira. ‘Sepertinya mereka sedang berantem’, Kataku dalam hati seraya terus melihat mereka. “Sstt, Win! Ada Mira sama Ferri!”, Kataku dengan menepuk lengan Wina. “Iya, kayaknya mereka berantem! Eh, si Mira nangis tuh!”, Jawab Wina yang matanya terus melihat searah dengan arah Mira pergi. Mira meninggalkan Ferri sendiri. “Mereka putus Ri!”, Ujar Wina mengagetkanku.
Di dalam studio, aku dan Wina duduk berdampingan. Dan tidak beberapa lama aku duduk, ada seorang cowok yang duduk di sebelahku. ‘Kayaknya aku kenal sama nih orang!’, Kataku dalam hati seraya melihat dengan jelas ke sampingku. FERRI. Ternyata Ferri yang ada di sampingku. “Win, kayaknya kita harus tukar tempat!”, Kataku berbisik ke arah telinga Wina. “Nggak mau ah. Enakkan sini, emang kenapa sih?”, Jawab Wina dengan menoleh ke arah sampingku. “Ferri!”, Spontan Wina. “Wina? Ria?”, Kaget Ferri dengan bertanya-tanya. Akhrinya, selama menonton, Ferri terus saja mengungkit kejadian putusnya hubungan kita. Dan dia terus meminta maaf padaku. Dia juga bercerita, tentang hubungannya dengan Mira yang baru saja putus.
To : Wina (kache)
Win, Ferri mintak balikan sama aku..
Gimanah ini ?..
Send. Tidak beberapa lama kemudian, handphoneku berdering tanda ada sms masuk.
From : Wina (kache)
Kalau kmu msih sayang, knpa gk ?..
Dari sms Wina tadi, aku berpikir ulang untuk menerima Ferri lagi. ‘Tapi jujur aja. Aku masih sayang sama Ferri!’, Kataku dalam hati. “Terima. Nggak. Terima. Nggak. Terima aja deh!”, Kataku sebelum mengangkat telepon dari Ferri. “Halo!”, Jawabku dalam telepon. “Halo Ri! Gimana? Kamu udah bisa jawab?”, Tanya Ferri dalam telepon. “Besok aku jawabnya, waktu di kelas ya?”, Kataku bermaksud mengulur waktu. “Iya, nggak papa kok. Aku tunggu.”, Jawab Ferri seraya menutup teleponnya. Setelah telepon itu ditutup, ada sms yang masuk.
From : Keila (kache)
Ri, ak udah dpet kabar dri Wina..
Aku sepndapat sma Wina.. :)
To : Keila (kache)
Iyaw.. makasi yaw :)
Aku berharap, jawabanku besok adalah yang terbaik untuk semuanya.
Teeeeeetttt.. teeeeeetttt.. teeeeeeettt.. Bel istirahat berbunyi, inilah saatnya aku memberi jawaban ke Ferri. “Ri!”, Sapa Ferri yang sudah ada di depanku. “Eh, kamu. Nggak makan?”, Tanyaku bermaksud untuk lebih mengulur waktu. Tapi rasanya dia memulainya, “Kamu mau balikan sama aku kan? Aku sadar, aku sayang sekali sama kamu Ri.” “Iya ta? Aku bingung sama kamu Fer. Sebelum aku tahu kamu ternyata balikan sama Mira, kamu juga bilang gitu kan?”, Kataku dengan sibuk mengerjakan tugas. “Tapi kali ini aku nggak bohong sama kamu Ri. Aku berani janji, aku akan duain kamu. Aku janji.”, Jawab Ferri. Aku semakin tidak bisa membohongi diriku sendiri. Aku memang masih sayang sama Ferri. ‘Kalau kamu masih sayang, kenapa nggak?’, Pikiran ku mulai mengingat kata-kata Wina kemarin. “Gimana Ri?”, Tanya Ferri yang kali ini ia menunduk. “Aku mau kok balikan sama kamu.”, Kataku seraya terus sibuk mengerjakan tugas. “Bener Ri?”, Tanya Ferri memperjelas. Aku menganggukkan kepala sebagai jawaban.
