Liburan yang sangat panjang. Membuatku sedikit malas untuk berangkat sekolah. “Pak Sadi sudah nunggu di luar tuh!” Kata Bunda seraya membersihkan piring-piring di meja makan. “Iya tau, Bun! Icha berangkat dulu ya, Bun!” Kataku. Setelah pamit, aku langsung keluar dan masuk mobil. “Pagi Non!”. “Pagi!” Di tengah perjalanan, terlihat dari kaca mobilku, itu mobil Adhi. Adhi adalah anak sebelas ips dua, salah satu anak seangkatan denganku, yang sejujurnya aku menyukainya. Tapi sudahlah lupakan. “Maaf ya, Non. Di depan ada kecelakaan, jadi mungkin Non telat.” Kata-kata Pak Sadi membuatku bertanya-tanya. Refleks, aku kira itu Adhi yang kecelakaan. Tapi semoga aja bukan. Tepat pukul tujuh, sesampainya di sekolah, terpaksa aku terkena sangsi keterlambatan. Tidak mengikuti satu jam pelajaran, beruntung karena pelajaran pertama bahasa Indonesia, pikirku. Bel pun berbunyi tanda pelajaran memasuki jam ke dua. “Tumben telat, Cha?” Tanya Ita memasang muka curiga. “Tadi di tengah jalan ada kecelakaan