Skip to main content

Akhir cerita ini

Apa cuma aku yang tidak mau mengerti dengan kata ini. Jujur aja, bukan sekedar main-main perasaan. Seperti anak SMP yang lagi kasmaran. Bisa gampang gonta-ganti prinsip mengenai pasangan. Ketika kita dihadapkan dengan rasa ini, menurut aku ada 2 pilihan. Kamu bisa pilih tetap bertahan dengan melalukan sesuatu yang baru dengan 'dia', atau kamu bisa memilih jalan lain yang mungkin bukan cuma bisa menghilangkan rasa itu (jenuh) untuk selamanya dengan tidak lagi bersamanya. Itu pilihan yang seharusnya kamu pilih cuma dalam hati, tanpa 'dia' harus tau apa yang kamu rasakan (jenuh).

Pernahkah kamu berpikir bagaimana jika 'dia' yang merasakan (jenuh) dan dia mengatakan itu padamu? Sehancur apa hati dan perasaanmu?

Mungkin benar apa kata orang, hubungan itu tak baik jika terlalu berlebihan. Berlebihan rasa sayang, kasih, cinta. Yang mungkin akan membuatmu jatuh sejatuhjatuhnya. Dan sesakitsakitnya. Sampai kamu lupa kenapa kamu pernah menyayanginya. Tidak ada yang bisa membenarkan rasa itu (jenuh) kalo kita masih saling menyayangi dan menghargai.

Belum cukup untuk aku mengerti bagaimana bisa kamu mengungkapkan itu dengan lantang dan jelas. Sedangkan aku belum pernah merasakan itu (jenuh) sedikitpun. Aku tak kecewa. Mungkin ini cuma masalah waktu yang berlebihan. Dan sudah waktunya untuk kamu bisa menjalankan kegiatan tanpa aku disisimu dan dihatimu.


-umi

Comments

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui ber...

21.07 10.02.20

Aku pernah larut dalam kesedihan yang akibatnya kondisiku semakin memburuk. Aku sering berpikir berlebihan yang membuat aku kebingungan sendiri. Iya sebenernya bukan itu yang mau aku ceritakan. Tapi ini soal kecewa (lagi) yang mungkin aku bingung bagaimana mengobatinya. Aku pernah sangat menyayangi, dan merasa sangat disayang. Tapi itu sesaat sebelum dia ga bisa nahan ego dan sikap angkuhnya. Aku diam, dan merenungkan tentang rasa yang kupunya. Mungkin benar jika rasanya tak sebesar rasaku. Dan mungkin benar jika aku bukan yang terbaik untuknya. Kalo ngomongin tentang ikhlas mungkin dengan waktu yang cukup lama kebersamaan ini sangat berarti untuk aku, yang tidak untuknya, buat aku susah mengikhlaskan semuanya. Tapi aku bisa apa? Sudah cukup dicampakkan berkalikali, sekali dua kali mungkin aku masih bisa mengalah, kalo suda berkalikali? Apakah aku masih harus percaya kalo ada cinta dihatinya? Atau cuma ego dan angkuhnya saja? Aku memang bukan wanita baik, tapi aku punya hati dan harg...

Hitam Putih

Vina's typograph