Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Tapi apa kita harus terus menghukumnya? Sekali, dua kali ngejudge orang karna kesalahannya tentu boleh. Tapi kalau terus kalian judge, apa kalian tak peduli tentang perasaannya? Cobalah kalian sedetik aja bertukar posisi dengannya, apa kalian mau terus di judge orang karna kesalahan yang sudah kalian lakukan? Jangan muna deh, setiap orang pasti pernah berbuat salah, cuma ada yang berani minta maaf, ada yang tak berani minta maaf. Andai itu orang sudah minta maaf, apa kalian masih pantas ngejudge dia berkali-kali? Plis, kasihlah dia ruang untuk tak selalu mengingat tentang kesalahannya. Allah aja pemaaf, kenapa yang kita cuma makhluknya tak bisa? Apa orang yang sudah buruk akan terus jadi buruk? Bunga aja yang mekar bisa layu, apa kalian tak sadar akan hal itu? Pernahkah kalian berbuat salah tapi tak berani minta maaf? Sudahkah kalian berkaca? Ada orang yang berbuat salah dan berani minta maaf, tetep kalian judge sewaktu-waktu, apa itu adil? Mari berpikir..
Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang on the way remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya. Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain. Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi
Comments
Post a Comment