Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2010

PUMA

Di suatu kota yang ramai akan penduduk, terdapat kerajaan “PUMA (Sepuluh Lima)”. Disana banyak sekali putri raja. Tetapi anehnya, tak seorang putri raja pun yang menikah. Sudah berulang kali, banyak pemuda yang mencoba melamar di antara mereka, dari raja, pengeran, sampai pemuda biasa-biasa saja, tetapi tak seorangpun yang berhasil mendapatkan salah satu dari mereka. Pagi yang cerah, terlihat kelima belas putri raja keluar dari kerajaan. Mereka terlihat anggun dengan busana yang mereka kenakan. Dengan senyum manisnya, putri Aya menyapa pagi. Sedang di ujung taman kerajaan putri Nesya dan putri Tika bercanda tawa. Tidak luput dari itu, putri raja lainnya juga bermain bersama. Indahnya kerajaan Puma dengan kehadiran mereka. Cantik, manis, dan selalu ceria, itulah putri Dyah. Lucu, imut, dan murah senyum, itu yang bernama putri Naura. ‘Tok tok tok!’, Terdengar dari arah pintu kerjaan. “Itu suara apa ya?”, Tanya putri Aqila kepada ketiga putri lainnya yang di dekatnya. “Ayo kita cari tahu

In My Heart

Ketika aku tahu, aku punya penyakit ini, aku yakin pasti hidupku tidak akan lama lagi. Aku tidak mau keluargaku mengetahui pernyakitku ini, maka dari itu aku terus berusaha menahannya. Tidak ada satupun orang yang tahu akan ini, kecuali dokter yang memeriksaku. “Kamu harus di operasi sebelum bibit kanker yang ada di hatimu menyebar.”, Kata dokter Hadi kepadaku. Aku hanya menunduk, tidak tahu apa yang harus ku lakukan. Aku ceritakan semuanya ke dokter Hadi, dia sedikit mengerti, tapi dia tetap menyuruhku untuk mengatakan yang sejujurnya kepada kedua orang tuaku. Sejenak aku berpikir, lalu keluar dari ruangan itu. Di jalan, aku bertemu dengan Chika, dia sahabatku mulai dari kecil. Diapun tidak tahu akan penyakitku ini, karena aku tidak pernah cerita apapun tentang ini, takutnya dia memberitahu keluargaku. “Chika!”, Teriakku memanggilnya. Aku lihat dia tidak sendiri, dia bersama Leon, pacarnya. “Eh, kamu Bel! Kamu dari mana? Mama kamu tadi telfon aku, dia nyariin kamu.”, Kata Chika den