Skip to main content

07.52 05012022

 Pagi ini aku ke puskesmas untuk mengurus salah satu persyaratan perpanjangan SIM. Saat duduk mengantri panggilan masuk ke poli umum, tepat sekali disebelah kanan aku ada ibu-ibu mengantar anaknya. Entah anaknya sakit, atau beliau yang sakit. Tapi yang membuat aku tercengang, melihat bajunya yang super ketat dan super pendek. Beliau menggunakan mini dress dengan nyaman awalnya duduk dan bersantai mendengarkan lagu maybe dengan headset. Tidak begitu lama ada bapak-bapak datang dan duduk tepat didepan ibu itu. Tau dong apa yabg terjadi? Ibu itu seketika salah tingkah. Membenarkan letak kaki, menurunkan dressnya yang menurutku ga bakal bisa turun lagi hemm. Seketika bilang dalam hati, "itu super ketat loh bu hehe".  Aku salah ga sih kalau senyum-senyum melihat ini. Tingkah orang sekarang menggelikan deh. Coba kalau ibu pakai baju yang lebih sopan pasti ga bakal ribet sendiri sampai salah tingkah. Take care ya, bu! :)

Comments

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui ber...

21.07 10.02.20

Aku pernah larut dalam kesedihan yang akibatnya kondisiku semakin memburuk. Aku sering berpikir berlebihan yang membuat aku kebingungan sendiri. Iya sebenernya bukan itu yang mau aku ceritakan. Tapi ini soal kecewa (lagi) yang mungkin aku bingung bagaimana mengobatinya. Aku pernah sangat menyayangi, dan merasa sangat disayang. Tapi itu sesaat sebelum dia ga bisa nahan ego dan sikap angkuhnya. Aku diam, dan merenungkan tentang rasa yang kupunya. Mungkin benar jika rasanya tak sebesar rasaku. Dan mungkin benar jika aku bukan yang terbaik untuknya. Kalo ngomongin tentang ikhlas mungkin dengan waktu yang cukup lama kebersamaan ini sangat berarti untuk aku, yang tidak untuknya, buat aku susah mengikhlaskan semuanya. Tapi aku bisa apa? Sudah cukup dicampakkan berkalikali, sekali dua kali mungkin aku masih bisa mengalah, kalo suda berkalikali? Apakah aku masih harus percaya kalo ada cinta dihatinya? Atau cuma ego dan angkuhnya saja? Aku memang bukan wanita baik, tapi aku punya hati dan harg...

Hitam Putih

Vina's typograph