“Kamu balikan ya Ri sama Ferri?”, Tanya Keila seraya duduk di sampingku. “Iya Kei. Aku nggak bisa nolak dia.”, Sebelum aku selesai bicara sudah dipotong Keila, “Karena kamu masih sayang sama dia? Ya kan?”. “Pastinya Kei!”, Sela Wina dari belakang kita berdua. Aku hanya tersenyum.
Seminggu ke depan sekolah ku libur. Aku tidak tahu ingin liburan kemana. Sedangkan Wina sudah pasti pulang ke kota kelahirannya. Rencananya aku, Keila, Vera, dan Keyrin akan main ke rumah Wina yang di luar kota itu. Kita berangkat bersama Mamaku. Sesampainya disana, “Kalian nginap disini ya? Nemenin Wina.”, Kata Mamaku ke arahku, Keila, Vera, dan Keyrin. “Boleh tante.”, Jawab Vera dengan senyumnya. Akhirnya, kita pun di tinggal di rumah Wina. Akhirnya kita menginap selama sehari di rumah Wina.
“Win, mumpung kita disini, Rian suruh kesini dong, ngapelin kamu! Hehe”, Kata menggoda Wina. “Iya iya Win bener tuh!”, Kata Keila tanda setuju. “Kalian jangan pada ribut, kedengaran Mamaku gawat nanti.”, Kata Wina seraya melihat ke arah luar kamarnya. “Win, daripada kamu cuma smsan mending anaknya suruh kesini aja. Haha”, Kata Keyrin seraya melahap snack. “Iya Win, aku pengen tau!”, Kata Vera yang sedari tadi sibuk main bola karet.
Pagi ini sebenarnya kita semua tidak ada rencana, tapi tidak tahu kenapa, kita punya ide untuk pergi ke WBL (Wisata Bahari Lamongan). “Ya udah, kita naik motor bareng-bareng aja.”, Kata Wina sambil membereskan meja makan. “Wah, ide bagus!”, Kataku dengan menepuk bahu Wina. “Asik!”, Ucap Vera yang lagi asik memainkan handphonenya. Akhirnya sekitar jam sebelas, aku, Wina, Keila, Vera, dan Keyrin pada siap-siap untuk pergi ke WBL.
“Win, kamu nggak telepon Rian buat senang-senang sama kita disini?”, Tanya Keila seraya mengantri tiket masuk. “Entar lagi dia kesini kok!”, Kata Wina dengan santainya. Aku, Keila, Vera, dan Keyrin pun kaget mendengarnya. “Hey!”, Sapa seseorang dari belakang kami. “Ini Rian?”, Tanya Keyrin dengan lantang. “Sssttt!”. “Ini Rian, Rian kenalin ini Ria, Keila, Vera, dan ini Keyrin.”, Kata Wina memperkenalkan kita semua. Kita semua terdiam sejenak. Dua menit kemudian, “Mbak, beli tiket tidak?”, Kata mbak penjaga loket yang mengagetkan kita semua. “Oh, iya mbak, beli lima.”, Kataku seraya membalikkan badan.
Kita semua sangat senang bisa liburan bersama begini. Ini hari adalah hari yang sangat membahagiakan. Tapi perasaan itu tidak dirasakan oleh Wina, ketika tahu Rian bertemu dengan mantannya. “Hey, Rian! Gimana kabarmu?”, Tanya Nurul yang tak lain itu mantan Rian. “Nggak kenal, maaf ya!”, Jawab Rian seraya menggandeng Wina dan jalan meninggalkan Rian. Kata Wina, Rian dan Mantannya memang tidak berhubungan baik lagi. itu semua juga karena mantannya Rian sendiri. Sebenernya Wina sangat senang dengan tindakan Rian tadi. Tapi, ku lihat Wina sepertinya marah. “Sial! Gara-gara dia ketemu sama mantannya tadi, aku dicuekin, dia malah uring-uringan!”, Kata Wina manjauhi Rian dan bergabung dengan aku, Keila, Vera, dan Keyrin. “Sudahlah Win.
Kasian itu, dia sendirian!”, Kata Keila dengan menunjuk-nunjuk ke arah Rian. “Sabar aja Win.”, Kataku. Ku lihat ke arah Keyrin dan Vera sudah masuk ke arena bom-bom car. “Main yuk!”, Kata Vera sambil melambaikan tangan ke arah kita. “Sial, mantan pacarku balik!”, Kata Wina dengan muka cemberutnya. Aku dan Keila hanya bisa tersenyum melihat Wina.
