Skip to main content

Kesalahan yang sudah

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Tapi apa kita harus terus menghukumnya? Sekali, dua kali ngejudge orang karna kesalahannya tentu boleh. Tapi kalau terus kalian judge, apa kalian tak peduli tentang perasaannya? Cobalah kalian sedetik aja bertukar posisi dengannya, apa kalian mau terus di judge orang karna kesalahan yang sudah kalian lakukan? Jangan muna deh, setiap orang pasti pernah berbuat salah, cuma ada yang berani minta maaf, ada yang tak berani minta maaf. Andai itu orang sudah minta maaf, apa kalian masih pantas ngejudge dia berkali-kali? Plis, kasihlah dia ruang untuk tak selalu mengingat tentang kesalahannya. Allah aja pemaaf, kenapa yang kita cuma makhluknya tak bisa? Apa orang yang sudah buruk akan terus jadi buruk? Bunga aja yang mekar bisa layu, apa kalian tak sadar akan hal itu? Pernahkah kalian berbuat salah tapi tak berani minta maaf? Sudahkah kalian berkaca? Ada orang yang berbuat salah dan berani minta maaf, tetep kalian judge sewaktu-waktu, apa itu adil? Mari berpikir..

Comments

Popular posts from this blog

Bersama Mereka

 Mungkin tidak banyak yang tau, kalau aku sekarang mendapatkan amanah menjadi guru disalah satu madrasah ibtidaiyah di kota ini. Dengan lulusan aku yang pendidikan matematika, awalnya aku hanya mengajar pelajaran matematika dibeberapa kelas saja. Tapi tahun kedua, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas. Dan cerita ini dimulai, senang rasanya bisa hadir di tengah-tengah mereka yang  on the way  remaja. Dari perubahan fisik sampai ke kepribadiannya.  Setiap hari ada banyak hal yang kita lalui bersama, bukan hanya mereka yang belajar tapi akupun ikut belajar dari mereka. Karena terkenalnya kelas ini paling super segalanya, dari bermacam-macam karakternya sampai kenakalannya. Tapi itu tidak membuatku menyerah bersama mereka. Membuat suasana kelas seperti apa yang mereka inginkan adalah salah satu tugas utama bagiku. Salah satunya mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup lalu belajar dengan bermain.  Tidak hanya pembelajaran di kelas yang kami lalui bersama, tapi kegiatan-kegi

Kosong

Hai! Mungkin ini bukan pertama kali aku merasa berbeda. Em, sorry bukan berbeda boleh dibilang spesial. Pernikahanku berjalan tujuh bulan dan alhamdulillah aku positif hamil. Kami tidak menyangkah karena honestly kami bertemu hanya beberapa kali selama pernikahan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kami, membuat kami jarang bertemu. Dengan adanya sesuatu diperut ini sedikit banyak mengubah dunia kami. Dari cara berpikir, sampai cara bersyukur.  Satu bulan kehamilan ini aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit swasta. Memastikan, dan memeriksa keadaannya. Entah apa yang aku dengar ini membuatku bimbang tentang keberadaannya. "Masih belum terlihat karena rahim retrofleksi". Aku sempat diberikan obat penguat kandungan dan beberapa vitamin. Dokter menyarankan untuk kembali setelah minggu ke sepuluh. Sepulang dari sana, aku mencari tau apa yang dikata dokter tadi. Kata yang ku ingat hanya retrofleksi. Okay. Aku mengabari suami yang saat itu sedang bekerja, dia sempat kaget da

18 Februari 2023

Hari itu tepat 18 Februari 2023 jam 09.00 wib, dia mengucapkan janji bahwa dia akan menerima kelebihan dan kekuranganku, menjaga dan membimbingku, mengasihi dan menyayangiku sepanjang waktu kami mengarungi kehidupan ini. Terima kasih telah menjadi akhir yang membahagiakan dalam senyum ini. Air mata yang jatuh itu akan aku balas dengan seluruh kasih sayang yang aku miliki. Sungguh.