Skip to main content

Kita

Ada beberapa hal dalam hidup ini yang tidak akan pernah kita lupakan, tetapi ada juga hal yang harus kita lupakan. Cepat atau lambat kita akan menyadari bahwa kenangan indah akan terus menjadi kenangan, begitu pula dengan kenangan buruk. Dalam hidupku selama ini, ada hal yang tidak akan pernah aku lupakan termasuk bagaimana cara Allah mempertemukan kita. Unik, menarik, dan lucu. Aku tidak menyangkah bahwa kebetulan yang orang bilang tidak mungkin itu membawaku bertemu denganmu. Kebetulan yang semakin hari semakin membuatku merasa beruntung pernah ada dalam skenario itu. Tidak pernah terpikir olehku sebelumnya akan bersamamu sampai detik ini. Ribuan kilometer menambah keraguan meningkat setiap saat. Kekhawatiran bertambah berkali-kali lipat, tapi kamu mampu menenangkanku dengan cepat. 

Bukan hanya kota yang berjarak, tetapi kepribadian yang tidak sama membuat kita saling belajar untuk saling mengerti. Budaya kita yang berbeda membuat kita saling berpendapat, sampai terkadang bertengkar hingga hampir berpisah. Apapun yang terjadi antara kita, tidak membuat kita menyerah lalu berpisah. Semakin lama hubungan ini, semakin membuat kita saling menyadari bahwa menurunkan ego itu penting. Tidak saling menjatuhkan, hingga saling menutupi aib atau keburukan satu sama lain. Obrolan malam yang terkadang sepele hanya menceritakan apa yang terjadi di tempat kerja hingga apa yang kita rasakan terasa sangat membantu. Membantu kita belajar untuk saling menguatkan, saling menasehati, saling mendengarkan, dan saling-saling lainnya. Aku bukan terlahir sempurna begitupun juga kamu, apa yang aku pahami, apa yang aku punya, apa yang aku bisa, aku berharap bisa menutupi kekuranganmu. Dan sebaliknya, apa yang kamu pahami, apa yang kamu punya, dan apa yang kamu bisa, juga akan menutupi kekuranganku.

Terimakasih telah hadir di dalam hidupku yang rumit ini. Mungkin kamu memang bukan datang disaat yang tepat tapi kamu mampu memperbaiki kerapuhanku dengan cepat. Harapan yang selalu aku ucapkan, tetaplah bersamaku meski jalan kita nanti tanpa ujung.


Comments

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi

Kosong

Hai! Mungkin ini bukan pertama kali aku merasa berbeda. Em, sorry bukan berbeda boleh dibilang spesial. Pernikahanku berjalan tujuh bulan dan alhamdulillah aku positif hamil. Kami tidak menyangkah karena honestly kami bertemu hanya beberapa kali selama pernikahan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kami, membuat kami jarang bertemu. Dengan adanya sesuatu diperut ini sedikit banyak mengubah dunia kami. Dari cara berpikir, sampai cara bersyukur.  Satu bulan kehamilan ini aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit swasta. Memastikan, dan memeriksa keadaannya. Entah apa yang aku dengar ini membuatku bimbang tentang keberadaannya. "Masih belum terlihat karena rahim retrofleksi". Aku sempat diberikan obat penguat kandungan dan beberapa vitamin. Dokter menyarankan untuk kembali setelah minggu ke sepuluh. Sepulang dari sana, aku mencari tau apa yang dikata dokter tadi. Kata yang ku ingat hanya retrofleksi. Okay. Aku mengabari suami yang saat itu sedang bekerja, dia sempat kaget da

18 Februari 2023

Hari itu tepat 18 Februari 2023 jam 09.00 wib, dia mengucapkan janji bahwa dia akan menerima kelebihan dan kekuranganku, menjaga dan membimbingku, mengasihi dan menyayangiku sepanjang waktu kami mengarungi kehidupan ini. Terima kasih telah menjadi akhir yang membahagiakan dalam senyum ini. Air mata yang jatuh itu akan aku balas dengan seluruh kasih sayang yang aku miliki. Sungguh.