Entah apa yang kalian pikirkan dari ceritaku kali ini. Yang pasti aku sedang kecewa dengan beberapa orang. Mungkin benar bahwa aku harus siap dengan semua resiko. Termasuk kekepoan orang-orang terdekatku sampai orang-orang yang tidak mengenalku. Tapi aku berharap itu karena mereka benar-benar "care" bukan karena mereka gemar menggosip. Aku ini siapa sih lagian? Kok kayaknya kehidupanku menarik untuk kalian bicarakan? By the way, aku sama loh kayak kalian. Punya hak untuk dijaga perasaannya, punya hak untuk tidak mau disakiti hatinya. Mau aku anggap angin lalu, tapi kedengaran. Mungkin tanganku kurang rapat menutup telingaku. Besok atau lusa, tangan ini harus rapat kali ya nutup telinganya.
Banyak hal yang orang tidak tau tentang aku, makanya mereka bertanya banyak hal ke aku. Beberapa pertanyaan mereka aku jawab, tapi mungkin memang tidak lengkap. Karena aku punya alasan dan mulai merasa punya hak. Aku berhak menyaring dan memilih gelas mana yang bisa aku penuhin ceritaku, dan gelas mana yang aku tuangkan ceritaku secukupnya. Ketika orang lain ingin tau tentang aku, aku tau itu sudah menunjukkan bahwa mungkin mereka care dan ingin tau. Mungkin loh ya. Kalau memang ternyata bukan care ya gapapa sih. Tapi kecewanya aku, ketika mereka bertanya dan jawabanku tidak sesuai dengan ekspektasi mereka, mereka mulai mencari tau ke orang-orang yang sebenarnya tidak tau apa-apa. Jadi kayak cerita itu menyebar seperti virus. Tidak mudah dikendalikan, dan akhirnya jadi trending wkwk. Aku bukan artis, aku bukan siapa-siapa. Tapi kenapa kehidupanku sangat mudah kalian bicarakan dan jadi bahan untuk kalian bercengkrama satu sama lain. Apa sudah tidak ada lagi topik yang menarik untuk dibahas? Atau emang tidak mudah untuk kalian menahan diri tidak membicarakan orang lain? :)
Comments
Post a Comment