Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2018

Kecewa sekali #04

"Mungkin kau bahagia bila dengan yang lain" - Tompi Bodoh jika aku tetap mempertahankan keinginan aku, tanpa aku berusaha mengerti kamu. Aku sudah salah menilai hati kamu. Aku pikir memang benar, bahagiamu itu aku. Tapi sekarang sepertinya engga. Aku sudah bukan kebahagiaan untukmu. Aku mengalah untuk tidak egois, melepasmu yang mungkin bukan inginku. Selama ini ratusan kata sayang tidak cukup untukmu mengerti seberapa rasa ini ada. Dan janjipun rasanya tak mampu mengalahkan egomu untuk terus mengatakan 'tinggalkan aku'. Ingin rasanya aku berkata kasar, 'aku sayang sama kamu bego! jangan suruh aku ninggalin kamu terus! bodo!'

Mengecewakan #03

Aku menunggumu, bukan untuk kau sia-siakan.  Aku menunggumu, untuk kau perjuangkan.  Coba sebentar saja kau memikirkan perasaan aku.  Coba sebentar saja kau mengerti aku.  Andai kau tau, aku takut kecewa karenamu.  Andai kau tau, aku takut kecewa itu terulang lagi.  Aku tak tau kenapa aku mudah kecewa.  Aku tak tau kenapa aku mudah mengecewakan.  Selalu berulah seperti yang tak sesuai keinginamu.  Selalu berulah seperti yang tak sesuai denganmu.  Aku menjadi sosok orang yang selalu merasa kecewa.  Aku menjadi sosok orang yang selalu mengecewakan.  Sempat aku berpikir, masih pantaskah aku untukmu?  Masih pantaskah kau katakan aku bahagiamu?  Masih pantaskah kau katakan cinta padaku?  Masih pantaskah kau katakan merindukanku?  Sedang aku tak sanggup untuk mengecewakanmu lagi. 

Kecewa dan rindu #02

Rindu. Kau tau apa itu rindu? Menyenangkan bukan ketika kau tau apa itu rindu? Lantas apa yang rasakan selain rindu? Sedang aku disini tak merindukanmu. Kau tau seberapa besar rinduku dengan kebiasaan yang kau bentuk? Tapi sebesar apapun itu, kalah dengan rasa kecewaku. Aku diam, bukan berarti aku tak mengerti. Justru semakin aku diam, semakin aku mengerti apa itu rindu akan kekecewaan. Aku berhenti memikirkan rindu, tapi tidak dengan kamu. Yang aku yakini sekarang, kau sedang merindu. Entah apa yang kau rindukan. Aku tak mau tau, sekalipun kau kembali dengan rindu. Baru kali ini, aku merasakan rindu dan kecewa bertemu. Sering aku bertanya, mengapa dan mengapa? Tapi aku tak menyadari, setiap darah mengalir dalam tubuhku telah menjawabnya. Rindu ini ada karna telah kecewa. Dan rindu ini ada karna telah terluka. Tak selalu rindu datang dengan bahagia. Tak selalu rindu datang dengan indah. Karena aku dan kamu, tak lagi bersatu dalam ikatan janji rindu.

Aku Kecewa #01

Kau buat aku kecewa dengan sikapmu. Lagi, lagi, dan lagi.. Luka lamaku kau ingatkan kembali saat ini. Mungkin kamu tak menyadari itu. Tapi aku terlalu perasa untukmu. Kau buat aku kecewa dengan hal kecil yang terlalu kau gampangkan. Jika memang aku bukan satu-satunya, tinggalkan aku. Detik ini, tak akan ada bedanya dengan besok ataupun lusa. Jika cerita tak berarti ini akan segera berhenti. Aku dengan rasaku memohon untuk kau tidak kembali. Dengan alasan apapun, atau tanpa alasan apapun. Aku kecewa.

Kamu itu aku.

Kau tau ada hal yang tak pernah bisa aku ungkapkan? Bukan karna ku tak mampu, tapi mulutku kaku ketika ingin mengungkapnnya. Didepanmu, itu apa adanya aku. Coba jelaskan apa yang kamu suka dari aku? Aku tak pandai berkata-kata. Aku tak pandai merangkai makna. Bahkan ku hanya bisa diam melihatmu, dan terus melihatmu. Mengikutimu dari belakang, memperhatikanmu. Tak lebih dari seorang pecundang. Tapi yang perlu kamu tau. Mataku tak henti melihatmu. Apa yang ingin ku ungkapkan, kurasa kau sudah merasakannya. Iya, itu rasa rindu yang selalu memenuhi setiap detik duniaku. Merindukanmu, kamu yang selalu ada di hari dan hatiku. Kamu yang selalu mengisi kekosongan dalam jiwaku. Kamu nafasku, kamu salah satu alasan mengapa aku masih bisa bernafas. Itu karnamu, meskipun takkan ada kata yang bisa menggambarkanmu. Tapi yang perlu kamu tau, kamu itu aku.

HEI TAYO!

Hei Hei TAYO Hei TAYO Wkwk apasih vin, gajelas banget dah :)) Ada yang minta first impressions  aku gitu deh pas kenal dia. Dan maunya kesan itu ku tuliskan dalam bentuk cerita disini. Entah tujuannya apa, dan sekarang aku mau cerita sedikit aja dah. Plis jangan ketawa, soalnya ini ga lucu wkwk Okay aku mulai. Aku serius. Awalnya aku kenal dia di game. Dia minta nomor aku, yang katanya sih kalo mau mabar enak ngajaknya. Apasih, aku tau itu modus wkwk. Tapi aku posthink aja. Sebenernya juga ga cuma dia yang minta, beberapa orang juga minta. Dan aku mesti ga mau ngasih dengan cuma-cuma. Aku kasih nomor telfon aku dengan satu nomor aku sembunyiin. Jangan tanya kenapa, emang ku bikin gitu. Sengaja bukan maksud mau bikin kode-kode. Cuma pengen tau aja, siapa yang mau coba-coba wkwk Dan dia salah satu orang yang ga aku sangkah bakal nyoba nebak tu nomor. Sampai ibu-ibu, bapak-bapak, mas-mas, sumpah rasanya aku ngakak. Ku pikir ni anak kocyag wkwk Masa iya dia nebak nomor

Karna Kami Bahagia

Ada kebahagian baru yang singgah. Iya, didalam hati aku yang pernah kau sakiti. Ada keindahan baru yang menghampiriku. Hingga ku lupa akan kesedihan yang pernah kau tinggalkan. Sungguh aku tak pernah ada kerinduan lagi yang terlintas. Sekarang semua hanya tentangnya. Kasih baru yang Ia bawa begitu indah dan menyejukkan. Hati yang telah kosong, Ia isi dengan caranya. Bak ruang kosong, hati aku terpenuhi rasa bahagia olehnya. Tak lagi gundah, sungguh aku bahagia dibuatnya. Tak hentinya ku berkata padanya, aku nyaman dengannya. Dia tak pandai membuat aku melayang tinggi ke angkasa. Tapi Ia pandai melihat hati aku yang membutuhkannya. Dia juga tak pandai merangkai kata demi membuat aku tertawa selepas itu. Tapi Ia pandai membuat aku begitu tak mau kehilangannya. Dia tau apa yang akan terjadi, tapi Ia terus bersamaku. Karna kami bahagia. -vin