Skip to main content

Posts

Showing posts from 2011

Marmot

Thursday's note ~

Nganggur gini, pulsa habis, tv enggak bisa on, enggak ada temen ngobrol, cuma bergantung sama modem. Untung aja modem terjamin bisa dipakai. Hmm ngomongin apa ya enaknya. Pengen nih cerita ke seseorang yang emang bener-bener bisa jadi temen curhat sejati haha. *muter lagu jaman dulu* inget banget pas jaman SD, sering dengerin lagunya Radja, dkk. Masih bisa bayangin gak sih kalau sekarang Radja masih tenar, pasti kenangan SD enggak bakal gampang aku lupain. Yang lempar-lemparan pasir (padahal enggak penting), pukul-pukulan pantat (sumpah menjijikan!), bolo-boloan (sampai sekarang sih haha). Masa-masa SD itu emang nyenengin ya. Tugas serasa gampang. Enggak kenal dosa. Pacaran ? apaan tuh (padahal SD dulu aku pernah pacaran *ups). Ngomongin apa sih ini? Sudahlah lupakan. Enggak kerasa coba, sekarang udah kelas 12. Dan artinya aku bukan anak kecil lagi, sudah bukan waktunya mikirin gimana caranya nyembunyiin celana dalam gara-gara ngompol. Tunggu. Sejak kapan ya aku enggak ngompol. Hmm. Ak

Brosur

Done!

Symbol and Friends

Done :)

Wedges Inspiration

Dengan motif bunga-bunga cocok buat dipakai waktu lunch   with someone   else. Kelihatan anggun tapi simple. Soft pink.  Kalau ini bagus dipakai waktu morning party. Terlihat lebih menarik jika dipakai waktu pagi. Would you like to shop? Ini dia wedges yang cocok buat dipakai untuk jalan-jalan. Lebih tepatnya untuk belanja or shopping . Take it! Beautiful wedges. Makin memperlihatkan kecantikan waktu ada acara-acara enggak resmi pakai wedges model ini aja.

Typograph - Fireworks

Vina's typograph

Fashionable

What do you think when you look that? I think, it's fashionable. Simple and trendy. And how about that? Woow, it's my grandma!

Line art - Siput

Line art, tugas ke #3

Warna

tugas TIK ke #4

Kenangan kelas 11

kebersamaan yang aku dapatkan sewaktu aku masih kelas 11. video ini sengaja aku buat untuk mereka. sebenarnya banyak video-video yang lain, eh bukan cuma video sih, foto-foto juga banyak yang aku ambil waktu kita dikelas, ataupun diluar kelas. entah itu pengajian, jalan-jalan, atau sekedar makan bareng. di IPA 5 banyak karakter anaknya. ada yang suka ngelucu (kebo-tikus), nyebelin (khusus ketua kelas), inocent (arip), pinter banget (ameng-rifqi-vela), ngegemesin (naura), pokoknya banyak deh. enggak bisa disebutin satu-satu yaa capek juga nulisnya. Miss

Anan's

Vina's typograph #11 #finish

Anan

Vina's typograph ini nama temen sekaligus kakak aku, yang mungkin sekarang dia lagi tersenyum di surga. dia pergi terlalu cepat, meninggalkan semua impiannya karena penyakit yang ada didalam otaknya. kanker otak itu akhirnya yang membawa dia pergi sangat jauh. entah apa yang dia rasakan saat itu. berbulan-bulan berada dirumah sakit, dan hanya bisa berbaring membuat orang yang meyanyanginya terus meneteskan air mata saat melihatnya. ingat banget, "jangan nangis, aku kan enggak kenapa-kenapa" itu katanya. senyumnya, membuat aku selalu merindukannya. aku enggak akan nangis nan, selagi kamu selalu mengingatkan aku tentang kuatnya kamu menahan sakit itu. berharap nanti disurga Allah mempertemukan kita :')

Happy anniversary

Vina's typograph

Ice cream

Vina's Typograph

Cotton candy

Vina's Typograph

Love cake

Vina's typograph 

Big hug

Vina's Typograph

High

Vina's typograph

p a c a r ?

