Skip to main content

Tentang Kita (1)

Terlalu lama ga nulis, jadi ketinggalan banyak moment yang harus diceritakan. Aku mulai dari hari-hariku yang mulai bahagia, yang awalnya sering merasa sepi dan sendiri. Kini mulai terasa menyenangkan. Mendengar cerita dan tawanya, sering membuatku lupa akan resah. Dia mengajarkanku arti menyayangi dalam diam. Satu tujuan mempersatukan kita di suatu saat nanti, yang kita percaya hari itu akan tiba. Berdoa bersama, menabung bersama, menanti hari itu akan tiba disaat yang tepat. Mungkin bukan dalam waktu dekat ini, karna kita masih berjalan. Semoga Allah terus mendengar doa kita dan mengabulkan harapan kita satu per satu. Aamin..


Sore itu..

Mungkin ga banyak orang yang tau, kalau aku suka banget main game. Sampai dalam mobil dilampu merah pun aku suka meluangkan waktu main game (jangan dicontoh plis wkwk). Disuatu sore sepulang aku kuliah, tepat dilampu merah persimpangan jalan itu, aku ngantuk banget. Akhirnya aku buka aplikasi game (iseng buat hilangin kantuk aja). Eh, ternyata ada notifikasi chat dari salah satu temen in game untuk ngajakin mabar alias main bareng. Tapi karna aku masih dijalan akhirnya aku menolak, dia sempat menanyakan nomor telfon aku (yang entah kenapa aku kasih tapiiiiii minus 1 digit nomor belakangnya wkwk). Aku ga berpikir panjang karna aku pikir dia cuma bercanda. Tapi entah kenapa, malam itu aku males banget buat main game. Sempat sih padahal menunggu kabar dari dia (orang yang minta nomor telfon di game itu) untuk diajakin main bareng. Tapi sampe aku ktiduran, dia ga juga hubungin aku. Aku pikir mungkin dia kebingungan nebak 1 digit nomor aku itu wkwk. Besoknya aku bangun subuh dan lihat hp ada beberapa notif. Dan ternyataaaaaa... Gitulah pokoknya, paham kan? Wkwk

Comments

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui ber...

21.07 10.02.20

Aku pernah larut dalam kesedihan yang akibatnya kondisiku semakin memburuk. Aku sering berpikir berlebihan yang membuat aku kebingungan sendiri. Iya sebenernya bukan itu yang mau aku ceritakan. Tapi ini soal kecewa (lagi) yang mungkin aku bingung bagaimana mengobatinya. Aku pernah sangat menyayangi, dan merasa sangat disayang. Tapi itu sesaat sebelum dia ga bisa nahan ego dan sikap angkuhnya. Aku diam, dan merenungkan tentang rasa yang kupunya. Mungkin benar jika rasanya tak sebesar rasaku. Dan mungkin benar jika aku bukan yang terbaik untuknya. Kalo ngomongin tentang ikhlas mungkin dengan waktu yang cukup lama kebersamaan ini sangat berarti untuk aku, yang tidak untuknya, buat aku susah mengikhlaskan semuanya. Tapi aku bisa apa? Sudah cukup dicampakkan berkalikali, sekali dua kali mungkin aku masih bisa mengalah, kalo suda berkalikali? Apakah aku masih harus percaya kalo ada cinta dihatinya? Atau cuma ego dan angkuhnya saja? Aku memang bukan wanita baik, tapi aku punya hati dan harg...

Hitam Putih

Vina's typograph