Di dalam studio, aku dan Wina duduk berdampingan. Dan tidak beberapa lama aku duduk, ada seorang cowok yang duduk di sebelahku. ‘Kayaknya aku kenal sama nih orang!’, Kataku dalam hati seraya melihat dengan jelas ke sampingku. FERRI. Ternyata Ferri yang ada di sampingku. “Win, kayaknya kita harus tukar tempat!”, Kataku berbisik ke arah telinga Wina. “Nggak mau ah. Enakkan sini, emang kenapa sih?”, Jawab Wina dengan menoleh ke arah sampingku. “Ferri!”, Spontan Wina. “Wina? Ria?”, Kaget Ferri dengan bertanya-tanya. Akhrinya, selama menonton, Ferri terus saja mengungkit kejadian putusnya hubungan kita. Dan dia terus meminta maaf padaku. Dia juga bercerita, tentang hubungannya dengan Mira yang baru saja putus.
To : Wina (kache)
Win, Ferri mintak balikan sama aku..
Gimanah ini ?..
Send. Tidak beberapa lama kemudian, handphoneku berdering tanda ada sms masuk.
From : Wina (kache)
Kalau kmu msih sayang, knpa gk ?..
Dari sms Wina tadi, aku berpikir ulang untuk menerima Ferri lagi. ‘Tapi jujur aja. Aku masih sayang sama Ferri!’, Kataku dalam hati. “Terima. Nggak. Terima. Nggak. Terima aja deh!”, Kataku sebelum mengangkat telepon dari Ferri. “Halo!”, Jawabku dalam telepon. “Halo Ri! Gimana? Kamu udah bisa jawab?”, Tanya Ferri dalam telepon. “Besok aku jawabnya, waktu di kelas ya?”, Kataku bermaksud mengulur waktu. “Iya, nggak papa kok. Aku tunggu.”, Jawab Ferri seraya menutup teleponnya. Setelah telepon itu ditutup, ada sms yang masuk.
From : Keila (kache)
Ri, ak udah dpet kabar dri Wina..
Aku sepndapat sma Wina.. :)
To : Keila (kache)
Iyaw.. makasi yaw :)
Aku berharap, jawabanku besok adalah yang terbaik untuk semuanya.
Teeeeeetttt.. teeeeeetttt.. teeeeeeettt.. Bel istirahat berbunyi, inilah saatnya aku memberi jawaban ke Ferri. “Ri!”, Sapa Ferri yang sudah ada di depanku. “Eh, kamu. Nggak makan?”, Tanyaku bermaksud untuk lebih mengulur waktu. Tapi rasanya dia memulainya, “Kamu mau balikan sama aku kan? Aku sadar, aku sayang sekali sama kamu Ri.” “Iya ta? Aku bingung sama kamu Fer. Sebelum aku tahu kamu ternyata balikan sama Mira, kamu juga bilang gitu kan?”, Kataku dengan sibuk mengerjakan tugas. “Tapi kali ini aku nggak bohong sama kamu Ri. Aku berani janji, aku akan duain kamu. Aku janji.”, Jawab Ferri. Aku semakin tidak bisa membohongi diriku sendiri. Aku memang masih sayang sama Ferri. ‘Kalau kamu masih sayang, kenapa nggak?’, Pikiran ku mulai mengingat kata-kata Wina kemarin. “Gimana Ri?”, Tanya Ferri yang kali ini ia menunduk. “Aku mau kok balikan sama kamu.”, Kataku seraya terus sibuk mengerjakan tugas. “Bener Ri?”, Tanya Ferri memperjelas. Aku menganggukkan kepala sebagai jawaban.
“Kamu balikan ya Ri sama Ferri?”, Tanya Keila seraya duduk di sampingku. “Iya Kei. Aku nggak bisa nolak dia.”, Sebelum aku selesai bicara sudah dipotong Keila, “Karena kamu masih sayang sama dia? Ya kan?”. “Pastinya Kei!”, Sela Wina dari belakang kita berdua. Aku hanya tersenyum.
