Kemaren itu hari yang menyenangkan
Tak menyangkah, tak terduga, bahkan tak sekalipun membuatku kecewa
Satu kata bahagia tak cukup membayar semua rencananya.
Cerita singkat, waktu aku selesai ujian dan keluar kelas, yang tadinya aku mau nraktir temen-temen sekelas untuk yaah makan-makan sederhanalah. Aku ditarik oleh salah satu temanku dan membawaku pergi keluar. Aku gak nyangkah kalau dia dateng bawa sahabat-sahabat terbaikku untuk memberi kejutan kecil untukku. Aku bahagia, lebih dari apa yang mereka kira sebelumnya. Tapi aku juga malu dilihat banyak orang dikasih kejutan seperti itu. Dia datang membawa kue dan sahabat-sahabatku membawa kadonya. Mataku berbinar, sebenarnya aku tak mampu menahan air mata, tapi aku pikir kalo aku nangis mungkin lebih memalukan. Akhirnya aku menatapnya sambil berkata 'Aku malu yang, sumpah malu-maluin' dan aku mendorongnya. Sebenarnya aku gak tega melakukannya. Dia memang yang terbaik. Aku bahagia dengan caranya. Setelah sampai rumah aku buka kado darinya. Isinya kalikatur dan itu gambar aku sama dia. Melihat itu aku terteduh, hatiku hangat sekali. Dan ada dvd disampingnya. Aku telfon dia. Dan aku disuruhnya memutar video yang ada di dvd itu. Dan ternyata itu isinya ucapan-ucapan dari sahabat-sahabatku, temen-temennya, dan juga dia. Aku gak pernah tau kalau dia bela-belain kesana-kesini buat ngambil video itu. Aku juga gapernah tau dia begitu serius menata rencana untuk hari itu. Thanks tanggal 7, thanks Reza Arhista Denanda ♥
Tak menyangkah, tak terduga, bahkan tak sekalipun membuatku kecewa
Satu kata bahagia tak cukup membayar semua rencananya.
Cerita singkat, waktu aku selesai ujian dan keluar kelas, yang tadinya aku mau nraktir temen-temen sekelas untuk yaah makan-makan sederhanalah. Aku ditarik oleh salah satu temanku dan membawaku pergi keluar. Aku gak nyangkah kalau dia dateng bawa sahabat-sahabat terbaikku untuk memberi kejutan kecil untukku. Aku bahagia, lebih dari apa yang mereka kira sebelumnya. Tapi aku juga malu dilihat banyak orang dikasih kejutan seperti itu. Dia datang membawa kue dan sahabat-sahabatku membawa kadonya. Mataku berbinar, sebenarnya aku tak mampu menahan air mata, tapi aku pikir kalo aku nangis mungkin lebih memalukan. Akhirnya aku menatapnya sambil berkata 'Aku malu yang, sumpah malu-maluin' dan aku mendorongnya. Sebenarnya aku gak tega melakukannya. Dia memang yang terbaik. Aku bahagia dengan caranya. Setelah sampai rumah aku buka kado darinya. Isinya kalikatur dan itu gambar aku sama dia. Melihat itu aku terteduh, hatiku hangat sekali. Dan ada dvd disampingnya. Aku telfon dia. Dan aku disuruhnya memutar video yang ada di dvd itu. Dan ternyata itu isinya ucapan-ucapan dari sahabat-sahabatku, temen-temennya, dan juga dia. Aku gak pernah tau kalau dia bela-belain kesana-kesini buat ngambil video itu. Aku juga gapernah tau dia begitu serius menata rencana untuk hari itu. Thanks tanggal 7, thanks Reza Arhista Denanda ♥
Comments
Post a Comment