Waktu ada tamu kerumah dan ternyata itu temen orang tua. Mereka menyapaku, "Gimana kabarnya? sekarang udah gede ya?" "Baik tante hehe" "Udah punya pacar dong" "Hah? belum kok tante" "Ah masa belum, pacarnya anak mana?" "Belum punya tante sungguh deh"  'kok kayaknya tante ini maksa se -.-' Waktu halal bihalal sama keluarga besar. "Ini anak siapa? perawan cantik" "hehe anaknya ----" "pacarnya mana kok gak dibawa?" "loh? belum punya budhe" "kenapa kok belum punya hayoo?" "ya belum waktunya budhe hehe" 'kayaknya ini ya maksa -.- opo'o se nek gak duwe pacar zz'

V I N A

Vina's typograph

Love

Vina's typograph

Hitam Putih

Vina's typograph

Gaul with Tumblr

Makin banyak orang berkarya lewat dunia maya. Berbagai situs menyebar diseluruh penjuru kota dengan design yang unik. Setelah friendster memuncak dengan banyak anak muda menggunakannya, muncul lagi yang namanya facebook yang bisa dibilang tidak jauh beda  dengan friendster. Remaja berbondong-bondong membuat account ini, untuk sekedar mencari teman atau pun berkomunikasi jarak jauh entah dengan temannya ataupun keluarga terdekatnya.  Tidak lama setelah facebook menggunjangkan situs online, twitter kembali digauli oleh banyak remaja. Menggunakan situs komunikasi online memang menyenangkan (menurut aku sih hehe), karena dengan banyak kita mengenal itu semua makin menunjukkan bahwa kita tidak ketinggalan jaman. Bukan kalau tidak punya account-account itu kita ketinggalan jaman, cuma bisa dibilang kurang bergaul dengan dunia luar.  Balik lagi ke twitter, agak lama twitter dijalankan, ada yang namanya Tumblr. Ini dia, di Tumblr kita diajarkan tidak hanya sekedar berkomunikasi dengan orang la

Belajar Adj Clause

1.   Manusia + who + predikat(tobe;Verb;modals) Ex: the girl who is playing marble is lovely 2.   Manusia + whom + Manusia Ex: those doctors whom the patients see are brilliant 3.   Manusia + whose + benda Ex: mother whose purse is black is smiling 4.   Bukan Manusia + which + terserah/semua Ex:   mouse which is running stole my fish 5.   Tempat + where + terserah/semua Ex: the hospital where my mother work is the frist class

Typography

http://th09.deviantart.com/fs37/300W/i/2008/336/4/0/Typography_by_fabianohikaru.jpg

Belajar Desain Baju

http://looklet.com/user/669615/looks

Cewek Bukan Permainan

Cerita cinta remaja memang membuatku memiliki misi yang jahat. Tapi karena banyak hal yang mendorongku untuk melakukan ini. Sebelum aku menceritakan ini, aku minta maaf dulu kepada orang yang tersangkut dalam ceritaku ini. Cerita ini dimulai saat aku pertama kali masuk SMA. Yah, aku masuk kelas sepuluh lima. Aku dikenal diam disini. Tidak banyak anak yang tahu aku yang sebenarnya. Sekitar tiga bulan dari masuk sekolah baruku ini, aku dekat dengan salah satu cowok dikelasku. Perkenalan ini dimulai dari jaringan sosial di internet. Semakin hari, semakin dekat saja aku dengannya. Tapi memang saat itu, aku tidak punya perasaan apa-apa dengannya. Tapi karena kesehariannya aku dengan dia, jadi ada respect dengannya. Mulai dari di ajak makan, yah aku ingat sekali. Pertama kali dia mengajakku makan, waktu itu kita dengan mengerjakan mading (majalah dinding) bersama. Dan aku juga ingat sekali, aku di ajak makan soto ayam. Setelah dia berani mengajakku makan, dia mengajakku untuk pulang bareng

Orang dewasa itu ribet

Kadang aku enggak ngerti jalan pikiran orang dewasa, emang apa sih yang mereka pikirkan. Emang bener kata mereka, jangan cuma ngurusi urusan dunia, tapi yang mereka pikirkan cuma duit duit dan duit. Kadang sampai jengkelnya, aku sempet berpikir, jual saja aku, kalau itu yang bisa membuat mereka bahagia, dan enggak tengkar lagi. Coba saja aku sudah dewasa, aku enggak mau kayak mereka. Bukannya aku enggak mau nurut, tapi apa yang bisa mereka banggakan dengan terus tengkar cuma karena masalah sepele. Kalau sudah tengkar bukan cuma kata-kata "Bangsat" tapi juga ngungkit-ngungkit keselahan yang udah lalu. Biar apa sih? Biar semua orang tau kalau mereka pernah ngelakuin kesalahan? Orang dewasa emang ribet.

