Aku berdoa karena rindukan pagi yang indah
Berharap mentari kan cepat menghalau bulan
Oh bintang, akankah kau menari ditidurku lagi?
Aku ingin tetap bisa menatap mentari di esok hari
Meski tubuh kian melemah, raga pun tak berdaya
Jangan tanya mengapa! Karna ini dariNya.
Oh bulan, kenapa aku lihat kau begitu bersinar?
Tak tampak tertutup awan sedikitpun
Padahal angin begitu kencang menerpa dinding ini
Ku pikir ini sementara, ternyata salah
Embun dipagi hari yang aku sangat rindukan
Gemercik air yang bahkan tak sedikitpun membasahiku
Aku rindu pada mereka, yang dulu
Setiap doa yang ku pajatkan, hanyalah untuk diriku
Bukan karna aku egois, tak peduli sekitarku
Ini soal aku, bukan mereka
Aku yang sudah lama menanti pagi
Kini cuma harapan bagiku menatap langit yang cerah
Ragaku mulai lelah, tak kunjung menguat
Semangatnya yang selalu acuh, kian bautku menangis
Oh mentari, akankah kau menyambutku di esok hari?
Aku sangat rindu padamu, kehadiranmu.
Berharap mentari kan cepat menghalau bulan
Oh bintang, akankah kau menari ditidurku lagi?
Aku ingin tetap bisa menatap mentari di esok hari
Meski tubuh kian melemah, raga pun tak berdaya
Jangan tanya mengapa! Karna ini dariNya.
Oh bulan, kenapa aku lihat kau begitu bersinar?
Tak tampak tertutup awan sedikitpun
Padahal angin begitu kencang menerpa dinding ini
Ku pikir ini sementara, ternyata salah
Embun dipagi hari yang aku sangat rindukan
Gemercik air yang bahkan tak sedikitpun membasahiku
Aku rindu pada mereka, yang dulu
Setiap doa yang ku pajatkan, hanyalah untuk diriku
Bukan karna aku egois, tak peduli sekitarku
Ini soal aku, bukan mereka
Aku yang sudah lama menanti pagi
Kini cuma harapan bagiku menatap langit yang cerah
Ragaku mulai lelah, tak kunjung menguat
Semangatnya yang selalu acuh, kian bautku menangis
Oh mentari, akankah kau menyambutku di esok hari?
Aku sangat rindu padamu, kehadiranmu.
Comments
Post a Comment