Seminggu ke depan sekolah ku libur. Aku tidak tahu ingin liburan kemana. Sedangkan Wina sudah pasti pulang ke kota kelahirannya. Rencananya aku, Keila, Vera, dan Keyrin akan main ke rumah Wina yang di luar kota itu. Kita berangkat bersama Mamaku. Sesampainya disana, “Kalian nginap disini ya? Nemenin Wina.”, Kata Mamaku ke arahku, Keila, Vera, dan Keyrin. “Boleh tante.”, Jawab Vera dengan senyumnya. Akhirnya, kita pun di tinggal di rumah Wina. Akhirnya kita menginap selama sehari di rumah Wina.
“Win, mumpung kita disini, Rian suruh kesini dong, ngapelin kamu! Hehe”, Kata menggoda Wina. “Iya iya Win bener tuh!”, Kata Keila tanda setuju. “Kalian jangan pada ribut, kedengaran Mamaku gawat nanti.”, Kata Wina seraya melihat ke arah luar kamarnya. “Win, daripada kamu cuma smsan mending anaknya suruh kesini aja. Haha”, Kata Keyrin seraya melahap snack. “Iya Win, aku pengen tau!”, Kata Vera yang sedari tadi sibuk main bola karet.
Pagi ini sebenarnya kita semua tidak ada rencana, tapi tidak tahu kenapa, kita punya ide untuk pergi ke WBL (Wisata Bahari Lamongan). “Ya udah, kita naik motor bareng-bareng aja.”, Kata Wina sambil membereskan meja makan. “Wah, ide bagus!”, Kataku dengan menepuk bahu Wina. “Asik!”, Ucap Vera yang lagi asik memainkan handphonenya. Akhirnya sekitar jam sebelas, aku, Wina, Keila, Vera, dan Keyrin pada siap-siap untuk pergi ke WBL.
“Win, kamu nggak telepon Rian buat senang-senang sama kita disini?”, Tanya Keila seraya mengantri tiket masuk. “Entar lagi dia kesini kok!”, Kata Wina dengan santainya. Aku, Keila, Vera, dan Keyrin pun kaget mendengarnya. “Hey!”, Sapa seseorang dari belakang kami. “Ini Rian?”, Tanya Keyrin dengan lantang. “Sssttt!”. “Ini Rian, Rian kenalin ini Ria, Keila, Vera, dan ini Keyrin.”, Kata Wina memperkenalkan kita semua. Kita semua terdiam sejenak. Dua menit kemudian, “Mbak, beli tiket tidak?”, Kata mbak penjaga loket yang mengagetkan kita semua. “Oh, iya mbak, beli lima.”, Kataku seraya membalikkan badan.
Kita semua sangat senang bisa liburan bersama begini. Ini hari adalah hari yang sangat membahagiakan. Tapi perasaan itu tidak dirasakan oleh Wina, ketika tahu Rian bertemu dengan mantannya. “Hey, Rian! Gimana kabarmu?”, Tanya Nurul yang tak lain itu mantan Rian. “Nggak kenal, maaf ya!”, Jawab Rian seraya menggandeng Wina dan jalan meninggalkan Rian. Kata Wina, Rian dan Mantannya memang tidak berhubungan baik lagi. itu semua juga karena mantannya Rian sendiri. Sebenernya Wina sangat senang dengan tindakan Rian tadi. Tapi, ku lihat Wina sepertinya marah. “Sial! Gara-gara dia ketemu sama mantannya tadi, aku dicuekin, dia malah uring-uringan!”, Kata Wina manjauhi Rian dan bergabung dengan aku, Keila, Vera, dan Keyrin. “Sudahlah Win.
Kasian itu, dia sendirian!”, Kata Keila dengan menunjuk-nunjuk ke arah Rian. “Sabar aja Win.”, Kataku. Ku lihat ke arah Keyrin dan Vera sudah masuk ke arena bom-bom car. “Main yuk!”, Kata Vera sambil melambaikan tangan ke arah kita. “Sial, mantan pacarku balik!”, Kata Wina dengan muka cemberutnya. Aku dan Keila hanya bisa tersenyum melihat Wina.
Comments
Post a Comment