Rasanya Asam Manis

Setelah kejadian dimobil itu, aku banyak menguras otak buat berpikir. Dan sampai sekarangpun aku belum menjawab pertanyaan Adhi. Akhir-akhir ini dia sering banget antar jemput aku kesekolah, ke mall, bahkan belanja sama Bunda juga. Sore ini, sepulang sekolah dia berencana mengajakku ke tempat mainnya sama teman-temannya itu. From : Adhi To : Icha Cha, nanti sore ikt ak ya?  Mau yaa? One message. Dari Adhi, ngapain ya dia sms aku?, pikirku. Open. Sebelum aku menjawab smsnya Adhi, aku dikagetkan dengan hentakkan kaki yang menuju ke arah ku. “Mana Handphone kamu!” Suara itu tidak asing buatku, bu Muji. “Jangan coba-coba buat menyalakan handphone saat pelajaran dimulai.” Bu Muji jahat banget sih, pikirku. Tenangkan dirimu Cha, sabar dulu ah, dendam kesemut sama guru itu, kata-kataku mulai melonjak-lonjak dalam hati. “Kamu ngapain sih Cha tadi?” Tanya Ita penasaran. “Emboh nggak tahu!” Jawabku jengkel. “Sabar Cha.” Kata Nadine bebarengan dengan tepukan Vina dibahuku. Sepulang seko

Cinta Dilanda Ragu

Sebulan berlalu, penuh kebimbangan. “Jadi sampai sekarang kamu belum kasih jawaban ke Adhi, Cha?” Tanya Ita kepadaku. Bingung. Gimana aku jawabnya ya? Pikirku. “Loh? Kamu belum jadian sama Adhi?” Tanya Nadine dengan suara kerasnya. Sunyi. Hening. “Sstt, jangan rame-rame Nadine!” Sentak Vina reflek. Suasana kelas kembali seperti semula. “Hallo semuanya!” Sapa Ryka yang baru datang. “Ada Adhi tuh di depan kelas, lagi ngobrol sama temen-temennya loh!” Kata-kata Ryka membuatku kaget. Mungkin tidak sih, kalau dia kesini untuk lihat aku? Ah mana mungkin, paling juga kebetulan lewat, pikirku. Tertegun. “Cha, Adhi masuk kelas kita. Lihat deh! Dia lihat kamu!” Kata Ita dengan menepuk-nepuk bahuku. APA?. “Ehm, dia senyumin kamu loh!” Suara Nadine pun lenyap dalam pikiranku. Kaget. Bingung. “Bundaaaaaa!” Teriakku dengan mencari Bunda. “Bun, Ita mau pamit pulang nih!” Kataku setelah melihat Bunda sedang merapikan meja makan. “loh? Kok buru-buru?” Tanya Bunda ke arah Ita. “Iya tante. Oh iya tante

Cinta di Rumah Sakit

Liburan yang sangat panjang. Membuatku sedikit malas untuk berangkat sekolah. “Pak Sadi sudah nunggu di luar tuh!” Kata Bunda seraya membersihkan piring-piring di meja makan. “Iya tau, Bun! Icha berangkat dulu ya, Bun!” Kataku. Setelah pamit, aku langsung keluar dan masuk mobil. “Pagi Non!”. “Pagi!” Di tengah perjalanan, terlihat dari kaca mobilku, itu mobil Adhi. Adhi adalah anak sebelas ips dua, salah satu anak seangkatan denganku, yang sejujurnya aku menyukainya. Tapi sudahlah lupakan. “Maaf ya, Non. Di depan ada kecelakaan, jadi mungkin Non telat.” Kata-kata Pak Sadi membuatku bertanya-tanya. Refleks, aku kira itu Adhi yang kecelakaan. Tapi semoga aja bukan. Tepat pukul tujuh, sesampainya di sekolah, terpaksa aku terkena sangsi keterlambatan. Tidak mengikuti satu jam pelajaran, beruntung karena pelajaran pertama bahasa Indonesia, pikirku. Bel pun berbunyi tanda pelajaran memasuki jam ke dua. “Tumben telat, Cha?” Tanya Ita memasang muka curiga. “Tadi di tengah jalan ada kecelakaan