Skip to main content

Bosan? #34

Bismillah, halo guys!
Cerita ini tentang temanku yang susah move on.
Hubungan mereka bisa dibilang backstreet
Karena orang tua temanku tidak setuju dengan hubungan mereka
Temanku dari keluarga angkatan
Sedangkan pacar temanku ini bukan dari keluarga angkatan
Mereka menganggap perbedaan itu jadi perbedaan yang harus di permasalahkan
Temanku tetap menjalani hubungannya dengan baik-baik saja
Berjalan seiring waktu, dua tahun kemudian
Temanku berpikir untuk tidak melanjutkan hubungannya
Aku sempat kaget mendengarnya
Karna sebelumnya tak ada masalah yang ku dengar
Waktu aku tanya padanya
Dia cuma bilang "aku bosen"
Dengar kata bosen, rasanya aku sebel gitu
Soalnya dulu aku sering di putusin karena alasan itu
Padahal didalam hubungan pasti ada rasa itu
Cuma bagaimana kita menghadapinya
Aku bilang padanya nantinya dia akan menyesal
Tidak lama, sekitar 3 bulan berlalu
Temanku cerita dia nangis karena melihat foto mantannya bersama cewek lain
Aku cuma bilang dalam hati, ketika kamu belum sanggup melihatnya bersama perempuan lain, jangan pernah meninggalkannya
Bukan cuma sedih karena akan kehilangan seutuhnya tapi juga rasa penyesalan yang akan terus ada
Terkadang benar kan kata orang, yang meninggalkan akan merasa lebih menyesal kelak daripada yang ditinggalkan
Tapi tidak semuanya begitu.
Ada juga  yang saling menyesal karena hubungannya memang tidak bisa dilanjutkan
Ada banyak alasan memang untuk kita tidak melanjutkan hubungan
Tapi alangkah baiknya, jika memang cuma karna bosan
Bisa dibicarakan kepada pasangan kita dan mencari solusinya bersama
Tidak perlu memutuskan hubungan sepihak
Saran aja sih guys, sebelum kalian menyesal kalau bosen diomongin ya ke pasangan kalian. :)

Comments

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui ber...

21.07 10.02.20

Aku pernah larut dalam kesedihan yang akibatnya kondisiku semakin memburuk. Aku sering berpikir berlebihan yang membuat aku kebingungan sendiri. Iya sebenernya bukan itu yang mau aku ceritakan. Tapi ini soal kecewa (lagi) yang mungkin aku bingung bagaimana mengobatinya. Aku pernah sangat menyayangi, dan merasa sangat disayang. Tapi itu sesaat sebelum dia ga bisa nahan ego dan sikap angkuhnya. Aku diam, dan merenungkan tentang rasa yang kupunya. Mungkin benar jika rasanya tak sebesar rasaku. Dan mungkin benar jika aku bukan yang terbaik untuknya. Kalo ngomongin tentang ikhlas mungkin dengan waktu yang cukup lama kebersamaan ini sangat berarti untuk aku, yang tidak untuknya, buat aku susah mengikhlaskan semuanya. Tapi aku bisa apa? Sudah cukup dicampakkan berkalikali, sekali dua kali mungkin aku masih bisa mengalah, kalo suda berkalikali? Apakah aku masih harus percaya kalo ada cinta dihatinya? Atau cuma ego dan angkuhnya saja? Aku memang bukan wanita baik, tapi aku punya hati dan harg...

Hitam Putih

Vina's typograph