Skip to main content

Apa itu "Care"?

Entah apa yang kalian pikirkan dari ceritaku kali ini. Yang pasti aku sedang kecewa dengan beberapa orang. Mungkin benar bahwa aku harus siap dengan semua resiko. Termasuk kekepoan orang-orang terdekatku sampai orang-orang yang tidak mengenalku. Tapi aku berharap itu karena mereka benar-benar "care" bukan karena mereka gemar menggosip. Aku ini siapa sih lagian? Kok kayaknya kehidupanku menarik untuk kalian bicarakan? By the way, aku sama loh kayak kalian. Punya hak untuk dijaga perasaannya, punya hak untuk tidak mau disakiti hatinya. Mau aku anggap angin lalu, tapi kedengaran. Mungkin tanganku kurang rapat menutup telingaku. Besok atau lusa, tangan ini harus rapat kali ya nutup telinganya.

Banyak hal yang orang tidak tau tentang aku, makanya mereka bertanya banyak hal ke aku. Beberapa pertanyaan mereka aku jawab, tapi mungkin memang tidak lengkap. Karena aku punya alasan dan mulai merasa punya hak. Aku berhak menyaring dan memilih gelas mana yang bisa aku penuhin ceritaku, dan gelas mana yang aku tuangkan ceritaku secukupnya. Ketika orang lain ingin tau tentang aku, aku tau itu sudah menunjukkan bahwa mungkin mereka care dan ingin tau. Mungkin loh ya. Kalau memang ternyata bukan care ya gapapa sih. Tapi kecewanya aku, ketika mereka bertanya dan jawabanku tidak sesuai dengan ekspektasi mereka, mereka mulai mencari tau ke orang-orang yang sebenarnya tidak tau apa-apa. Jadi kayak cerita itu menyebar seperti virus. Tidak mudah dikendalikan, dan akhirnya jadi trending wkwk. Aku bukan artis, aku bukan siapa-siapa. Tapi kenapa kehidupanku sangat mudah kalian bicarakan dan jadi bahan untuk kalian bercengkrama satu sama lain. Apa sudah tidak ada lagi topik yang menarik untuk dibahas? Atau emang tidak mudah untuk kalian menahan diri tidak membicarakan orang lain? :)

Comments

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi

Kosong

Hai! Mungkin ini bukan pertama kali aku merasa berbeda. Em, sorry bukan berbeda boleh dibilang spesial. Pernikahanku berjalan tujuh bulan dan alhamdulillah aku positif hamil. Kami tidak menyangkah karena honestly kami bertemu hanya beberapa kali selama pernikahan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kami, membuat kami jarang bertemu. Dengan adanya sesuatu diperut ini sedikit banyak mengubah dunia kami. Dari cara berpikir, sampai cara bersyukur.  Satu bulan kehamilan ini aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit swasta. Memastikan, dan memeriksa keadaannya. Entah apa yang aku dengar ini membuatku bimbang tentang keberadaannya. "Masih belum terlihat karena rahim retrofleksi". Aku sempat diberikan obat penguat kandungan dan beberapa vitamin. Dokter menyarankan untuk kembali setelah minggu ke sepuluh. Sepulang dari sana, aku mencari tau apa yang dikata dokter tadi. Kata yang ku ingat hanya retrofleksi. Okay. Aku mengabari suami yang saat itu sedang bekerja, dia sempat kaget da

18 Februari 2023

Hari itu tepat 18 Februari 2023 jam 09.00 wib, dia mengucapkan janji bahwa dia akan menerima kelebihan dan kekuranganku, menjaga dan membimbingku, mengasihi dan menyayangiku sepanjang waktu kami mengarungi kehidupan ini. Terima kasih telah menjadi akhir yang membahagiakan dalam senyum ini. Air mata yang jatuh itu akan aku balas dengan seluruh kasih sayang yang aku miliki. Sungguh.